Part 44. Semangat Zoya untuk Ozil

26.5K 2.7K 299
                                    

Udah berapa lama nggak ketemu Zoya???

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Udah berapa lama nggak ketemu Zoya???

Instagram : unianhar

Pintu lemari es tertutup, cowok bermata tajam nan berbibir penuh itu beranjak meninggalkan area pantry membawa sebotol air mineral ditangannya. Ia mendudukkan bokongnya di sofa seraya meneguk airnya hampir setengah botol.

Ia mendesah menoleh pada sebuah paperbag berwarna hitam terletak di meja hias dekat pintu keluar balkon. Ia melihat jam dinding menunjukkan pukul 21.09, ia merebahkan punggungnya di sofa seraya menutup mata.

"Jadi dateng nggak, sih?" Ucapnya berusaha bersabar.

30 menit berlalu orang yang ia tunggu tak kunjung datang. Ia membuka mata seraya berdiri menyambar paparbagnya di meja menuju pintu keluar. Kedua kakinya reflek berhenti memikirkan sesuatu. Ia kembali berbalik meletakkan paperbag itu kasar di meja sofa seraya merogoh ponsel disaku celananya.

Ia mengetik beberapa angka yang sangat ia hafal diluar kepala lalu menempelkannya ditelinga.

"Hallo?" Kedua alisnya mengernyit mendengar suara dari seberang, ia menjauhkan ponselnya memastikan jika nomor yang ia hubungi sudah benar.

"Ini siapa?"

"Ini gue kamvreet. Jason."

"Zoya mana?"

"Zoya lagi makan bareng Arsyad, lo kesini aja ngump...."

"Yaudah kalau gitu!" Pungkasnya mematikan sambungannya. Ia melempar ponselnya di sofa lalu beranjak meninggal ruang tamu masuk kedalam kamarnya. Lebih baik ia berendam air dingin dari pada memikirkan sesuatu yang membuatnya tidak tenang akhir-akhir ini.

****

Lambaian tangan masih terlihat dari sosok Jason dan Arsyad dibelakang Reyhan di dalam lift. Ketiga orang itu kini pulang setelah makan malam bersama di apartemen Moza. Setelah pintu tertutup Zoya berbalik menuju apartemennya seraya menatap ponselnya. Tadi Jason bilang kalau Orion menelfonnya.

"Telfon, nggak ya?" Ragunya berhenti. Rasanya sudah lama ia tidak mendengar suara Orion dari telfon, Zoya merindukannya.

"Nggak deh, kan Zoy udah janji nggak bakal bikin repot lagi." Cetusnya ingin melangkah namun kedua kakinya seakan dikunci melihat pintu tepat disamping kanannya.

Masuk?

Nggak?

Masuk?

Nggak?

Zoya masih berjibaku dengan pikirannya. Ia ingin masuk namun takut Orion akan terganggu. Zoya kembali menggeleng melangkah pergi dari sana menuju apartemennya, ia meraih gagang pintunya sampai ia berbalik kembali ke pintu apartemen tadi memencet bel berkali-kali. Tak ada jawaban Zoya menekan beberapa tombol sampai pintu terbuka.

ZOYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang