19

2.6K 353 23
                                    

keheningan terjadi di dalam mobil felix membuat chaewon tak nyaman dan berinisiatif untuk memulai percakapan

"felix."

"hm."

"kok lo bisa tau gue ada di rumah lo?" tanya chaewon namun felix diam tak menjawab membuat chaewon yang awalnya menatap ke arah jendela langsung menatap felix namun hanya satu kata yang keluar dari mulut felix

"kepo." chaewon mendengus dan kembali membuang pandangan ke arah jendela

felix tersenyum tipis melihatnya

jelas saja felix tau, sepatu chaewon ada di rak sepatu rumah nya, kecurigaan nya semakin bertambah saat melihat chaeyeon yang sedikit panik tadi

dan semua benar terbukti begitu felix masuk ke kamar saudari tirinya

setelah sampai chaewon langsung membuka pintu hendak keluar, namun gerakannya terhenti kemudian berbalik membuat felix mengangkat alisnya bertanya tanya

"makasih felix." ucap chaewon sambil tersenyum manis, felix ikut tersenyum melihatnya hingga menarik chaewon ke pelukan hangat nya

"gue sayang sama lo.." entah kenapa sejak pagi tadi firasat felix tidak baik, lelaki itu terus memikirkan chaewon sehingga dia mengatakan itu

chaewon terdiam beberapa saat sebelum akhirnya membalas pelukan felix

"gue juga sayang sama lo.." ucap chaewon

"apapun yang terjadi lo harus kabari gue terlebih dahulu, kalau mengambil keputusan tolong tanya dulu sama gue, karna gue ngga bakal sanggup kehilangan lo.. mungkin lo ngga tau, tapi gue sayang sama lo udah lama bahkan sebelum lo kenal sama gue.."

udah tau!!!

chaewon tertawa kecil lalu mengangguk dalam pelukan felix

sampai akhirnya pelukan mereka terlepas

"gue masuk ya, lo hati hati di jalan.." ucap chaewon

"iya.."

***


semua siswa siswi sekolah chaewon bersorak senang begitu mendapati kabar bahwa guru akan mengadakan rapat setelah bel istirahat berbunyi

chaewon termenung karna chaeyeon tidak datang sekolah, padahal tadi pagi gadis itu sempat menelpon chaeyeon dan berjanji akan bertemu di halte bus

namun chaewon sudah menunggu sampai bel masuk dan sahabatnya itu tidak kunjung terlihat

sesungguhnya chaewon benar benar khawatir, sama seperti yang felix rasakan, perasaan chaewon sejak bangun pagi tadi sudah tak enak entah karna alasan apa terlebih karna dia mimpi buruk, chaewon melihat sahabatnya itu ditembak oleh seorang wanita

begitu guru keluar chaewon langsung melangkah keluar kelas

"won! mau kemana?!" nagyung langsung bertanya begitu melihat chaewon terlihat terburu buru

"toilet belakang!", teriak nya sambil berlari sekalian menghindari teman felix

ah ya, ada hal aneh lain.. sebenarnya teman felix sudah tak pernah mengejar mereka lagi tapi chaewon tetap waspada, mana tau tiba tiba negara api menyerang

gadis itu berusaha menghubungi chaeyeon namun tak kunjung di angkat sampai akhirnya dia bertemu dengan felix di ujung koridor kelas dua belas

"kenapa panik gitu?" tanya felix

"chaeyeon ngga sekolah?" chaewon justru bertanya balik membuat felix menggeleng

"datang kok, gue antar dia sampe halte karna katanya mau ketemu sama lo." jawab felix

"kalian datang jam berapa?"

"pagi banget tadi, soalnya gue ada urusan sama anak sekolah tetangga yang katanya ngeliat nancy di sana kemaren."

"lo kenapa nanya chaeyeon?" hyunjin yang berada di sisi kiri felix bersuara

"chaeyeon hilang." ucap chaewon, sedetik kemudian jisung langsung berlari entah kemana

"woy! jisung!!!" panggil baejin

"serius?!" tanya hyunjin, chaewon mengangguk

"lo jangan panik dulu.. coba tenang.." ucap felix sambil mengusap bahu chaewon yang berakhir air mata gadis itu menetes

"gini aja deh.. hyunjin lo pergi nyusul jisung terus bantuin dia, baejin lo tunggu gue di parkiran.. gue mau ngantar chaewon ke kelas nya dulu.." ucap felix yang langsung disetujui oleh teman temannya

chaewon sendri justru diam di tempat saat felix ingin membawanya

"ayo chaewon." gadis itu menggeleng kuat

"gue mau ikut." ucap chaewon

"ngga bisa."

"kenapa ngga??"

"karna lo ngga bisa."

"tapi gue mau ikut felix!!"

"ngga boleh won."

"ini masalah chaeyeon, gue harus ikut nyari dia!!"

"sekali gue bilang ngga ya ngga kim chaewon!!" bentak felix akhirnya membuat chaewon terdiam

bersyukur sekarang koridor sepi

felix menghela nafas, dia sungguh tak bermaksud membentak chaewon tadi namun gadis itu benar benar keras kepala

kini chaewon menatap nya dengan tatapan takut beserta air mata yang berlinang membuat felix semakin merasa bersalah

"chaewon, maaf.. gue ngga bermaksud.. gue khawatir sama lo.. firasat gue bilang.. ini ada hubungannya sama nancy, jadi gue mohon lo nurut sama gue karna tugas gue adalah menjaga lo. sekarang lo satu satunya perempuan yang paling gue cintai dan yang harus gue lindungi di dunia ini.. jadi tolong ngerti." jelas felix, pada akhir nya chaewon mengangguk menuruti perkataan felix

hingga sekarang dia berada di sini, di kelas mereka yang sungguh ramai namun gadis itu memilih diam di pojok sambil menatap pemandangan di luar jendela

sebuah pesan masuk menuju ponsel nya melalui nomor tidak dikenal

mata chaewon membulat melihat foto yang di kirim dan sederet kata kata dari nomor tak dikenal itu

silahkan datang ke gudang sekolah tetangga, kalo lo ngga mau sahabat lo ini mati.. dan satu lagi, jangan bawa siapa siapa..

beserta foto chaeyeon yang sedang di ikat di sebuah kursi, sahabat nya itu sedang pingsan namun chaewon dapat melihat air mata di pipi nya tidak hanya itu.. ada sebuah lebam di pipi kanan nya

chaewon menutup mulut nya menggunakan tangan, gadis itu kembali menangis lalu berlari

nagyung yang melihat itu lagi lagi berteriak memanggilnya namun di abaikan begitu saja

gadis itu berlari menyusuri koridor sekolah sambil sesekali menabrak orang yang menatap aneh ke arah nya

dengan sangat terpaksa chaewon melompati pagar belakang sekolah dan terus berlari menuju sekolah yang di maksud

ketika sampai di tempat yang di tuju chaewon langsung mendorong pintu gudang itu sehingga menimbulkan suara yang amat keras

"chaeyeon!!" teriak chaewon lalu berlari memeluk sahabatnya yang sudah bangun

kedua nya menangis, penampilan chaeyeon tak dapat di katakan baik baik saja membuat chaewon terus menyalahkan dirinya sendiri terlebih tangan chaeyeon sudah tersayat sayat. seharusnya dia lebih cepat datang

"hiks.. kenapa lo datang ke sini?!" bentak chaeyeon

namun gadis itu diam sambil menangis

"chaewon cepat pergi, sebelum dia datang.." usir nya namun tak di gubris oleh chaewon sampai suara tembakan dan teriakan seorang gadis terdengar, tak lupa dengan suara pintu yang di kunci.








































tbc.

guys, mari bersiap untuk perpisahan

laurea | chaewon x felixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang