"Rendi"
"Hm?"
"Ren"
"Hm?"
"Rendi"
"Apa?"
"Rendi Maulana!"
"Iya sayang?? Kenapa???"
"Udahan dong main Pubg nya ih"
"Bentar, ini nanggung"
"Ck!"
Gw pun milih duduk di sofa depan tv dan mengacuhkan Rendi
Gw ngedumel sendiri pas tau Rendi nggak ngebujuk gw
"Punya suami nyebelin banget sih!"-gerutu gw
15 menit kemudian....
"Kenapa sayang?"-Rendi duduk disamping gw dan mengusap rambut gw
"Ck! Diem ah"
"Marah marah terus. Pms?"
"Ih!"
"Kamu mah kalau udah main Pubg, aku diacuhin. Sekalian aja nikahin tuh game nya!"Rendi helain nafas
"Maaf sayang-, jangan marah marah atuh ah. Ntar cantiknya ilang"
Gw milih diem dan buang muka
"Tadi mau bilang apa? Hm?"
Gw noleh ke Rendi
"Aku mau kasih tau kamu. Tapi janji jangan main Pubg lagi"
"Yahh kok gitu sih?"
"Kamu pilih game atau istri?"
"Istri lah"
"Yaudah hapus game nya sekarang"
"Iya nanti"
"Sekarang!"
"Astagfirullah iya iya sayangku cintaku"-Rendi mengambil hp nya di saku, dan uninstall aplikasi itu
"Tuh udah ilang apk nya"
Gw senyum
"Sok mau bilang apa?"-Rendi mukanya agak bete
"Merem dulu"
Rendi dengan polosnya nutup mata
"Sekarang buka matanya"
Rendi natap barang yang ada di atas pahanya
"Ini?"
Gw ngangguk
"Rumah sakit Medika Utama? Kamu sakit?"
Gw naikin bahu
Rendi buru buru buka amplop itu
Dia baca suratnya
Terus natap gw
"Jangan cuman baca suratnya aja, itu ada lagi didalem amplop nya"
Rendi ngambil satu foto usg dan 4 test pack bergaris 2
Rendi masih bengong
"Lah malah bengong"-gw
"Seneng nggak nih?"-gwRendi gercep meluk gw
"Senenggggg"
Gw ketawa
Rendi lepas pelukannya dan natap lagi test pack itu dan USG nya
"Baru 2 Minggu katanya"-gw
Rendi senyum dengan mata berkaca kaca
"Ih kenapa?"-gw
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey Senja-ku
Teen Fiction"ketemu, Iseng, berantem lagi. Terus aja begitu. Ga ada yang mau ngalah. Kalau ketemu pasti saling bully, dan berujung di ruang BK. Tapi dia sekarang jodoh gw. Hidup emang selucu itu"-Rendi