3

794 28 15
                                    

Chaterine POV

Hari ini gue kesel banget pokoknya. Masa gue dipaksain sama teman-teman gue buat buka hati ke anak baru yang entah wujudnya kek mana.

Flashback on

"Eh gue denger kabar gembira nih dari kelompok gibah yang gue ikutin kemarin." Ucap Chelsy bersemangat.

"Halah, palingan kabar bahagianya kulit manggis kini ada ekstraknya." Ucap Aditya yang langsung mengundang gelak tawa dari sahabat-sahabatnya.

"Ih. Dengerin dulu penjelasan gue. Jadi di kelas kita akan kedatangan murid baru dan dia itu bad kayak kita." Semua bersorak ria mendengar penjelasan Chelsy kecuali gue.

"Wahhh. Anggota kita jadi bertambah nih." Ucap Raka yang tiba-tiba muncul.

"Eh si anying, kok baru nongol ?"
Tanya Ayu ngegas.

"Serah gue dong nyet." Jawab Raka tidak kalah ngegas.

"Selow  dong, lama-lama gue nikahin juga lo berdua." Ucap Aditya yang mengundang tatapan tajam dari Raka dan Ayu.

"Diem lo !" Ucap Ayu tidak senang.

"Eh, anak barunya cewek atau cowok ?" Tanya Laly yang dari tadi diam mendengarkan percakapan unfaedah sahabatnya.

"Seingat gue sih cowok"

"Wah, bagus tuh. Kita bisa deketin dia sama si dugong yang masih terjebak sama masa lalu."
Ujar Ayu menyenggol lengan Chaterine.

"Lo mau kan, Ket ?" Sambung Ayu lagi.

"Nggak, ah. Gue nggak mau." Tolak gue.

"Entah juga tuh bocah wujudnya gimana." Tambah gue dengan raut kesal.

"Halahh, awalnya aja bilang nggak mau. Lama-lama juga pengen cepat dinikahin sama tuh anak baru !" Teriak Hugo dari kursi belakang. Ternyata dari tadi Hugo menyimak pembicaraan itu dari kejahuan.

"Bodo. Yang penting gue nggak mau ! Titik ! Nggak pake koma apalagi pake tanda tanya !"  Ucap gue dengan mood yang sudah benar-benar hancur.

Flashback off

Sekarang mood gue lagi bener-bener hancur gara-gara membahas anak baru itu, apalagi sahabat-sahabat gue ngungkit-ngungkit masa lalu gue lagi.
Ya, masa lalu yang masih membekas.

*****

Kringgg...

Suara bel sekolah berbunyi keras, tanda pelajaran pertama akan segera di mulai. Semua siswa siswi yang mendengar bunyi bel langsung masuk ke kelas masing-masing, tetapi hal itu tidak berlaku di kelas Chaterine. Kelas XI-2 memang dikenal dengan murid-muridnya yang berperilaku bad, bahkan guru BK yang paling killer pun sudah kehilangan akal untuk membuat penghuni kelas ini jera.

"BTW Siska mana, ya ?" Tanya Chaterine yang moodnya sudah membaik karena tadi Nuel memberinya cokelat. Hanya dengan cara ini, mood Chaterine yang sebelumnya buruk bisa berubah drastis. Hal ini sudah diketahui sahabat-sahabatnya sejak satu tahun lebih bersahabat dengan Chaterine.

"Palingan juga lagi boker dia mah." Jawab Flora yang mengundang tawa pecah sahabat-sahabatnya. Tetapi tawa mereka terhenti kala mendengar teriakan membahana milik pak Aldi guru matematika mereka.

"KALIAN SEMUA !" Teriak pak Aldi.

"Apaan sih, pak. Ganggu aja. Padahal kita lagi asik-asik bicarain siska yang lagi boker." Kesal Flora yang mengundang gelak tawa murid-murid lainnya.

Pak Aldi memijat-mijat pelipisnya yang sakit karena pusing dengan tingkah muridnya itu.

"Kepala pak Aldi sakit ya ? Sini, biar Laly pijitin." Tawar Laly pada pak Aldi. "Terima aja, pak. Si Laly kalau mijit enak banget, loh." Kini Chaterine yang bersuara yang tentunya semakin membuat pak Aldi pusing.

"Udah udah ! Kalian ini berubahnya mau kapan ? Bapak sudah kehilangan akal buat tegur kalian."

"Tahun depan mungkin." Celetuk Neter dari belakang.

Pak Aldi hanya bisa geleng-geleng melihat kelakuan murid-murid di kelas ini.

BRAK...

Suara keras dari arah pintu mengalihkan perhatian semua murid. Disana sudah berdiri seorang cewek yang tak lain adalah Siska. Ya, cewek yang tadi Chaterine sempat tanya keberadaannya.

"Siska ! Kamu kenapa terlambat ?!" Tanya pak Aldi.

"Anu.., pak, itu.." belum selesai siska menjawab, Krisman sudah memotongnya terlebih dahulu. "Lo apain anu nya pak Aldi, sih ? Kok pak Aldi sampe marah gitu." Tanya Krisman yang langsung mendapat pelototan dari pak Aldi.

"Krisman ! Jaga bicara kamu ! Nggak punya sopan santun !" Tegur pak Aldi. "Yaudah, kamu cepat duduk sana." Suruh pak Aldi pada Siska.

JANGAN LUPA VOTE DAN COMENT NYA. MUACHHH :*

REANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang