Part 39. Pengamen Cilik

27.4K 2.8K 447
                                    

Malam sabtu pada ngapain nih?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam sabtu pada ngapain nih?

Instagram : unianhar

ARGH

Aldrik melepaskan tangannya dari gadis remaja yang mengigitnya. Ia mengibaskan tangan keudara berharap rasa sakitnya berkurang, melihat itu gadis disampingnya memanfaatkan untuk kabur darinya.

"Zoya tunggu papa!" Panggilnya kesakitan,

Zoya berhenti seraya berbalik menjulurkan lidah padanya, "Zoya anak sholehah nggak punya papa wleeew!" Ujar Zoya berlari menjauhi Aldrik yang masih mematung di tempatnya.

Kedua kaki Zoya terus berlari sejauh mungkin menghindari Aldrik, ia menoleh kebelakang tanpa berhenti berlari, ada kelegaan tersendiri yang ia rasakan saat matanya tak menangkap sosok itu dibelakangnya mungkin ia lelah dan memutuskan untuk berhenti mengejarnya.

Perlahan ia berhenti berlari, ia berjalan biasa seraya menyeka keringatnya disela-sela meredakan napasnya yang ngos-ngosan.

"Huh?" Zoya menoleh kesana kemari memperhatikan sekelilingnya, "Gue larinya berapa kilo sampe kesini?"  Bingungnya tak sadar jika ia berlari cukup jauh dari apartemennya. Ia menghela napas panjang lalu berbalik menelusuri trotoar yang sempat ia lewati. Jika tadi ia berlari maka kali ini ia berjalan santai tak memikirkan apakah orang itu masih mencarinya atau tidak.

"Kakak,"

Zoya berhenti lalu mundur beberapa langkah didepan seorang pengamen cilik yang membawa rinci yang terbuat dari tutup botol yang ditempelkan pada kayu ditangannya.

"Lo manggil gue?" Zoya menunjuk dirinya tak yakin, pengamen cilik itu mengangguk membenarkan, "Kenapa?"

"Tadi aku nyanyi" ucap pengamen cilik itu dengan wajah dekilnya. Zoya mengerjap polos tak tau maksudnya.

"Nyanyi? Kapan?"

"Barusan"

"Oh tadi itu nyanyi? Gue kira lo cuman ngomong doang" cerocosnya membuat pengamen cilik itu sedih, "Udah ah, gue balik." Pamitnya beranjak dari sana namun ia terpaksa berhenti merasakan bajunya ditarik dari belakang, "Kenapa lagi?" Tanyanya greget,

Pengaman itu menaikkan sebelah tangannya kedepan, "Kakak nggak mau sedekah gitu?"

Zoya terhenyak menatap pengamen didepannya, "Kata-katanya nggak asing," gumamnya menyipitkan mata. Merasa bajunya ditarik lagi ia menghela napas panjang merogoh sesuatu dari dalam sakunya celananya.

"2 ribu cukup?"

"Nggak cukup" pengeman itu menggeleng,

"5 ribu?"

"Nggak cukup kakak"

"10 ribu cukup ya?"

"Masih nggak cukup kakak gimana kalau 50 ribu?"

ZOYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang