10

2.5K 353 10
                                        

mata cantik milik kim chaewon mengerjap beberapa kali, menyesuaikan penglihatannya dengan cahaya yang ada di hadapannya

"gue udah mati ya?" ucap nya lirih

"jangan mati dulu, lo belum banggain orang tua." gadis itu sontak menoleh ke samping dan mendapati felix yang tengah menatap nya

chaewon mengerutkan keningnya berpikir apa yang terjadi padanya terakhir kali

seorang adik kelas memberitahunya bahwa felix ingin menemuinya, lalu chaewon pergi ke ruang latihan sampai akhirnya tiba tiba ruangan tersebut terkunci begitu dirinya berbalik sudah ada nancy tepat di depan mata dengan senyum lebar dan dirinya yang merasa sakit di bagian perut nya lalu semua gelap

"masih mau nyuruh nancy balik ke sekolah? biar besok lo bukan cuma di tusuk lagi, tapi di dorong dari atap sekolah. mau?" chaewon melirik felix kemudian berdecih

gadis itu berusaha duduk namun tiba tiba perut nya terasa kram

"ngga usah duduk, tiduran aja. lo baru sadar dari tidur panjang selama dua hari."

"seriusan kamu?? eh maksudnya lo?" felix tertawa

"balik kayak semula aja, ngga usah pake lo gue."

"terserah."

"ah iya, kamu tunggu di sini, biar aku panggil dokter." ucap felix sebelum akhirnya keluar, chaewon tertawa keras setelah itu

"kenapa ini? kok jadi canggung sih?" ucap chaewon

***


"chaewon!!!!!" kedua pasang kekasih itu menoleh ke pintu lalu mendapati chaeyeon dan jisung di sana

"berisik." komentar chaewon sarkas masih tetap berbaring membuat chaeyeon berhenti melangkah

"dia lagi sensitif, maklum." ucap felix

chaeyeon mengangguk maklum, sudah biasa mendapati chaewon seperti ini

"tolong jaga dia bentar, gue ada urusan. jisung ayo." ucap felix lalu menarik jisung

"tapi chaeyeon--"

"jemput nanti aja." setelah itu mereka berdua menghilang dari sana

chaeyeon langsung berjalan mendekati chaewon yang masih berbaring sambil memejamkan mata nya

"kim chaewon." panggil chaeyeon seraya mengguncang tubuh sahabat nya

"hmm.."

"ada masalah apa? apa yang bikin Lo stress?" tanya chaeyeon

"apaansih!? jangan ganggu dulu." ucap chaewon

"gue ngerti kok, di waktu lo kayak gini pasti lagi banyak pikiran, terus jalan keluar nya cuma bisa di ajak ngomong baik bak. udah buruan jelasin, sebelum gue ikutan ngegas kayak felix." chaeyeon terus berucap tak sabaran

chaewon menghela nafas

"felix beneran nganggap gue pacar ngga sih?" chaeyeon memilih diam, membiarkan chaewon menyelesaikan kata kata nya

"dia bahkan ngga ada rasa bersalah nya waktu bilang kalo nancy masuk ke penjara."

"waktu gue bilang dia berlebihan, dia justru marah sambil bilang ini semua bukan untuk lo, tapi karna hal itu bikin gue senang."

"jadi, gue ini di anggap apa ngga sih?felix orang nya emosian, kalo dia udah main bentak bentakan gue cuma bisa diam kayak orang goblok."

chaeyeon terdiam, matanya menatap lurus pada mata chaewon yang hanya menatap lurus ke depan dengan ekspresi yang sulit di artikan

"apa lo pernah ngerasa bahagia selama pacaran sama felix?" chaewon menggeleng

"sama sekali ngga pernah?" chaewon menggeleng sekali lagi

chaeyeon hanya mampu menghela nafas, begitu ingin berbicara ternyata felix sudah datang membuat gadis itu terdiam memilih tak melanjutkan kata kata nya lalu mengirim pesan pada seseorang di ponsel nya

kita perlu bicara felix

***


"jadi apa yang perlu lo bicarakan sama gue?" tanya felix

chaeyeon sejak tadi hanya diam, memberi tatapan tajam pada felix

felix menghela nafas

"jangan mentang mentang gue kasihani lo selama ini, lo jadi ngelunjak."

chaeyeon berdecih

"gue ngga perduli, mau perlakuan lo sama gue balik kayak dulu lagi, gue ngga perduli. tapi gue cuma mau nanya, semua janji lo dulu ada di mana sekarang?" tanya chaeyeon

"maksud lo?"

"lo janji bakal lindungi chaewon, bakal bahagiain dia, ngga bikin dia sedih, tapi apa? Lo bisa lihat sendiri sekarang, dia udah dua kali masuk rumah sakit dan itu semua karena ulah penggemar fanatik lo. cara lo bicara sama dia juga udah berlebihan, apa nya coba yang membahagiakan?" tanya chaeyeon sekali lagi

"ini hubungan gue, bukan hubungan lo, jadi--"

"tapi ini--"

"siapa lo berani motong perkataan gue tadi?" chaeyeon terdiam

"kalian ternyata sama aja, di baikin malah ngelunjak." ucap felix

chaeyeon terdiam kemudian berdecih

"lo benar benar ngga bisa menjalin hubungan baik dengan seseorang ya.. baik itu sama pacar lo, atau sama keluarga lo."

"itu bukan urusan lo lee chaeyeon." ucap felix lalu berbalik ingin meninggalkan chaeyeon namun langkah nya terhenti begitu mendapati di sana ada chaewon dan jisung yang tengah membantu gadis itu berjalan

"gue, tadi.. dia minta di antar buat jalan jalan. gue ngga tau ternyata lo berdua ada di sini." ucap jisung

felix menghela nafas

"felix." panggil chaewon sambil tersenyum

"apa?" tanya felix datar

"aku mau putus."

"chaewon!" chaeyeon dan jisung serentak memanggil nama chaewon

sedangkan felix terdiam, memandang chaewon yang kini menatapnya juga masih dengan senyuman

tak lama kemudian felix justru tertawa

"oke, kalo itu mau lo bakal gue turutin." ucap felix lalu berjalan meninggalkan mereka, namun lelaki tampan itu masih sempat berbisik di telinga chaewon sebelum pergi

"terima kasih udah ngasih gue kebebasan setelah ini, dan selamat datang di neraka."


















































tbc.

laurea | chaewon x felixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang