Prolog

8.7K 429 4
                                    

Namanya Jeon Jungkook ia hanyalah seorang namja yatim piatu yang miskin. Umurnya pun masih 18 tahun dan dia masih SMA.

Tetapi itu semua sirna dimana ia harus dikeluarkan karena dia hamil diluar nikah.

Ya tuhan memberikan sebuah cobaan yang ia sendiri tidak yakin mempu melewatinya. Diumurnya yang masih muda ia harus menelan pahitnya kehidupan dimana ia harus mengandung anak dari seorang yang bahkan ia sendiri pun tidak tahu.

Jika Jungkook mengingatnya ia akan kembali menangis meratapi nasibnya yang seperti ini.

Malam itu tepatnya satu bulan yang lalu saat ia kembali dari cafe tempatnya bekerja hujan turun mrmang tidak deras tapi mampu membuatnya basah.

Jarak cafe dari rumahnya memang lumayan jauh jika melewati jalan besar tetapi ada satu jalan alternatif yang jaraknya lumayan dekat. Jungkook memang belum pernah melewatinya tapi tidak ada salahnya kan mencoba?

Dan ternyata tanpa ia tau dijalan yang kecil dan sepi tersebut ada sebuah bangunan yang ia yakini adalah club malam. Ia yang masih belum mengerti tentang hal dewasa berjalan sedikit berlari kala tepat didepan club tersebut. Ya meskipun sepi ia tetap berlari hingga langkahnya berhenti saat menjumpai laki-laki yang berdiri didepannya sambil menatapnya nyalang.

Karna hujan semakin deras dan hal itu mampu membuat pandangannya sedikit mengabur dan tidak terlalu jelas melihat wajah laki-laki yang kini semakin dekat dengannya.

Ia merasakan tangannya dicekal dan ia juga mendengar saat laki-laki tersebut membusikkan sesuatu di telinganya. "Tolong aku." Hanya itu yang mampu Jungkook dengar sebelum tubuhnya di gendong oleh laki-laki tersebut dan membawanya pada salah satu penginapan yang berada didekat club tersebut.

Laki-laki tersebut menggunakan masker dan ya Jungkook dibawa kesalah satu kamar dan sudah Jungkook pastikan apa yang akan terjadi selanjutnya.

Tanpa basa basi laki-laki tersebut menggagahi Jungkook dengan Jungkook yang mencoba melawan tetapi gagal karna tenaga laki-laki tersebut lebih kuat darinya. Dan saat itu juga Jungkook hanya bisa pasrah dan menangis akan hidupnya.

Malam itu juga hidupnya hancur dibawah laki-laki yang telah tega memperkosanya. Malam itu menjadi saksi bisu dimana ia harus kehilangan masa depannya dan hidupnya.

Jungkook kembali meneteskan air mata jika mengingat kejadian pada malam itu. Malam dimana dia kehilangan semuanya. Harga dirinya bahkan hidupnya. Dan kini bahkan ia diusir dari rumahnya sendiri oleh tetangganya karna menurut mereka Jungkook adalah manusia kotor.

Dengan berat hati ia meninggalkan satu-satunya rumah peninggalan orang tuanya. Dengan hanya berbekal uang yang pas-pasan ia pergi dari Busan Ke Seoul.

Entah apa nanti yang akan terjadi intinya sekarang ia harus pergi jauh bersama calon buah hatinya. Menata masa depan yang ia sendiri tidak tahu akan indah atau lebih menyakitkan.

Didalam kereta Jungkook duduk dan memandang pemandangan dari jendela. Ia lalu mengelus perutnya.

"Sabar ya sayang eomma janji akan selalu membuatmu bahagia." Itulah yang selalu Jungkook katakan pada calon bayinya.

Ia juga tidak bisa menyalahkan anaknya yang tidak bersalah ini. Biarkan ia menderita asalkan anaknya bahagia nanti. Ia akan berjuang sendiri meskipun tanpa bantuan ayah dari anak yang ia kandung ini.

"Selamat tinggal Busan, ayah, ibu, dan kenangan 18 tahun ini." Kata Jungkook dengan air mata yang menetes.

🐰🐰🐰

Book baru yang uwu aja lah.

Aku juga gak tahu yang ini bakal menarik atau malah ngebosenin.

Ide ini muncul saat aku niatnya mau bikin laporan buat prakerin eh malah berakhir dengan nulis ini dan langsung aku publis aja. hhe

Gue ngomong apaan sih.

Intinya selamat menikmati dan berfantasi dengan cerita ini.

Jangan lupa Vote & Comment

Next, jangan?


APPA (VKook/Taekook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang