Daddy [I Love You]

Daddy [Chapter 9]

[Daddy ɪ ʟᴏᴠᴇ ʏᴏᴜ]
-
-
-
-
-
[Happy Reading]

Sore Ini── dimana sang matahari sudah tumbang kearah barat yang menyisihkan senja untuk sang penikmat walaupun hanya sekejap namun akan rugi jika dilewatkan.

Saat mobil Jiyeon memasuki kediaman Kim mata Jiyeon dibuat menyipit manakala atensinya menangkap mobil Taehyung yang sudah terparkir di garasi. Jika dipikir tidak biasanya dia pulang cepat─biasanya Taehyung super sibuk dan pulang hanya saat jam makan malam.

Setelah Jiyeon ikut memakirkan mobilnya didalam garasi bersama deretan mobil lainya setelah itu Jiyeon menaikkan tungkainya memasuki rumah.

Pelayan sibuk menata makanan─dengan penampilan sedikit berbeda, mewah. Seakan-akan ada tamu.

Jiyeon menatap kearah atas dimana kedua orang tengah berjalan berdampingan menuruni tangga spontan membuat salah satu tanganya menggepal, dan satunya lagi digunakan untuk meremas tali ranselnya kuat. Mata yang tadinya seri berubah menjadi mendung. Apalagi mendengar gelak tawa kedua insan tersebut.

Dan saat Jiyeon mencapai dimana kedua sejoli itu berpijak Jiyeon berdehem singkat tak berniat menyapa hanya ingin melalui mereka saja.

" Jiya, bersihkan dirimu setelah Itu kita akan makan bersama" ucap Taehyung.

Seketika langkahnya terhenti membuat Jiyeon terkekeh sejenak " Kita? tidak nikmati saja. Aku akan tidur." Ucap Jiyeon sarkas.

Jiyeon melanjutkan langkahnya tetapi Taehyung mencekal " 15 menit apa itu cukup!" ucap Taehyung.

Jiyeon mencebik, dia kesal. Lantas bergerak yang cukup sekali hentakan kuat melepaskan tangan Taehyung dari pergelangan tanganya, lalu melanjutkan kedua tungkainya setengah berlari menuju kamarnya.

Setelah tiba dikamar Jiyeon menghempaskan tasnya keatas ranjang terkesan emosi sampai tas itu terpanting kebawah Lantai.

Sialan!.

Jiyeon membenci kehadiran wanita Itu disini, sangat. Apalagi saat wanita Itu jelas menatap Jiyeon tak suka. seharusnya disini siapa yang tidak suka dengan kehadiran siapa?!

-o0o-

Alat makan berdenting, Jiyeon sangat Lahap menyantap makanan entah terburu-buru atau memang kelaparan yang jelas ia ingin cepat-cepat menyelesaikan makananya dan pergi kekamarnya.

"Kalian belum berkenalan secara resmi" Taehyung membuka suara membuat kedua hawa itu menghentikan kegiatanya.

"Tak perlu Taehyung, sampai disini aku sudah cukup mengenalnya!" Areum membalas, secara Sakarstik. Seolah tak mau mengenal Jiyeon lebih dalam lagi. ia menatap Jiyeon dengan pandangan aneh, gadis itu tau ada tatapan tidak suka yang terselip untuk dirinya.

Jiyeon menaikkan kedua alisnya " Kau benar, Jika mengenalmu lebih dalam akan merepotkan!" Balas Jiyeon sambil terkekeh supaya lawan bicaranya tidak terlalu tersinggung.

Areum menatap dingin Jiyeon, ia fikir Jiyeon seorang gadis yang lemah tetapi tidak gadis itu mampu melawan dirinya. Menarik.