◯ 1.O

5K 1.1K 94
                                    

p.s : use black background

diantara semua versi cerita mereka, hanya seseorang yang tak mau membuka mulut.

kim hongjoong.

dan mingi masih penasaran dengannya.

hampir berbulan-bulan mingi tak dapat jawaban dari hongjoong. ayolah, rasa penasarannya sangat tinggi.

mingi hanya punya satu cara.

park seonghwa.

"hyung," sapa mingi pada seonghwa. figur yang lebih tua mengangguk, dirinya sedang sibuk menjemur di halaman belakang.

jadilah mingi duduk di teras belakang sembari menunggui seonghwa selesai menjemur.

rupanya seonghwa tak begitu lama dalam urusan menjemur pakaian, ia kembali duduk bersama mingi lima menit kemudian.

"ada sesuatu gi?" tanya seonghwa, mingi mengangguk.

seonghwa selalu tahu persis apa yang mingi rasakan dan pikirkan, 'mirip seperti mendiang ibu'.

"ini tentang hongjoong hyung," seonghwa melirik mingi.

karena hongjoong adalah orang pertama yang ada disini, maka ia lah yang mengenal seluk beluk rumah ini seluruhnya.

dan untuk urusan 'siapa yang membawa hongjoong ke rumah ini', itu sangat sangat diluar nalar.

begini, hongjoong merupakan seorang pengonsumsi narkoba pasif selama tiga tahun belakangan ini.

hongjoong juga ťurut beroperasi dalam transaksi jual-beli narkoba dengan jumlah yang tak sedikit. ia sudah memulai bisnisnya sejak satu tahun terakhir.

awal mulanya, hongjoong sedang menyelesaikan pekerjaannya yaitu membungkus obat-obatan itu. selesai, hongjoong memasukkannya ke dalam beberapa box dan menyembunyikannya untuk sementara waktu.

orang yang membeli obat dari hongjoong berkata kalau ia akan mengambilnya pada dini hari. sekarang jam dua belas dan hongjoong sudah selesai dengan tugas mengepak.

"baiklah, sekarang apa..." ia membuka sebuah laci yang ternyata berisikan berbotol-botol minuman keras.

hongjoong memilih untuk tak meminum alkohol itu dan menunggui pelanggannya datang. tepat jam tiga dini hari, pemesan barang narkoba itu datang. sesuai dengan kesepakatan dan transaksi, hongjoong mendapat keuntungan.

itu merupakan kali terakhirnya hongjoong menjual narkoba karena dua hari setelahnya, hongjoong diculik.

ya, diculik.

kejadiannya tepat sekali saat hongjoong sedang mampir pada sebuah club malam. ia memesan beberapa minuman dengan kandungan alkohol tinggi.

"disaat hongjoong tak sadar, orang itu melancarkan aksinya. aku tidak tahu persis siapa orang yang dimaksud hongjoong, tapi menurutku- ia orang yang sama, yang membawa kita ke tempat ini." ujar seonghwa membuat dahi mingi menyerit.

"apa yang kalian bicarakan?" suara hongjoong memecah fokus mingi, pemuda itu terkaget.

"sesuatu tentang dirimu," jawab seonghwa singkat. hongjoong mengerti, mingi merupakan orang paling penasaran diantara yang lain.

hongjoong duduk di tengah-tengah antara seonghwa dan mingi, "sini, ku ceritakan semuanya."

hongjoong yang tak sadar, dibawa pergi ke tempat lain. tepatnya ke rumah ini, yang dimana hongjoong tak tahu apa-apa tentang daerah itu.

ia tersadar di pagi hari, dan tentu saja hongjoong langsung merasa asing akan tempat yang ditidurinya.

seseorang yang membawa hongjoong itu meninggalkan sebuah amplop cokelat berisi surat, cek, juga kartu kredit.

ada suatu inisial yang tertera di surat itu, tapi sayangnya, hongjoong belum tahu siapa dia.

begitu kehidupan hongjoong dimulai, ia menggunakan cek dan kartu kredit itu untuk bertahan hidup. yang hongjoong heran kan, manusia sekaya dan se-aneh apa yang membuatnya harus diasingkan seperti ini.

hongjoong pernah berpikiran untuk kembali, namun ketika ia mengingat dimana rumah aslinya, hongjoong lupa begitu saja.

"itu aneh." sahut mingi, hongjoong mengangguk mengiyakan.

cause nobody cares
- next part ? -

cause nobody cares- next part ? -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
cause nobody cares, ateez [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang