Z

283 41 48
                                    

(Siapa Bilang Fangirl Adalah Kaum Sampah?)








Kata orang diluar sana, dunia KPOP itu sampah. Iya, sampah. Dan para fans yang menyukai KPOP juga sering mendapat julukan sampah. Kalian mungkin pernah mendengar beberapa ungkapan seperti ini;

"Yaelah~ Lo ngapain sih demen sama cowok yang bentukannya kayak cewek gitu? Masa cowok pake lipstik? Pake bedak tebel begitu? Euwhhh...."

Atau....

"Heh! Suka Kokoreaan itu bikin kita maksiat tahu! Kan artis Korea tuh suka buka-buka perutnya! Masa iya sih kamu suka sama yang begituan? Muslimah tuh nggak boleh begitu!"

Huft..... Pernah juga kayak gini nih;

"Punya idola tuh yang bener dikit napa? Masa iya idola yang gak punya iman dan hobinya bunuh diri kamu sukain, sih?"

Dan argumentasi lainnya yang nggak cuman bikin kuping panas, tapi juga bikin hati ikut ngejerit sakit hati!

Bagi gue, kata-kata itu bukanlah hal yang asing karena gue sering banget dapat olokan macam begitu. Terutama di kantor gue, karena pekerjaan gue bukanlah pekerjaan yang relate sama dunia per-KPOP-an.

Ah ya, nama gue Erina Azkadina. Ayah gue memberi nama itu dengan harapan ingin agar putrinya ini menjadi wanita cantik yang taat pada agamanya, merujuk kepada arti dari nama pemberiannya. Tapi apakah gue udah memenuhi kriteria buat disebut sebagai wanita yang cantik dan taat pada agamanya? Jawabannya.....

Sama sekali enggak. 😂😂😂 Oh ya, Gue terlahir dua puluh tujuh tahun yang lalu, seminggu setelah lebaran.

Ngomong-ngomong soal pekerjaan gue, gue memang langsung keterima kerja seminggu setelah wisuda. Pekerjaan itu juga yang sampai saat ini gue jalani. Gue bekerja sebagai seorang aktivis di salah satu lembaga sosial yang ada di kota pinggiran ibukota. Kota tempat gue tinggal julukannya adalah kota seribu pabrik. Tebak aja sendiri kota apa itu, mwehehe. 🤭

Di lembaga sosial itu, gue bekerja sebagai divisi humas, karena kuliah gue dulu jurusan komunikasi. Ah, bukan maksud buat sombong. Sebenernya gue ditawari oleh beberapa perusahaan dengan gaji lumayan fantastis untuk fresh graduate, dulu. Tapi gue berakhir dengan masuk di lembaga sosial itu karena gue secinta itu sama dunia pengabdian. Gue suka nggak tega sama orang-orang yang butuh bantuan, sehingga meskipun gajinya nggak mentereng, gue bahagia kerja disini.

Tapi tenang aja. Gue seratus persen bahagia. Karena definisi bahagianya gue itu simpel banget, serius. Gue bahagia kalo melihat orang lain yang gue bantu bahagia. Itu prinsip gue, ya. Kalo kalian prinsipnya beda, ya nggak papa. kan prinsip orang nggak bisa sama.

Di kantor gue selalu dikenal sebagai seorang KPOP-ers yang loyal. Iya loyal, karena gue selalu beli album kalo idola gue comeback. Ya walaupun gue belinya nggak ribuan jumlahnya kayak fangirl rich yang katanya panutan banyak fangirl lainnya itu. Apalah daya... Gaji gue cekak dan masih harus dibagi sama kebutuhan lainnya. Gue juga suka banget koleksi perintilan yang berhubungan sama mereka.

Maksud gue, kalo punya pernak-pernik yang ada hubungannya sama mereka, gue jadi ngerasa deket dong sama mereka yang berada nun jauh disana. Walaupun mungkin bener kata cibiran yang kemaren kalo mereka aja nggak tahu akan eksistensi kita, senggaknya gue mikirnya justru eksistensi mereka yang berarti buat gue. Gue puas kok. Mereka adalah alasan kenapa gue bener-bener semangat kerja dan semangat melakukan pengabdian.

Oke, gue mau ngenalin sekilas tentang dunia fangirling gue yak.

Jadi gue tuh nge-stan salah satu grup yang konsepnya (katanya sih...) misterius. Yaitu berkonsep tentang Alien yang tinggal di sebuah planet yang ada diluar galaksi kita. Alien-alien itu suatu saat turun ke bumi dengan kekuatannya masing-masing dan berupaya menjaga kestabilan alam semesta.

the Dream of a Fangirl (Semi Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang