Aku dan Risko sengaja tidak menceritakan apa – apa ke teman lainnya karena aku takut kalau mereka malah tidak jadi mandi karena kejadian itu, masih dengan jantung yang berdebar aku sedikit bebrincang dengan Risko, di tengah obrolan tiba – tiba pak yono memegang pundakku dari belakang dan aku langsung kaget dan menghadap ke pak Yono “Assssssss.....salah asli salah, whoaaa bapak ngagetin banget pak pagi - pagi”. “Loh kenapa mas? Biasanya nggak kaget?” Tanya pak Yono. “Biasalah pak, seperti biasa”. “ oalah….aman , saya paham”. Lalu kami pun melanjutkan perbincangan bertiga.
...
Tak selang lama saat kami ngobrol ditemani teh hangat, tiba – tiba terdengar sura teriakan Niar dari arah kamar mandi, “Ehhhhhh Siapa itu yang ngintip!!!!” dan Niar pun berlari masuk kerumah, kami pun berlari keluar rumahh berusaha mencari orang yang diduga mengintip Niar Mandi tapi tidak ada satupun tanda – tanda ada orang disekitar sini. “kamu yakin ada yang mengintip ni?” Tanya Risko. “Iya serius, jelas banget kok ada yang liat dari balik dinding”. “nggak ada loh dari tadi, Tanya aja bapak kalau nggak percaya kami dari tadi ngobrol bertiga, Pian sama Galih masih tidur”. Tapi di tengah diskusi dan kegelisahan Niar tiba – tiba Niar mencium bau bunga melati disekitar rumah yang sudah bisa dipastikan ini bukan bau dari tumbuhan aslinya, karena disekitar sini tidak ada pohon bunga melati.
...
“coba sekali – sekali kita cari, aku risih banget digangguin gini” kata Niar. Dalam hatiku “WTF?disuruh nyariin. Ide gila”. “Ayo berani nggak kalau nggak berani biar aku sendiri”. “iya iya ayok, ah susah ini ibuk – ibuk , hantu aja dicariin” sahut Risko. Akhirnya kami bertiga ditambah pak Yono mulai menyisir sekitar rumah untuk mencari sumber bau bunga melati ini, tidak berselang lama bau pun mengarah ke arah bekas rumah yang ada dibelakang rumah pak Yono yang sudah dibongkar habis dan yang tersisa hanyalah pondasi dan beberapa perkakas rumah tangga saja.
...
Dari kejauhan tampak sosok tinggi besar, berjubah dengan warna gelap sedang menggendong hewan ternak entah kambing atau anak sapi tidak begitu jelas karena tidak ada suara sama sekali, bulu kuduk ku sudah berdiri sejak dirumah tadi karena kejadian tak mengenakan yang kualami sebelumnya, ditambah lagi ini. Kakiku terasa sangat berat dan bahkan sangat sulit melangkah, akhirnya kami berhenti dan melihat sosok itu dari kejauhan dan mulutku tak berhenti berdzikir karena sangking takutnya, namun tak berselang lama bau melati yang kami cium menghilang bersamaan dengan hilangnya sosok itu. “jangan – jangan itu yang ngintipin aku tadi dasar jin mesum”. Pikirku wah gila ini Niar berani banget. “besok – besok kalau mandi tapi langit masih gelap jangan sendirian lagi, setidaknya kalau ada apa – apa kamu tidak panik Ni” sambung Risko, “Iya betul itu, biasanya kan kalian juga barengan kan mandinya, yasudah ayo pulang kakiku sudah berat banget aku nggak mau kalau ada apa – apa terus Cuma aku yang nggak bisa lari”. “Iya mas, mbak ayolah pulang saja bapak jadi punya firasat nggak enak”.
...
Sesampainya di posko KKN, orang – orang sudah ramai disekitar kandang kambing pak Yono, usut punya usut ternyata anak kambing pak yono mati dengan cara misterius dimana kambingnya di cabik – cabik dan yang disisakan hanya kepalanya saja, ini belum pernah terjadi sebelumnya dan mungkin saja ini ada kaitannya dengan hewan ternak yang kami lihat tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
KKN Rumah Panggung
Terrorpenulisan cerita ini terinspirasi dari sebuah Thread yang sedang viral di media sosial yaitu KKN Desa Penari yang bener-bener membuat bulu kuduk merinding. gw akan coba share pengalaman gw selama KKN yang berkaitan dengan hal-hal mistis juga, gw sam...