Irene hanya berjalan lunglai di lorong hotel setelah ia selesai memuaskan nafsu teman bisnis ayahnya itu. Tak tanggung-tanggung pria paruh baya berperut buncit tersebut memukul Irene saat mereka melakukan itu.
Bertahu-tahun yeoja cantik tersebut menyembunyikan perasaannya yang sesungguhnya. Ia sudah terlampau lelah mengikuti alur main keluarganya yang gila akan kehormatan dan uang hingga rela menjadikan anak perempuannya umpan.
Alasan Irene selalu menggugurkan kandungannya karna ayahnya lah yang memaksa nya. Sebenarnya hati nya sakit saat ia harus berkali-kali kehilangan sosok malaikat kecil yang bahkan belum melihat betapa kejamnya dunia yang fana ini.
Air mata Irene turun saat ia mendatangi makam dimana semua bayinya dimakamkan. Meskipun mereka masih segumpal darah Irene selalu meminta dokter untuk menguburkan anak-anaknya dengan layak.
"Eomma datang sayang." Gumam Irene pada nisan kecil-kecil yang berada disana. "Maafkan eomma yang telah membunuh kalian semu. Eomma menyayangi kalian, eomma mohon jangan benci eomma karna tidak bisa memperjuangkan kalian semua." Lanjut Irene dengan bahu yang bergetar.
Betapa rapuh yeoja tersebut tanpa ada seorang pun yang tahu keadaannya.
Setelah mengunjungi anak-anaknya Irene pergi ke supermarket untuk membeli minum dan beberapa roti. Ia tidak ada selera untuk makan nasi saat ini hingga tangan menyentuh bahunya membuat Irene berjengit.
"Jungkook?" Kata Irene kaget karna orang tersebut adalah Jungkook. Namja yang sudah sering kali ia sakiti batinnya. Irene merasa sangat bersalah pada namja manis ini.
Tanpa menjawab keterkejutan Irene Jungkook duduk di samping yeoja tersebut.
"Apa kandunganmu sehat?" Tanya Irene pada Jungkook. Dapat dilihat raut penasaran tercetak jelas di wajah Jungkook. "Jangan seperti aku yang tidak mampu memperjuangkan kehidupan anak-anak ku." Lanjut Irene dengan suara lirih dan detik kemudian bahunya bergetar.
Jungkook yang kaget refleks memeluk Irene. Entah kenapa sejak melihat wanita ini memasuki supermarket tadi rasa takutnya hilang tergantikan rasa kasihan pada sosok Irene yang saat ini menangis.
Setelah lima belas menit menangis Irene lalu menggenggam tangan Jungkook dengan hangat.
"Jaga bayimu hingga ia lahir didunia ini kook aku tidak mau ada orang lain yang bernasib sama denganku." Kata Irene yang semakin membuat Jungkook penasaran.
"Makaud noona?" Tanya Jungkook yang membuat Irene terkekeh.
"Aku selalu kehilangan anakku karna ayahku sendiri Kook. Meskipun itu anak diluar pernikahan tetapi aku sudah menyayanginya. Hatiku sangat sakit saat ayahku selalu memintaku untuk menggugurkan kandunganku. Kadang aku selalu berdo'a pada tuhan untuk mengambil nyawaku dan mempertemukanku pada anak-anakku." Jawab Irene.
Jungkook kaget. Ia tidak percaya jika sosok dihadapannya ini adalah orang yang sama yang mengacau di rumah Taehyung tadi pagi. Irene yang sekarang terlihat sangat rapuh dan menyedihkan berbeda dengan Irene yang selalu angkuh dan sombong.
"Noona." Panggil Jungkook sehingga mau tak mau Irene menatap wajah Jungkook.
"Apa kamu membenciku Kook? Kamu pantas jika membenciku karna banyaknya kesalahan yang aku perbuat untukmu." Kata Irene yang membuat Jungkook menggeleng.
"Tidak noona. Aku hanya berpesan tebuslah semua kesalahanmu dimasa lalu. Aku yakin tuhan akan memaafkanmu dan mendengar do'a mu. Untuk anak-anak mu aku yakin mereka akan mengerti situasi yang eomma nya jalani saat ini hingga merelakan mereka pergi." Kata Jungkook yang membuat Irene tersenyum.
Ia yakin jika pilihan Taehyung memang tidak salah. Ia bersyukur karna Taehyung tidak jadi menikah dengannya.
"Terima kasih kook." Kata Irene lalu pergi untuk memulai hidupnya yang baru. Tanpa ada keluarganya. Hanya ia sendiri.
Jungkook pulang kerumahnya setelah jam menunjukkan pukul setengah 9. Hal tersebut tak luput membuat Taehyung uring-uringan karna menghawatirkan Jungkook.
"Hyung berhenti mengomel." Protes Jungkook karna sejak tadi Taehyung hanya mengomelinya dan mengatakan bahwa ia khawatir.
"Aku khawatir padamu dan juga baby Jungkook." Kata Taehyung memeluk Jungkook erat.
"Tenanglah hyung aku tidak apa-apa."
Taehyung menuntun Jungkook menuju kamar mereka dan merebahkan diri di kasur empuk milik Taehyung.
Saat ini Jungkook tengah bersender di dada Taehyung dan Taehyung yang memeluk dirinya dari belakang dengan sesekali mengecup lehernya.
"Kau kemana saja Kook? Kenapa pergi tidak memberi tahuku?" Tanya Taehyung pada Jungkook.
"Aku pergi ke supermarket hyung, baby ingin makan ice cream." Jawab Jungkook.
Mereka lalu sama-sama terdiam dengan fikiran masing-masing terlebih Jungkook yang terus saja memikirkan Irene.
"Hyung apa pendapatmu tentang Irene noona?" Tanya Jungkook yang membuat Taehyung menghela nafas kasar.
"Kenapa kamu menanyakannya Kook?"
"Hanya ingin tahu saja hyung, aku rasa ia seorang yang baik."
Taehyung memijat pangkal hidungnya. Heran dengan jalan fikiran Jungkook yang mengatakan jika Irene adalah wanita yang baik?
"Kook asal kamu tahu tidak ada orang baik jika orang tersebut selalu membunuh anak-anak yang ingin dilahirkan didunia. Sejak SMA sampai sekarang Kook coba kamu bayangkan sudah berapa banyak nyawa yang ia bunuh. Dan aku yakin jika janin-janin tersebut lahir sudah sepuluh lebih anak Irene sekarang." Jelas Taehyung yang membuat Jungkook dongkol.
"Hyung tidak tahu saja bagaimana perasaan Irene noona saat melihat anaknya tidak jadi lahir hyung. Apa hyung tahu jika Irene noona terpaksa menggugurkan kandungannya karna dipaksa oleh ayahnya sendiri?"
"Darimana kamu tahu tentang hidup Irene Jungkook?" Tanya Taehyung penuh selidik dan membuat Jungkook gusar.
Namja tampan tersebut melihat kegugupan Jungkook untuk jujur padanya. "Jujur saja Jungkook aku tidak akan marah."
Setelah mengatakan itu akhirnya Jungkook mau jujur jika ia tadi bertemu dengan Irene dan Taehyung terperanjat saat mengetahui tentang Irene yang semua orang tidak tahu karna tertutup oleh sikap Irene selama ini.
"Kau tahu hyung saat aku bertemu dengan Irene noona ia baru saja kembali dari makam anak-anaknya. Bahkan Irene noona selalu meminta dokter yang sudah mengaborsi anaknya untuk memakamkannya dengan layak di suatu tempat dimana anak-anaknya berada." Jelas Jungkook dan mengakiri ceritanya.
Taehyung sedikit merasa bersalah karna sudah sering mengatai Irene yang tidak-tidak karna pada dasarnya ia terpaksa melakukan semua ini karna paksaan dari keluarganya.
***
T
B
CTernyata orang baik yang bertemu dengan Irene adalah Jungkook manteman.
Semoga kalian tidak bosan untuk menunggu kelanjutan cerita ini
See You
KAMU SEDANG MEMBACA
APPA (VKook/Taekook)
ФанфикApakah tuhan membencinya sehingga memberikan sebuah cobaan yang bahkan ia sendiri tidak yakin apakah bisa melewatinya? Ia masih terlalu muda untuk diberikan sebuah hadiah yang mampu merubah hidupnya. Hidupnya yang memang susah semakin susah ketika t...