10

442 24 15
                                    

Sebelum baca, author
Ingatin. Jangan lupa di vote


Happy reading

Kringg... Kringg...

Jam beker milik Chaterine berbunyi tepat di angka 05.30, membuat sang empunya bangun dari tidurnya.

"Hoaaam." gadis itu kini tengah duduk di tepi ranjang nya sembari mengumpulkan nyawa.

Chaterine lalu berjalan menuju kamar mandi dan seperti biasa, gadis itu melakukan ritual paginya.

Tidak sampai 15 menit, gadis itu sudah selesai dengan seragam SMA Budi Sakti yang melekat rapi di tubuhnya.

Gadis itu berjalan menuju kamar Jonathan, bermaksud meminta abangnya itu untuk mengantarkannya ke sekolah kecintaannya.

Tok tok tok

"Bang Nathan, udah bangun belom." Tanya Chaterine dari luar kamar abangnya itu, tapi sang pemilik kamar tak memberi jawaban atas pertanyaan Chaterine.

"Bang Nathan!" Ulang Chaterine sedikit berteriak.

Tidak mau berlama-lama, Chaterine langsung melengos masuk kedalam kamar Nathan. Matanya bergerilya mencari Nathan, tapi hasilnya nihil.

"Tuh bocah mana, ya?" Gerutu Chaterine seraya berjalan menuju ruang makan.

"Ehh, ada bunda. Pagi bun." Chaterine mencium pipi bundanya yang tengah memasak omelet kesukaannya.

"Pagi sayang." Jawab bunda Lena.

"Bun, bang Nathan kemana? Chaterine cariin di kamar, gak ada." Tanya Chaterine pada bundanya.

"Bang Nathan udah kesekolah duluan, mau jemput gebetan katanya." Jelas bunda Lena yang tentunya membuat Chaterine berdecak kesal.

"Dasar abang laknat!"

"Truss, Chaterine kesekolahnya bareng siapa?"

"Nanti biar bunda ant..."

Ting tong

Perkataan Lena terpotong karena bunyi bell.

"Kamu makan sana, bunda mau lihat siapa yang pencet bel." Suruh bunda Lena.

"Sippp."

Jujur, Chaterine sangat lapar saat ini. Ia makan dengan sangat lahap, bahkan sampai belepotan.

Sedangkan Lena, bunda dari seorang Alexa Chaterine itu kini tengah membukakan pintu.

Kriieet

"Pagi tante." Ucap seorang pria di balik pintu hitam milik keluarga Chaterine.

"Pagi. Kalau boleh tau, kamu siapa?" Tanya Lena pada anak muda di hadapannya ini.

"Kenalin tante, saya Reano. Teman Chaterine. Sekaligus masa depannya anak tante. Hehehe." Dia adalah Reano. Orang yang pagi-pagi sudah mengapeli rumah masa depannya. Dan beruntungnya, saat ini pria berbalut jaket kulit itu dapat bertemu langsung dengan calon mertuanya.

"Hahaha. Kamu bisa aja. Ayo masuk." Ajak Lena.

Misi pertama dari rencana Reano telah terselesaikan, yaitu memenangkan hati calon mertuanya. Selanjutnya, tinggal mengambil hati ayah Reano. Reano sudah memikirkan cara agar ayah Chaterine mau menerimanya sejak kemarin. Tentunya dengan membawa kerupuk sebagai buah tangan. Jika banyak pria yang membawa martabak pada calon mertua, Reano justru memberi kerupuk. Why? Tentu karena Reano ingin berbeda dari pria-pria diluar sana, yang membawa martabak manis sekaligus janji-janji manisnya. Eaaa!

REANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang