12

435 17 32
                                    

Jeans hitam dan hoodie putih melekat rapi ditubuh Chaterine malam ini. Gadis itu kini sudah siap menjalani malam yang sepertinya akan menjadi malam terberat bagi Chaterine. Seperti yang sudah Hans katakan disekolah tadi siang, mereka berdua akan berjalan-jalan bersama di taman hiburan.

Sebenarnya Chaterine berencana untuk tidak ikut tadinya dengan membuat alasan sedang tidak enak badan, tapi Chaterine juga merasa tidak enak jika membohongi kakak kelasnya itu. Kejadian di kantin siang tadi terus berputar dalam memorinya, membuat dirinya bimbang dengan keputusan yang ia ambil.

Ting...Ting

Mendengar suara klakson mobil, Chaterine segera berjalan kebawah.

Chaterine membuka pintu rumahnya lalu berjalan selangkah demi selangkah mendekat kerah mobil sedan hitam yang parkir di depan rumahnya.

Sungguh, Chaterine sangat gugup saat ini. Tangannya saja sudah sampai berkeringat dingin karena terlalu gugup.

"Lo pasti bisa, lagian ini cuma jalan biasa, gak lebih." Ucap Chaterine menyemangati diri sendiri agar tidak terlalu gugup.

Chaterine membuka pintu mobil dan terpampang lah penampakkan mengejutkan. Bagaimana tidak terkejut, di dalam mobil Hans sedang mengisap rokok. Jujur, sifat Hans di sekolah sangat bertolak belakang dengan sifat yang pria tunjukkan saat ini.

"Ka-kak Hans." Ucap Chaterine gagap karena terkejut dengan perubahan sifat kakak kelasnya ini.

"Masuk aja." Ucap Hans menciptakan kepulan asap yang keluar dari mulutnya.

"T-tapi, gue gak suka asap rokok." Sungguh, Chaterine sangat membenci asap rokok. Entahlah, rasa ketidaksukaan nya ini sudah ada sejak dulu.

"Oh." Hans membuka jendela mobil lalu membuang rokok yang masih tersisa setengah.

Chaterine pun duduk di kursi disebelah Hans. "Jendelanya gue buka aja, boleh?" Tanya Chaterine takut-takut.

"Buka aja."

Mobil mulai dilajukan dengan kecepatan lambat oleh Hans.

"Gak kelamaan, kak?" Tanya Chaterine menoleh kearah Hans.

"Oh... jadi adik kelas gue yang lucu ini sukanya yang cepat, ya?" Tanya Hans balik dengan nada menggoda nya.

"Ihhh kak Hans! Bukan itu maksudnya." Chaterine membuang pandangan keluar jendela, malu dengan tatapan jahil Hans saat ini.

Hans mengacak rambut Chaterine gemas dengan sikap kekanakan yang gadis itu miliki."Hahaha... lo gemesin deh."

"Emang dari dulu." Balas Chaterine sombong.

Mobil terus melaju dan tanpa sadar, sedari tadi ada seseorang yang mengikuti mereka dengan penuh kebencian.

*****

Disinilah Chaterine saat ini, ditempat yang dipenuhi banyak orang yang tengah berjalan menikmati dinginnya angin malam.

Keluarga kecil yang sedang bermain bersama, banyak pasang kekasih, dan anak-anak yang dengan gembiranya mencoba satu-satu setiap wahana permainan, mampu menghangatkan hati setiap orang yang melihatnya.

Jangan lupakan juga dengan lampu warna-warni yang menghiasi seluruh taman. Kehangatan ini membuat gadis berbalut hoodie putih itu mengulang kenangan indah bersama seseorang yang amat Chaterine rindukan kehadirannya. Namun, rasa rindu itu tak akan bisa terobati, karena dia, seseorang yang sangat Chaterine rindukan tidak akan kembali lagi padanya.

"Ket... Chaterine..." Seseorang menggoyangkan bahu Chaterine membuat lamunannya buyar.

"Ehh, sorry kak."

REANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang