Daddy [Chapter 16]

11.5K 836 524
                                    

DADDY ILOVEU
-
-
-
-
Happy Reading


Sentuhan kecil di bahu Jiyeon membuat tubuhnya berputar,
bergerak berdasar insting. Jiyeon menoleh kebelakang mendapati Jimin. Dua minggu sudah berlalu, banyak peristiwa yang menjadi kedekatan bagi Jiyeon dan Jimin, Jiyeon merasa senang bertemu Jimin. Tetapi gadis itu harus pulang ke Negara asalnya.

Suara desing pesawat yang berlalu lalang diatas kepala mereka, menjadi saksi bahwa hari ini perpisahan Jiyeon dan Jimin.

Jimin bergerak mendekat untuk menatap Jiyeon lebih dalam. "Kita akan bertemu lagi, kan?"
Pertanyaan itu menggantung di udara. dan Jiyeon rasakan tatapan Jimin meneduh.

Jiyeon tertawa kecil "Entahlah, mungkin. Pada suatu hari" Balas Jiyeon sambil tersenyum.

Tangan hangat Jimin menyapu rambut Jiyeon, dan mengucapkan
selamat tinggal. Mata itu menatap tulus kearah Jiyeon memancarkan sedikit ketidak relaan kala menelan fakta bahwa hari ini Jiyeon harus kembali.

Setelah percakapan hangat, Jiyeon berjalan menjauhi Jimin, sejenak melihat kebelakang, ia tersenyum dan melambai kepada Jimin. dan Jimin hanya menatapnya dengan tenang, namun berisik melalui pikirnya.

Jimin bertanya-tanya mengapa dirinya termenung melihat kepergian Jiyeon, bahkan ingin rasanya menahan gadis itu supaya tinggal lebih lama. Hanya dengan pertemuan singkat yang terjadi diantara mereka melekat pada pria itu. Sejenak Jimin menarik napasnya dalam dan mengembuskannya pelan-pelan dan segera beranjak pergi dari bandara.

-o0o-

Jiyeon menghirup udara yang sudah menjadi kerinduanya akhir-akhir ini, senyumannya terbit tatkala tidak sabar bertemu dengan Taehyung lagi, ia harus membenarkan semuanya dan mengembalikkan Taehyung ke sisinya lagi, entah dengan cara apapun itu yang pasti Jiyeon harus merebut Taehyung dari Areum.

Saat gadis itu menapakkan kembali kakinya ke rumah besar Kim Taehyung, antensi Jiyeon langsung mengarah kepada salah satu pelayan dan bertanya.

" Apa Taehyung mencariku?" Tanya Jiyeon.

Ia menganguk, dan berkata " Selepas kepergian nona, Tuan Taehyung nampak frustasi mencari keberadaan nona!" Jelas mereka.

Jiyeon terkikik geli, rasa senang dengan mudah menari-nari untuk masuk ke ulu hatinya. " Bernarkah?" Jawab Jiyeon antusias dan mereka mengangguk sopan.

" Lalu dimana dia?" Tanya Jiyeon, sembari kepalanya menengok kanan kiri, hendak gadis itu melangkah menuju kamar Taehyung namun dihentikan

" Nona, tuan tidak ada dikamarnya!" Ucap salah satu pembantu, dan saat itu juga memberikan sercacik kertas yang bertuliskan sebuah alamat tempat. Dia memberi tahu kalau Taehyung ada disana.

Rasanya Jiyeon ingin cepat-cepat menuju tempat itu dengan senyuman lebar yang terus terpampang di bibirnya, ia senang mendengar jika Taehyung mencarinya. Dan Jiyeon harap lelaki itu tidak marah lagi kepadanya.

Memilih naik transportasi umum, Jiyeon sudah sampai ditempat alamat yang ia tuju. Menapakkan kaki ke hotel besar antensi gadis itu seketika tertuju ruangan yang tengah menggelar pesta mewah. Kening gadis itu mengernyit bingung, matanya bergantian melihat kertas yang bertulisan alamat dengan tempat ia sekarang. Tidak ada yang keliru, alamatnya memang disini.

Jiyeon berjalan kian kemari bak anak ayam kehilangan induknya, dirinya terus mencari Taehyung yang terselip diantara keramaian.

Tak lama, Jiyeon memicingkan matanya untuk memusatkan perhatiannya dimana semua orang memberikan perhatian nya kepada satu titik. Mencoba menerobos keramaian dirinya sampai dan bergabung dengan yang lainnya. Matanya menatap dua sejoli yang tengah melangsungkan pertunangan. Jiyeon tidak dapat melihat wajah mereka karena membelakangi Jiyeon.  Jiyeon tersenyum, ia berandai-andai entah kapan merasakan itu juga.

Ramai sekali, begitulah kedua keluarga kolegan itu menggelar pesta, Jiyeon masih menatap punggung pasangan itu dengan senyum yang masih terpasang lekat dibibirnya. Namun, saat kedua pasangan itu membalikkan badan, seketika rentina gadis itu merekap jelas pemilik wajah dari pasangan itu.

Gelombang panik bergejolak dalam dada Jiyeon ketika menyadari pemilik wajah itu. Seketika degup jantungnya berdetak dengan cepat, senyum tadi seketika menghilang bergantian dengan rasa sakit yang langsung menyerang ulu hatinya. Diantara semua orang yang bersorak melihat mereka berdua saling bertukar cincin sebagai tanda mereka bertunangan, hanya Jiyeon saja yang terdiam disana.

Kim Taehyung dan Lee Areum bertunangan.

Kenyataan itu menghancurkan dirinya dengan kekuatan.

Samar-samar Jiyeon perhatikan Taehyung tersenyum dengan sopan, dan tentu saja wajah Areum berseri- seri karenanya. Tanpa ia sadari Jiyeon menatap mereka dari kejauhan dan tidak menghiraukan perasaan Jiyeon yang amburadul. Gadis itu menggepalkan tanganya menahan gejolak kesesakan yang terus merambat di dadanya.

Jiyeon tergelak lirih, merenungkan masa indah nya bersama Taehyung yang dikala itu lelaki itu tak punya wanita lain, hanya berfokus pada diriku. Namun sekarang,itu semua berubah dan perubahanya akan terasa dari sekarang. Apalagi setelah tragedi dirumah sakit setelah kematian ayah Taehyung, lelaki itu mulai menanam jarak. Selalu menghindari nya layaknya orang asing, Jiyeon tak menyalahkan Taehyung hanya saja terkejut dengan takdir yang ia terima.

Namun, Jiyeon pikir setelah kehilangan dirinya apalagi saat kembali ke rumah para pembantu mengatakan bahwa Taehyung frustasi mencarinya. Jiyeon pikir Taehyung sedih kehilangan dirinya namun dapat ia simpulkan bahwasanya tidak, semua hanya perkataan yang sekedar menenangkan dirinya.

Agaknya, lama berada disini membuat kewarasan Jiyeon hampir hilang. Kepala nya kian tertunduk mendapati presensi semua orang tengah menatap dirinya. Walaupun Taehyung menutup dirinya dari publik bahwa gadis itu adalah anak angkatnya tetapi kerabat dan orang terdekat Taehyung tau bahwa dirinya adalah anak angkat dari lelaki Kim itu.

Seketika semua perhatian tertuju kepadanya, membuat mereka menyadari kahadiran Jiyeon. Taehyung mendapati sosok Jiyeon yang sudah sedari tadi menatap dirinya, mata mereka akhirnya bertemu. Ingin rasanya bertanya marah kepada Taehyung, tapi Jiyeon memandang lelaki itu penuh arti, namun melihat pergerakan bibir Taehyung seakan-akan ia mengucapkan 'akan kuberi tahu kau nanti' tanpa suara.

Jiyeon jengah, ia memilih pergi dan menyerobot kerumunan secara paksa untuk keluar dan tidak dapat terelakkan tubuh itu menyenggol tubuh orang lain secara kasar membuat mereka mengumpat kasar kepada gadis itu.

Hingga tubuh itu menyenggol tubuh milik pria yang berbadan kokoh, apalagi lutut gadis itu sudah bergemetar hebat sehingga badannya terhuyung kebelakang namun masih sempat ditahan oleh pria itu sehingga tubuh gadis itu tidak jadi jatuh.

" Hei kenapa?" tanya pria itu.

Mendengar suara yang samar-samar pernah didengar, Jiyeon mendongakkan wajahnya menatap wajah pemilik suara itu.

Jiyeon memegang pilu krah baju milik pria itu dengan suara yang bergetar. Hanya dengan cara memegang krah baju lelaki itu supaya tidak jatuh kendati tubuhnya yang sudah lemas tak bertenaga.

" Jim, bawa aku dari sini!"

TBC
-
-

BANTU SUPPORT  VOTE AND COMMENT YAAA. biar semangat nulis buat kelanjutanya lagi💜

Daddy [I Love You]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang