hyunsuk menempatkan mereka berdelapan di mansionnya selama seminggu. walaupun awalnya terlampau canggung, hari-hari berikutnya mereka dapat berteman dengan baik.
"ah iya, aku ingin bertanya sesuatu," sanggah hyunsuk disaat makan malam.
semuanya mengangkat kepala serentak, bersiap mendengarkan pertanyaan tuan muda itu.
"kalian ingat sesuatu tentang keluarga kalian?" pertanyaan yang terlontar dari mulut hyunsuk membuat semuanya terdiam, itu sama sekali bukan kalimat yang menyenangkan.
"aku rasa... aku tak ingat apapun kecuali disiksa oleh ayah dan keluargaku. ehm, selanjutnya kita semua pergi ke rumah itu bukan?" mingi menggaruk kepalanya yang tak gatal itu.
wooyoung mengangguk, tangannya sibuk menggenggam shiber. hyunsuk terlampau gemas melihat wooyoung yang seperti itu sejak dalam tabung air.
"ah iya suk, memangnya ada apa?" tanya seonghwa.
hyunsuk sesaat berpikir, diketuknya meja makan untuk mempercepat proses berpikirnya. "aku ingin memulangkan kalian,"
braakk
"TIDAK MAU!" serempak mereka berteriak, membuat hyunsuk bingung sekali.
"kenaㅡ" pertanyaan hyunsuk terpotong.
"kami tidak mau kembali ke neraka lagi tuan muda hyunsuk!" hyunsuk kesulitan menelan ludah, ini aneh.
"tapi kalian sudah masuk daftar orang hilang, aku tidak tega terhadap keluarga kalian..." hyunsuk mengelus tengkuknya, ekspresinya sangat sangat iba.
"toh hyunsuk, kalaupun kamu mengembalikan kami, kami pun tak ingat dimana rumah kami masing-masing. kami pun telah hilang lama sekali. professor gila itu tak mungkin memberi tahu alamat rumah kami bukan?" skak, hongjoong benar.
"eh..."
ㅡ
completed!
boong.
KAMU SEDANG MEMBACA
cause nobody cares, ateez [✓]
Aléatoire"bodo amat, toh gaada yang peduli." ㅡ ateez ⚠ some characters suffer from mental disorders | Started O8 Oct '19 | End 23 Dec '19 ©WhiteAce_