Part 63. Kedatangan Zoya

25.2K 2.7K 616
                                    

Sifat apa yang paling kalian nggak suka dari Zoya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sifat apa yang paling kalian nggak suka dari Zoya?

Instagram : unianhar

Suara riuh terdengar memekik telinga, decakan kagum dan pernyataan tak percaya disekitar mereka membuat ketiga pasang mata menatap ragu, ayunan wahana melintas didepan mereka disertai dengan pekikan nyaring dari sana membuat mereka menatap horor, jangan sampai mereka menaiki itu.

"Wah keren"

Sontak ketiganya menatap gadis yang berdiri didepan was-was, muncul lampu merah dikepala memberikan peringatan kalau sebentar lagi bahaya akan muncul.

Berkali-kali wahana itu melintas didepan mereka dan berkali-kali itu juga gadis yang sama berdecak kagum. Mata bulatnya penuh binar melihat orang-orang diatas sana seakan berteriak menikmatinya.

"Pak! Wahana ini namanya apa?" Tanyanya antusias pada petugas yang melewatinya

"Kora-kora mbak" jawabnya.

"Ayo kita naik itu!" Ajaknya berbalik menunjuk wahana dibelakangnya. Kedua alisnya mengernyit melihat opanya berdiri memegang dadanya memelas, belum manaikinya jantungnya sudah melemah, Ozil memegang perutnya mual memikirkan dia diatas sana sedangkan Aldrik memegang pelipisnya yang berdenyut.

"Kalau opa naik kesana yakin dan percaya opa akan pulang tinggal nama aja" tolak Arsenio mencari tempat duduk untuk menetralkan laju jantungnya.

"Kakak nggak bisa, Zoy. Baru liat aja udah mual gimana kalau udah disana bisa muntah" Ozil membungkuk memegang tenggorokannya, yakin sebentar lagi isi perutnya akan keluar

Zoya memegang tasnya menatap mereka curiga, untuk menghindari wahana itu maka mereka mencari alasan yang cukup logis, Zoya berdecak kenapa ia datang kesana dengan orang-orang lemah?

"Pap...."

"Zoy nggak mau naik sendiri jadi jangan nolak!" Selanya berbalik mendekati petugas itu. Aldrik menganga menoleh pada Ozil yang pura-pura tidak melihatnya. Cowok itu menghampiri opanya yang tengah duduk disamping pengawal meninggalkan papanya yang masih diam tidak ingin beranjak dari posisinya.

"Bapak tua ayo!" Aldrik menghela napas panjang sebelum menghampiri Zoya yang mengulurkan tangan memintanya cepat.

"Nggak ikut sama adikmu, Ray?" Arsenio melihat cucunya duduk disampingnya.

"Mual, opa"

"Opa kira alasan kamu aja. Papa kamu dimana?"

"Nemanin Zoya"

"Yakin papamu bisa?" Sebagai ayah pria itu selama 40 tahun Arsenio tau betul kalau putranya tidak suka menaiki wahana ekstream seperti itu.

"Doa aja opa supaya papa selamat"

"Amin"

Ozil dan Arsenio mengobrol membicarakan banyak hal termasuk kenapa mereka memilih ke dufan padahal banyak tempat lain, kalau bukan karena Ozil yang memberikan pendapat jalan-jalan ke Dufan Zoya tidak akan berpikir kesana.

ZOYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang