Rumah Ini...

3.6K 101 2
                                    

Pagi itu kami sudah siap untuk menuju loaksi KKN yang jauh dari kota, kami berangkat menggunakan bus. Di sepanjang perjalanan tentu saja sebagian besar anggota tim terheran karena lokasi yang lumayan jauh dan medan yang di lalui pun tergolong sulit, di hari keberangkatan kami diiringi oleh gerimis hujan dan sedikit angin yang menambah kesan horor lokasi KKN ini. Jalan setapak dari tanah merah yang telah menjadi kalis karena hujan membuat perjalanan semakin terasa lebih lama.
..
Hampir tengah hari akhirnya kami sampai di desa KK dan hal pertama yang kami lakukan adalah ke kantor Desa untuk mengonfirmasi kehadiran kami dan dilanjutkan menuju rumah yang dijadikan tempat tinggal kami selama KKN.
..
Kesan pertama dari semua anggota KKN adalah "waduh, rumahnya agak serem ya", tapi kami disambut dengan hangat oleh penduduk sekitar lengkap dengan ketua karang taruna yang siap membantu kami selama disini.
..
Lantai papan yang berdebu dan kondisi ruang pertemuan yang kental sekali dengan adat melayu melengkapi keheningan yang ada.
" Rumah ini lama nggak dipake ya?" Tanya niar. "Nggak tau juga, mungkin karena debu dari jalan" Jawabku. "Mana mungkin dari jalan coba, kan ini habis hujan nggak mungkin debuan dong?". " Iya ya, jangan-jangan sudah lama tidak dibersihkan. Yasudah nanti kita bahas ya".
..
Setelah sambutan selesai, kami pun dipersilahkan untuk masuk kerumah dan menyusun barang-barang . Kami memang tinggal dalam satu atap dengan pemilik rumah untuk sekedar menjaga kami karena laki-laki dan perempuan tinggal di satu tempat.
..
Saat memasuki kamar yang sudah disiapkan untuk anak laki-laki, ada yang janggal rasanya tapi aku tidak tahu apa yang aneh. Setelah selesai menyusun barang-barang Risko bertanya "kau merasa aneh nggak?didalam hangat loh, kan di luar habis hujan. Cobalah.".
" Masa iya sih?" Kucoba beberapa kali keluar masuk kamar untuk merasakannya. "Oalah....iya, ini yang dari tadi mengganjal dipikiranku ternyata". " Tapi sudahlah ka,jangan terlalu dipikirkan". "Okelah ko ayok bantu yang lain bersih-bersih".
..
Kulihat semua orang sedang sibuk mengepel lantai yang berdebu, dan pasti semua orang merasa heran dengan kondisi rumah ini. Ditinggali sebuah keluarga tapi kondisinya tidak begitu baik.
" Waduu gaes rasanya pegel pinggangku" Ujar Maryam. "Iya ayoklah kita keliling ke sekitar sini , itung-itung silaturahmi dengan tetangga" Ajakku.
..
Saat semua sudah bersiap kami pun berjalan menyusuri desa, bertemu beberapa tetangga yang rumahnya tidak jauh dari rumah kami. Kebetulan pian paham dengan aksen desa setempat jadi kami lebih mudah akrab. Di sela-sela obrolan kami salah satu warga bertanya kami tinggal dimana, kamipun bilang kami tinggal dirumah pak Yono. Ekspresi mereka sedikit heran dan berkata kepada kami "sudah pernah lihat apa saja disana dek?".
" Maksudnya pak?" Tanyaku. "Oh enggak, kalian baru datang ya". Pertanyaan itu pun menggantung tanpa jawaban yang jelas.
..
Saat malam tiba, kami melakukan briefing di teras rumah panggung ini. Tak ada suara lain selain suara bicara kami dan suara binatang malam yang saling bersautan. " Eh disini kok sepi banget ya?" Tanya maryam. "Iya,aku juga baru sadar. Biasa di kota disininjadi sepi banget". Setelah briefing kami pun bubar, para perempuan masuk ke kamar sedangkan kami masih mengobrol dan menyeruput kopi memecah keheningan malam desa ini.
Aku dan Risko teringat kejadian tadi siang dan menceritakan kepada pian dan galih. Ternyata mereka merasakan hal yang sama, galih malah mengatakan bahwa kamar itu ada yang menempati, yah kutahu dia memang bisa merasakan hal-hal seperti itu dan dia juga punya " Penjaga" Sendiri disini.
Akhirnya, setelah berdiskusi lumayan alot kami memutuskan untuk tidur di teras saja, tak apalah tidur dibteras tempat pertemuan inu yang penting matikan saja lampunya toh rumah ini dikelilingi pagar jadi tidak mungkin ada yang tahu kami tidur disini.
..
Saat tengah malam aku terbangun karena ingin buang air kecil, tapi karena Toilet kami harus melewati kolong rumah dan berjarak sekitar 15 meter dari rumah, aku tidak berani jika harus sendirian  sehingga aku memilih untuk buang air kecil di seberang jalan di sekitae pohon pisang. Dari kejauhan kulihat ada sosok hitam legam seperti bayangan mengawasiku saat buang air kecil, aku pun berlari dan menganggap semua ini tak terjadi.
..
Aku baru ingat aku pendatang disini, dan baru hari ini datang tapi aku sudah berbuat hal yang tidak  disukai "penghuni" Sini. Sialnya aku tidak bisa tertidur dan melihat bayangin hitam itu lagi di dekat pohon nangka yang letaknya berdampingan dengan pagar rumah kami. Kaget bukan kepalang kutarik selimutku untuk menutupi wajah supaya tidak melihat sosok misterius itu.
..
Kali ini aku benar - benar sadar bahwa aku telah "diikuti" Makhluk ini.

KKN Rumah PanggungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang