Malam ini, rencananya gw sama keluarga nya Rendi mau ada Dinner di hotel tempat kita kemarin nikah
"Mesya, Rendi itu paling ga bisa kalau tidur tanpa pake selimut. Jadi tolong selimutin ya Rendi nya"-Mertua cewek
"Ouh iya mah, pasti"-gw
"Abang tadi malem manja banget ya kak?"-Alysa
Rendi langsung nutup mulut adeknya itu
"Ga usah di denger Mes"-Rendi
"Hahahaha iya Sya, manja banget"-Gw
Alysa ketawa
"Kasar ga mainnya? hihihihi"-kak Rika
Kak Rika itu kakak pertama Rendi, dan yang kedua itu namanya Ravi.
Gw langsung Cengo dan natap Rendi
"Itu privasi mereka"-Kak Ravi dengan acuh sambil memotong steak nya
Fyi, Kak Ravi emang masih benci sama Rendi. Tapi gimana pun, kak Ravi tetep datang kok ke nikahan kita:) dan akrab sama gw
"Cepet punya anak ya"-Mertua cewek
"iya doain aja"-Rendi
Kita ngobrol ngobrol sampe akhirnya
"Kamu kapan Ravi?"-papa mertua
Kak Ravi lirik sebentar Rendi dan natap papanya
"Nanti aja dulu. Takut Ravi ga bisa nafkahi"-Kak Ravi
"Kok ragu gitu? Kan kamu kerja?"-Kak Rika
Kak Ravi senyum miring
"Kerja jadi pegawai ga bisa nafkahi anak istri, Ravi harus jadi CEO dulu, baru nikah"-Kak Ravi lirik sinis Rendi
Rendi keliatan udah males nanggepin kakak keduanya itu. Pasti pembahasannya merembet ke Jabatannya Rendi sebagai CEO
"Tapi kamu udah 27 tahun Ravi. Kamu juga udah di langkahin Rendi"-Mama mertua
"Lagian, perempuan yang Ravi suka baru nikah. Udah ah, males bahas nya"-kak Ravi banting garpu nya
Semuanya jadi tegang (?)
Rendi berdiri dan narik tangan gw
Sebelumnya, Randi sempet pamit masuk kamar hotel
"Rendi mau istirahat dulu"
Abis itu kita masuk kamar hotel.
Jadi guys, keluarga Rendi dikasih 3 kamar sama Rendi karna pasti mereka juga capek abis acara nikahan.
Keluarga gw juga ditawarin sih, tapi pada nolak.
Rendi duduk di atas ranjang sambil lepasin jam tangan rolex nya
Gw ikut duduk sebelah Rendi
"Kenapa? Hm?"-Gw ngusap punggung Rendi
Rendi langsung meluk gw erat
"Hey, kenapa?"-gw kaget
Gw ngerasa pundak gw basah
Tunggu,
Rendi nangis?
"Rendi, kamu nangis?"-gw
"Hiks hiks"
"Kamu kenapa??"
"Hiks hiks"
"Cerita Ren, kamu kenapa? Soal apa?""Kak Ravi hiks"
"Kak Ravi kenapa?"
"Aku takut kehilangan kamu"
"Ih? Kamu ngomong apa sih Ren? Aku ga akan kemana mana. Aku disini sama kamu. Lagian apa hubungannya kamu takut kehilangan aku sama kak Ravi?"
Rendi lepas pelukannya
Dan natap gw
Gemes banget mukanya ya Allah
"Kak Ravi suka sama kamu"-Rendi
"Hah? Masa sih? Udah ah jangan ngayal. Nggak kok. Lagian aku sama kak Ravi emang akrab biasa Ren"
"Justru dari akrab nya kalian itu bisa bikin kak Ravi suka sama kamu"
"Kamu tau dari mana? Hm? Alysa?"-gw
Rendi meluk gw erat lagi
"Pokoknya aku ga mau kehilangan kamu"
Gw jawab pelukannya
"Iya, ga akan kok. Aku cuman punya kamu"
Gw lepas pelukannya dan ngusap air mata Rendi
Dia kalo nangis udah kek bocah
Gemesin!!
"Emang siapa sih yang bilang gitu?"-gw rapihin poni nya Rendi
"Kak Ravi nya sendiri. Lagian kamu tadi ga nyadar apa yang diomongin dia waktu dinner?"
Gw kerutin dahi
Dan geleng kepala
"Udah ah, pokoknya kamu harus sama aku terus!"
"Iyaa Ren, iyaaa"
"Cium dulu"-Rendi
Chu~
"Ih, kok cuman pipi aja?"
"Kamu mau yang mana emangnya?"
Rendi nunjuk ke bibirnya
"Nggak ah, nanti malah begadang lagi. Capek"
"Ayolah"
"Ih, kamu sejak kapan jadi mesum gini? Lagian aku buat jalan juga masih susah"
"Jahat kamu"-Rendi ngambek ceritanya
"Biarin"-gw
"Tau ah"-Rendi tiduran dan nutupin badannya pake selimut dan Minggungin gw
Gw terkekeh dan ikut tidur sebelahnya
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey Senja-ku
Teen Fiction"ketemu, Iseng, berantem lagi. Terus aja begitu. Ga ada yang mau ngalah. Kalau ketemu pasti saling bully, dan berujung di ruang BK. Tapi dia sekarang jodoh gw. Hidup emang selucu itu"-Rendi