"Kita memang tak pernah tahu apa yang dirindukan sampai sesuatu itu tiba di depan mata."
― Dee,
Saat adzan subuh berkumandang, Erina langsung bergegas untuk bangun. Segera dipakainya jilbabnya, lalu ia pun berjalan keluar dari kamar untuk menuju ke kamar mandi terdekat untuk berwudlu. Karena kamar tamu di rumah itu tidak memiliki kamar mandi dalam.
Gadis itu berjalan sambil mengucek matanya yang terasa masih berat. Sampai di kamar mandi, ia membuka pintu lalu masuk ke dalam. Entah ini apakah sebuah kesialan atau malah keberuntungan, di dalam kamar mandi itu ada Alif yang setengah telanjang. Pria itu baru saja selesai mandi dan sedang mengeringkan rambutnya dengan handuk.
Iya, dia sedang setengah telanjang karena hanya mengenakan celana pendek dengan tubuh bagian pusar ke atas terekspos dengan sempurna.
Lima detik pertama, Erina masih antara sadar tidak sadar, begitu pun juga dengan Alif. Namun setelah Erina menatap tajam bukan ke wajah Alif melainkan ke perutnya, keduanya pun akhirnya berteriak.
"AAARGH!!!"
Alif langsung membalik badannya, membelakangi Erina. Sedangkan Erina langsung menutup matanya dengan kedua tangannya.
"Lo kok disini sih, mbak?"
"KAN GUE NGINEP BEGO!!!"
"Oh iya, lupa."
"Lo ngapain di kamar mandi ini??? Kan kamar lo ada toiletnya!"
"Lagi eror tadi air panasnya. Gue mau mandi pakai air panas, kan badan gue masih agak eror sih, Mbak."
"TERUS KENAPA KAGAK DIKUNCI ALIF?!
"YA KARENA GUE LUPA KALO LO NGINEP, MBAK! BIASANYA GUE SENDIRIAN JADI KAGAK PERNAH NGUNCI TOILET!"
"ASET LO KAN JADI KELIHATAN DI GUE!"
"Nggak papa, kan situ bakalan jadi masa depan gue."
Ada decak kesal dari Erina. Tapi Erina tidak mau ribut pagi-pagi dengan cowok itu. Erina pun akhirnya berbalik—masih dengan menutupi matanya. Ia berjalan perlahan maju ke depan, berharap ia bisa segera keluar dari pintu kamar mandi. Meskipun sudah membelakangi Alif, namun tepat di samping pintu kamar mandinya ada sebuah kaca besar. itulah sebabnya ia masih harus menutup matanya.
"Astaghfirullah... Aurat, Lif..."
"Iya gue tahu, mbak..." Desahnya.
DUGH!
KAMU SEDANG MEMBACA
the Dream of a Fangirl (Semi Hiatus)
Fanfiction"Ngapain sih suka sama member boy group yang nggak pernah perform sama grupnya sendiri?" "Pengkhianat kayak dia tuh nggak cocok bareng sama grupnya lagi!" "Sesuka-sukanya lo sama dia, lo hidup aja dia nggak tahu!" Ini hanyalah sekelumit kisah antara...