◯ O.3

5.9K 1.3K 220
                                    

"jadi... hanya ayahmu yang bermasalah?" tanya san ingin tahu.

"sebenarnya, ayahku itu hanya sebagian kecil dari masalahku..." mingi menatap lurus kedepan, walaupun tatapannya kosong.

"l-lalu, sebagian besar yang lain?" mata wooyoung mengintimidasi.

"yah- aku dikucilkan, dianggap tak pantas hidup, keluarga besarku menyiksaku dengan memecutiku menggunakan ikat pinggang kulit, dan yang lainnya." jawab mingi seadanya.

"yah, bisa ku lihat pergelangan kakimu membiru." seonghwa menatap kedua pergelangan kaki mingi, lalu menyuruh jongho untuk mengambil kotak obat.

"kau sama sepertiku, parahnya- aku disiksa ibuku sendiri." yunho menaruh kantong belanjaan lalu terdiam sebentar.

pernah mendengar kisah seorang anak yang disiksa raga dan batinnya oleh ibu kandungnya sendiri? yunho merasakannya.

yunho masih berumur empat belas saat itu, belum terlalu tua tetapi yunho kecil sudah dapat bekerja keras.

ia tinggal bersama ibunya, yang mengidap penyakit kepribadian ganda. ibunya yang asli, seorang yang pendiam. sedangkan karakter ibunya yang lain, merupakan seorang yang psikopat dan mungkin agak 'gila'.

selain psikopat, sisi kedua dari ibu yunho sangat senang bermain dengan benda-benda tajam. yang lebih parah lagi, ia suka mabuk.

malam itu merupakan malam penuh penderitaan bagi yunho. pemuda tanggung bersurai hitam itu harus merasakan betapa pedihnya lidah yang sobek.

ibunya mendadak gila malam itu, dan yunho panik karena obat milik ibunya sudah habis. ia berlari menuju kamarnya, melarikan diri dari amukan ibunya.

memasuki kamarnya membuat yunho bisa merasakan sedikit lega. tetapi perasaan tersebut tak berlangsung lama ketika ibunya mengetuk pintu kamarnya.

"yunho-yya... yunho sayang... buka pintunya nak..."

yunho merasa ngeri, tetapi ia sadar akan satu hal. sisi kedua ibunya tak pernah berkata lembut seperti itu.

dengan perasaan sedikit berkecamuk, yunho membukakan pintu untuk ibunya. bukan senyuman yang ia dapat, tapi tatapan menajam bagai menusuk dari ibunya.

"hihihii, mudah sekali menipu anak kecil."

ibunya mencekik leher yunho kuat, sampai-sampai yunho kesulitan bernafas. di tangan kanan ibunya, wanita itu membawa sebuah cutter tanggung yang siap merobek kulit yunho kapanpun.

"hihi, bagaimana? ini menyenangkan bukan?"

yunho menangis sesak, suaranya tak keluar sama sekali. ia masih kesulitan bernafas. menendang-nendang ibunya pun percuma, tenaga ibunya terlalu kuat.

"shh, quiet! buka mulutmu cepat!"

yunho tahu ia akan disiksa, ia menggelengkan kepalanya kasar. kini cekikan ibunya beralih menjadi meraih rahang yunho, membukanya paksa.

yunho ingat, ibunya yang asli hanya membuka mulutnya paksa jika ingin memberi obat. tetapi ini tidak, ia ingin melakukan sesuatu diluar kendali!

"buka! mulutmu! hhh!"

dengan sangat ketakutan, yunho membuka mulutnya. ibunya terkekeh senang, cutter tanggung itu sudah siap didepan mulutnya.

krekkk...

yunho pingsan saat itu juga.

"IBUMU GILA?!" teriak mingi setelah mendengar cerita yunho.

"ya, kini ia terasing di rumah sakit jiwa." yunho menyenderkan punggung pada tembok.

teman-temannya yang lain turut mendengarkannya dengan khidmat, walaupun meraka sudah pernah mendengar cerita itu dari mulut orang yang sama.

"lidahmu disobek?! oleh ibumu sendiri? shit." mingi kehilangan seleranya, lidahnya pun tiba-tiba terasa ngilu.

"yah begitulah. tidak ada orang yang sehat disaat dirinya memiliki dua atau lebih kepribadian. mengurus satu tubuh saja sudah kewalahan, apalagi lebih."

cause nobody cares, ateez [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang