Mentari bersinar membangunkan sosok namja manis yang masih tertidur diapartement sederhana miliknya.
Sudah tiga bulan terhitung sejak ia pindah dari Busan dan pergi ke Seoul. Awal mula kesini ia sangat bingung dimana Seoul ada kota besar dan banyak orang-orang yang tidak ia kenal. Ini juga baru pertama kali ia menginjakkan kaki ke Seoul.
Berbekal uang sisa ia mencoba untuk menyewa sebuah tempat tinggal yang terbilang sangat murah. Sebuah apartement yang terbilang sangat sederhana. Tetapi ia masih berayukur bisa mendapatkan tempat tinggal.
Ia juga mencoba mencari peruntungan dengan bekerja disebuah cafe yang pemiliknya sangat baik padanya. Si pemilik cafe yang mengetahui ia hamil hanya memperbolehkan dia berada di kasir dan tidak memperbolehkan untuk mengantar makanan.
Jungkook sangat bersyukur ia bisa bertemu dengan orang-orang baik disini.
Saat ini ia sedang berangkat menuju cafe tempatnya bekerja. Benar saja Yoongi pemilik kafe ini langsung menerjang tubub Jungkook yang baru datang. Ia langsung memberikan berbagai pertanyaan entah itu Jungkook sudah sarapan atau belum.
"Aku sudah sarapan. Hyung tenang saja." Kata Jungkook menenangkan Yoongi.
Yoongi hanya mendengus melihat Jungkook yang sok kuat seperti ini. "Lain kali aku akan membawakanmu makan biar baby sehat seperti diriku." Katanya lalu berjalan bersama menuju dalam kafe yang masih sepi.
"Aku tidak mau baby sepertimu hyung." Kata Jungkook yang membuat Yoongi mendelik.
"Why? Kenapa? Aku tampan asal kamu tahu."
Jungkook terkekeh memdengar protes dari Yoongi. "Bukan masalah tampannya hyung aku hanya saja tidak mau jika nantinya baby jadi tukang tidur sepertimu." Oke kali ini ingatkan Yoongi jika yang berbicara padanya sedang hamil.
"Tolong berkacalah kau juga tukang tidur kook." Balas Yoongi yang mendapat cengiran khas dari Jungkook.
Jungkook bersyukur bertemu dengan Yoongi yang sudah mau membantunya yang sedang hamil ini. Ia juga tidak tau jika saat itu tidak bertemu dengan Yoongi. Mungkin saat ini ia akan jadi gelandangan begitu pikir Jungkook.
***
Disebuh kantor terbesar di kota seoul dua orang namja sedang berkutat pada pekerjaan yang sangat menguras tenaga mereka.
Bisa saja mereka membakar tumpukan kertas yang saat ini didepannya dan pada saat itu juga Tuan besar Kim akan membakar mereka berdua.
"Aku lelah Tae." Protes Jimin pada Taehyung yang masih sibuk dan fokus pada lembaran kertas yang ada dihadapannya.
"Diamlah park aku juga lelah." Desis Taehyung.
"Ini yang aku sedikit malaskan jika bekerja sama dengan perusahaanmu terlalu banyak yang harus dikerjakan dan itu membuatku lelah." Kata Jimin lagi yang mampu membuat Taehyung menghela nafas kasar.
Mereka saat ini sedang menjalankan sebuah proyek besar dan tidak main-main. Sebenarnya ini bukan pekerjaan Taehyung melainkan pekerjaan appa nya tapi berbubung tuan Kim sedang ada perjalanan bisnis ke luar negeri mau tak mau Taehyung dan Jimin yang harus menggantikan.
Sudah hampir siang mereka bekerja dengan serius dan pas saat jam istirahat mereka memutuskan untuk makan diluar sekalian refresing dan menenangkan otak sebelum bekerja kembali.
Didalam mobil kini Jimin dibuat kesal karna Taehyung terus saja menolak untuk makan ditempat-tempat yang sudah jimin tawarkan. Ada-ada saja alasannya.
"Kita kesini saja Tae rekan bisnis ku bilang tempatnya nyaman dan cocok buat nenangin fikiran." Usul Jimin yang langsung mendapat gelengan dari Taehyung. "Ya terus mau makan dimana alien." Jimin total stress ditambah dengan sahabatnya yang seperti anak kecil ini.
Taehyung hanya mengabaikan Jimin lalu mengendarai mobilnya pelan hingga netra nya tak sengaja melihat pada sebuah kafe yang tidak lumayan besar dan sepertinya nyaman untuk mereka.
"Kita kesini?" Tanya Jimin sedikit ngeri jika berhubungan dengan tempat ini apalagi yang punya kafe.
"Kenapa kamu gak mau?" Tanya Taehyung memutar bola matanya malas.
"Kamu yakin? Yang punya kafe orangnya galak kayak kucing garong." Kata Jimin mendramatisir.
Tanpa mengindahkan perkataan Jimin kini Taehyung sudah turun dari mobilnya dan dia berjalan memasuki kafe.
Benar dugaannya disini tempatnya nyaman meskipun hanya kafe kecil dan tidak terlalu ramai tapi adem gitu suasana nya gak tau kenapa. Beban fikiran yang tadi ada dikepala Taehyung mendadak hilang apalagi kini netranya melihat satu orang namja yang tengah duduk dikasir dengan senyum manisnya.
Seperti mendapat jakpot Taehyung segera datang kesana.
"Selamat siang mau pesan apa?" Tanya namja tersebut dengan suara lembutnya.
Taehyung sedikit tersenyum canggung karna memang Taehyung selama ini bersikap dingin dengan siapa saja selain orang tuanya dan sahabatnya Jimin.
Setelah memesan beberapa makanan Taehyung kembali karah Jimin yang sejak tadi celingak-celinguk gak tau nyari siapa.
"Ngapain sih kamu?" Tanya Taehyung lalu memainkan ponselnya.
"Cari seseorang tapi kayaknya gak ada." Jawab Jimin masih mengedarkan pandangan kesegala penjuru kafe.
Ting!
Namjoon Hyung :
Maaf Tae tapi sampai saat ini anak buah ku tidak menemukan laki-laki hamil di daerah busan yang kandunganya sekitar 4 bulan.Kira-kira itulah pesan yang dikirimkan orang bernama Namjoon tersebut.
Ya saat ini Taehyung tengah mencari seorang laki-laki yang dulu sengaja ia tiduri untuk membantunya dari jerat wanita ular tetapi belum sempat ia melakukan kerja sama laki-laki tersebut sudah tidak ada saat ia terbangun.
Ia jadi merasa bersalah padanya. Andai saja dulu ia tidak mabuk pasti kejadiannya tidak seperti ini. Bahkan ia lupa bagaimana bentuk wajahnya. Yang Taehyung ingat hanya aroma tubuhnya dan sempitnya hole laki-laki tersebut. Dasar Kim Mesum Taehyung.
🐰🐰🐰
T
B
CUp chap 1 yey...
Semoga aja aku gak lupa sama alur cerita ini karna sebenarnya cerita ini kepikiran secara tidak disengaja. Hhhe
Mohon maklum pelupa soalnya.
Next ya😁
KAMU SEDANG MEMBACA
APPA (VKook/Taekook)
ФанфикApakah tuhan membencinya sehingga memberikan sebuah cobaan yang bahkan ia sendiri tidak yakin apakah bisa melewatinya? Ia masih terlalu muda untuk diberikan sebuah hadiah yang mampu merubah hidupnya. Hidupnya yang memang susah semakin susah ketika t...