NCT Husband Series 💚 Johnny Seo 💚

🥦 Loro 🥦

Kamu balik ke kelas setelah hampir 1 jam lamanya konsultasi dengan guru BK perihal universitas mana yang kamu tuju, jurusan mana yang kamu pilih.

Ini nih yang bikin makin mumet kepalamu. Ngurus ini dan itu. Apalagi nilai kamu bisa di bilang bagus engga, tapi jelek juga engga. Untungnya mamah sama papah termasuk orang tua yang engga menentang anaknya masuk ke universitas mana, jurusan apa, jadi terserah kamunya aja mau kemana.

Padahal kamu bilang,

" Nikah ajalah mah capek sekolah terus. "

" Ngawur kamu. Pengen nikah jodoh aja belum keliatan. Jangankan jodoh pacar aja ga punya. Mau nikah sama siapa kamu ? Kucing jalanan ? "

Mendadak sakit hati kalau inget ucapan itu.

" Won. "

" Rowoon !!!! "

" Santai cuy. Gue engga budeg. "

" Pada kemana tumben sepi. "

" Kantin kek nya. "

" Jamkos ? "

" Engga sih, tadi banyak sosialisasi dari kampus - kampus. Jadi kemana lo lanjutnya ? "

" Kek nya sih bareng sama lo deh. "

" Kan gue juga bilang apa. Udah sekalian aja satu jurusan. "

" Anjir 3 tahun udah bareng sama elo, kuliah bareng lagi ? Bosen banget. "

" Gegayaan bosen. kalau apa - apa masih sering sama gue juga, eh Johnny kira - kira lanjut kemana ya ? Apa balik ke Chicago lagi ? "

Kamu buru - buru menggeleng.

" Jangan lah. "

" Lah kenapa ? "

" Ya ... Ya gapapa. Sepi kalau ga ada dia. "

" Makanya neng jadi orang itu berbaur jangan jadi manusia goa. Sendirian mulu. "

Iya sih, kamu akuin kalau berbaur dengan yang lain itu rasanya susah. Bukanya pilih - pilih temen tapi emang pada dasarnya kamu engga pintar berbaur. Engga pandai bersosialisasi. 

Di kelas aja yang paling deket itu cuman Rowoon, dan Johnny. Sisanya sih kaya temen biasa aja udah. Cewek pun cuman sama Jiu doang. Cuek juga ga. Cuman ya begitulah.

" Gue laper, kantin yuk " ajakmu.

" Alah bilang aja mau samperin JohnnㅡSAKIT WOY."

" Diem makanya. Ayok. "

Tapi beda dengan skenario yang kamu harapkan. Kenyataanya malah melihat hal yang seharusnya baik kamu serta Rowoon lihat. Ingin segera rasanya berbalik badan dan berpura - pura tidak melihat pemandangan barusan.

" Lo yakin masih mau makan cuy ? "

" Kata lo kira - kira gue masih bisa makan engga kalau pemandangan di depan ya kaya begitu Woon ? "

" Ya jelas kaga lah. Maki - maki yang ada. "

" Terus kenapa masih nanya dableg kalo lo udah tau. "