Y

115 28 61
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak like/vote ya,

⭐⭐⭐⭐

Komen juga kalo kamu suka sama story ini.

Enjoy it~




Laut sejauh kedekatan kita padanya ialah sebermula cerita
sejarah dari peninggalan nenek moyang leluhur kita yang purba,
di masa mereka lahir dan menikmati masa kekanak dari rusuk-
rusuk rahim mata angin.

(Membaca Kitab Arkais Laut)





Author POV



Yixing terlihat sangat panik sehingga ia langsung bergerak cepat menangkap tubuh Erina yang tumbang. Dengan sigap pula ia segera menggendongnya lalu dibaringkannya di tempat tidurnya sendiri. Manajernya juga terlihat sangat kaget karena tiba-tiba disuguhi teriakan Yixing yang menyebut nama Erina dan juga pemandangan berikutnya yang menunjukkan bagaimana paniknya Yixing sambil membawa tubuh Erina ditangannya.

"Ada apa? Erina kenapa?"

"Pingsan, sepertinya sakit. Badannya sangat panas."

Yixing segera menyelimuti Erina, lalu ia pun mencari sesuatu di dalam lemarinya.

"Apa yang kamu cari?"

"Gege punya semacam wewangian aromaterapi atau apapun yang sekiranya mampu menyadarkan orang yang sudah pingsan?"

Tanpa berkata apa pun, manajer itu langsung mengambil sebotol kecil minyak angin aromaterapi di tas kecilnya, lalu memberikannya kepada Yixing.

Yixing diam sejenak, mengamati botol kecil yang ada di genggamannya.

"Itu minyak angin aromaterapi. Dulu pas kamu sempat kelelahan dan hampir pingsan, aku pernah pijat kamu pakai itu," manajer menjelaskannya dengan baik karena melihat Yixing sepertinya agak ragu dengan apa yang diberikannya.

"Aaaahh.... Yang wanginya enak dan rasanya hangat merasuk ke kulit itu?"

"Bingo!"

Dengan semangat, Yixing lalu menuju ranjang Erina. Ia rencananya akan membalurkan minyak angin aromaterapi itu ke perut dan leher tapi....

Yixing kebingungan. Karena ia melihat Erina yang masih mengenakan jilbabnya dengan rapat.

"—Ge? Apa yang harus kulakukan dengan ini?" Tanyanya sambil menunjuk jilbab Erina.

"Balurkan dengan tanganmu tanpa perlu melepaskannya. Kalau dia tahu, dia akan sangat marah kalau bagian tubuhnya yang tak seharusnya terlihat itu dilihat olehmu."

"But..."

"Use your feeling, Yixing. You can do that."

"Kenapa tidak boleh kulihat?"

"Masalah itu... penjelasannya panjang. Kamu bisa menanyakannya kepada Erina suatu saat nanti ketika kondisinya sudah baik. Dia pasti akan menjelaskan padamu dengan sukarela. Ayo, segera balurkan itu."

Sementara Yixing mengoleskan itu di beberapa bagian tubuh Erina, manajer sibuk dengan ponselnya.

"Aku barusan pesan obat penurun demam untuknya, nanti akan diantarkan, kemungkinan sekitar lima belas menit akan sampai. Tugas kita sekarang adalah memastikan dia bangun sebelum obat datang."

the Dream of a Fangirl (Semi Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang