20

59 7 3
                                    

Aula super besar dengan dominan properti berwarna putih terlihat sangat elegan. Bunga-bunga hidup menghiasi setiap sudut aula membuatnya semakin enak dipandang. Disinilah mereka sekarang, tempat dimana pernikahan sepupu reano digelar.

Jika terus diperhatikan dari segi dekor hingga para tamu undangan yang hadir disana dapat disimpulkan bahwa sepupunya tergolong orang sukses. Sepengetahuan Chaterine disana ada beberapa para pemimpin perusahaan yang pernah ia temui bersama ayahnya.

"Wow, megah banget." Ucap Chaterine menatap seluruh penjuru ruangan.

"Pastilah, namanya juga acara nikahan pasti megah. Gw jugaventar kalau nikah bakalan buat acaranya megah kayak gini, lebih megah kalau bisa." Ucap Reano menghela napas panjang.

Chaterine terkekeh. "Emang ada yang mau nikah sama lu?" Goda Chaterine yang dimana langsung membuat Reano geram ingin menggigit pipi gadis disebelahnya itu.

Pria itu mencoba merapalkan doa dalam hati, berharap sang mahakuasa memberinya kesabaran khusus malam ini saja. "Udah-udah, masuk gih." Reano menyodorkan tangannya kehadapan Chaterine.

Gadis itu menatapnya bingung. "Knp?"

Reano menghela napas berat, lalu setelahnya merebut paksa tangan gadis itu dan menggenggam nya.

Gadis yang rambutnya terurai itu menatap Reano jengkel.

"Udah nurut aja hari ini." Ucap Reano menarik Chaterine kedalam aula.

Banyak pasang mata yang menatap kedua remaja itu ketika berjalan masuk kedalam. Bagaimana tidak, mereka berdua terlihat sangat serasi malam ini. Reano degan kemeja dongkernya, tak lupa celana panjang hitamnya dan sebagai tambahan sepatu pantofel serta jam silver ditangan kiri.

Sedangkan Chaterine terlihat sangat anggun sekaligus menggemaskan dengan gaun dongkernya, kalung dan gelang senada ditambah sepatu hak hitam miliknya. Tidak lupa dengan anting cantik yang menggantung di telinganya.

Keduanya terus berjalan menuju tempat sepupunya Reano berada, sesekali menyapa dan melempar senyum kepada orang-orang yang menatap mereka.

"Hello kak saga." Spa Reano merangkul pria yang diketahui adalah sepupunya itu.

"Eh, datang juga Lo, kirain kagak datang." Saga di buat terkejut dengan kehadiran Reano, karna sedari dulu ia tau betul kalau Reano sama sekali tidak suka saat diajak ke acara seperti ini. Buang-buang waktu katanya.

"Hehehe." Bukanya menjawab Reano malah terkekeh.

"Kenalin ini calon istri gw." Ucap Saga merangkul mesra perempuan cantik yang berdiri disebelahnya.

Reano membungkuk hormat kearah wanita disebelah. "Makasih ya kak udah mau jadi istrinya kak Saga. Dulu gw pernah mikir gimana kalau kak Saga ngebujang sampai mati, kan lucu. Makasih banyak loh." Ucap Reano dramatis.

Saga menatap Reano kesal. "Kamvret Lo." Ucapnya pada Reano.

"Hahaha, bisa aja kamu." Tawa sang perempuan itu mendengar penuturan Reano.

"Hihihi."

Sedangkan Reano sedang tertawa ria, dilain situasi Chaterine merasa sangat akward dalam kondisi sekarang ini. Canggung rasanya bertemu orang tua serta kerabat dekat Reano ditempat ini.

"Hallo cantik." Sapa Saga yang sadar akan keberadaan Chaterine.

Chaterine yang merasa aneh melihat kebelakang melihat apakah yang disapa sepupunya itu adalah orang lain.

"Ngapain tengik kebelakang, gw panggil Lo kok." Lanjut pria bertuxedo putih itu.

"Eh, hallo kak." Jawab chaterine gugup.

REANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang