08

4.6K 350 5
                                    

Jungkook terdiam di apartement nya bersama Taehyung yang menolak untuk pulang.

Taehyung bersi keras untuk menemani Jungkook sebagai perbuatan permintaan maafnya karna tidak ada saat Jungkook membutuhkannya.

Ia sedikit risih karna selama ini ia sudah terbiasa sendiri. Melakukan semuanya sendiri.

"Ayolah hyung ini sudah pagi tidak kah kau pergi ke kantor?" Tanya Jungkook yang sudah kesekian kalinya.

"Tidak jungkooo aku disini dan akan menemanimu." Jawab Taehyung terus menempel pada Jungkook.

"Hyung jauh kan tubuhmu, aku sesak." Kata Jungkook sembari mendorong tubuh Taehyung agar menjauh darinya.

"Tidak Jung. Aku akan tetap didekat dirimu dan juga anakku." Kata Taehyung lalu mengelus perut buncit Jungkook. "Aku tidak sabar menantikannya lahir pasti sagat tampan sepertiku." Lanjut Taehyung membuat hati Jungkook menghangat karna Taehyung mencium perutnya memperlakukannya dengan sangat manis.

"Hyung aku geli." Cicit Jungkook.

Taehyung menghentikan aktifitasnya dan menatap mata Jungkook lamat-lamat seolah pandangannya terkunci pada Doe milik Jungkook.

"Ayo melakukan itu Kook." Ucap Taehyung lalu mengangkat tubuh Jungkook dan membawanya ke kamar.

Jungkook yang kaget hanya bisa melingkarkan tangannya pada leher Taehyung agar dia tidak jatuh.

Hatinya berdegub kencang saat Taehyung mulai menidurkannya di kasurnya. Lalu mengelus pipi gembilnya dan juga bibirnya.

"Hyung apa yang akan kau lakukan?" Pekik Jungkook saat laki-laki berkulit tan itu menghirup aroma stroberry di ceruk lehernya. Tak lupa dengan kecupan-kecupan kecil juga jilatan yang membuat Jungkook panas sendiri.

"Tidakkah kamu tidak tau Kook, dengan apa yang aku lakukan saat di Busan beberapa bulan yang lalu."

Suara Taehyung sangat berat membuat bulu kuduk Jungkook meremang. Ia hanya pasrah dengan segala perlakuan Taehyung padanya yang menghancurkan tubuhnya mendesah dibawah kungkungannya tanpa ada niatan berontak sedikitpun karna sejujurnya Jungkook juga menikmati sentuhan memabukkan milik Kim Taehyung.

*
*
*

Berbeda dengan keadaan Taehyung yang sedang bermain dengan Jungkook maka berbeda dengan seorang yeoja yang saat ini mengamuk di kantor Taehyung dikarenakan tunangannya tidak ada kabar sama sekali.

Irene berteriak membuat sekertaris Taehyung menghembuskan nafas frustasi. Meskipun ia tertarik dengan bos nya yang tampan itu tetapi ia sadar jika dia sudah memiliki kekasih dan tak mungkin menggapai orang seperti Taehyung.

"Aku tanya sekali lagi dimana tunanganku?" Tanya Irene dengan nada sama sekali tidak bersahabat dengan sekertaris Taehyung.

"Saya tidak tahu nyonya." Jawab sekertaris Taehyung dengan sabar. Jika mau ia bisa saja meneriaki Irene saat ini juga mengingat kekasihnya adalah rekan bisnis Taehyung dan pemegang saham pada perusahaan orang tua Irene. "Tadi pagi tuan Taehyung hanya mengabari saya jika ia tidak masuk kerja dikarenakan urusan pribadi." Lanjut perempuan tersebut.

"Jangan membohongiku Jihyo." Bentak Irene.

Ya sekertaris Taehyung bernama Jihyo.

Jihyo ini sebenarnya anak orang kaya yang sederajat dengan Taehyung dan juga Irene tetapi ia lebih suka bekerja dari pada menghambur-hamburkan uang seperti yang Irene lakukan.

"Jihyo kamu benar-benar membuatku marah." Kata Irene dengan kilatan amarah dimatanya.

"Kenapa kamu marah padaku nyonya Bae Irene yang terhormat? Seharusnya anda yang lebih tahu tentang kegiatab tunangan anda bukan malah bertanya pada sekertaris seperti saya." Balas Jihyo tanpa ada rasa takut sedikitpun pada Irene.

Untuk apa takut pada Irene? Karna dari dulu Irene selalu berada di bawah Jihyo tetapi setelah Irene bertunangan dengan Taehyung ia mulai berani menyaingi Jihyo.

"Akan kupastikan kekasihmu itu berpaling kepadaku." Ucap Irene yang membuat Jihyo mendecih muak.

"Lakukan saja maka aku akan melubangi kepala mu yang besar itu Bae Irene." Ancan Jihyo yang membuat Irene kalah telak lalu pergi dari ruangan Jungkook.

Jihyo bernafas lega akhirnya ia bisa beristirahat dan melakukan pekerjaannya kembali tanpa ada gangguan dari pembuat onar seperti Irene.

"Dia benar-benar gila." Gumam Jihyo tak percaya Irene bersikap sangat rendahan seperti itu. Jika boleh dikata mereka dulu berteman dekat tetapi Irene mulai menjauhi dan membencinya.

Jihyo duduk di kursi sekertaris yang berada di luar ruangan Taehyung. Ia lalu mengeluarkan ponselnya untuk menelfon atasannya itu.

"Tae tunanganmu benar-benar gila." Kata Jihyo setelah sambungan terhubung.

"Ahhh hyung cepatt."

Jihyo mengernyitkan dahinya saat mendengar suara desahan diseberang sana. Dasar atasannya juga sama-sama gila ternyata kenapa ia mengangkat telfonnya jika memang sedang bercinta?

"Ahh Jihyo kau urus saja yang disana. Oh shit jangan ketatkan lubangmu Jung. Kau singkirkan Irene jika dia datang dan membuat ulah disana aku percayakan semuanya padamu. Ahhh Jung aku akan sampai shit ini nikmat."

Jihyo kesal ia jadi merindukan kekasihnya yang sedang ada perjalanan bisnis diluar negeri.

"Sialan kau Kim Taehyung." Maki Jihyo lalu memutuskan sambungan telfon dan menghela nafas panjang. "Aku merindukanmu Daniel cepatlah pulang."





***
T

B

C

Gimana? Mau lanjut gak?

Jangan lupa vote & comment

Karna aku tahu kalian pasti bisa menghargai usaha para penulis.

Selamat membaca

See You...

APPA (VKook/Taekook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang