wajah pertama yang di lihat oleh chaewon ketika sadar adalah wajah tampan felix dengan senyuman nya
"udah sadar?"
"menurut lo?"
"sebentar biar gue panggil dokter." chaewon mengangguk singkat dan memandangi arah felix pergi
gadis itu melirik jam yang berada di dinding, sekarang pukul delapan malam
gadis itu melirik ponsel felix yang ada di samping nya tiba tiba berbunyi
mama mertua
chaewon mengernyit heran dan memilih mengangkat telpon itu
"hal--"
"halo, nak felix.. ibu udah sampe di depan rumah sakit tapi ibu bingung mau parkir dimana,, soalnya parkiran penuh.. bisa bantuin ibu ngga nak?"
chaewon terdiam, ini suara bunda nya
sampai telon tersebut di ambil alih oleh pemiliknya
"bunda lo ternyata.." ucap felix lalu pergi keluar membiarkan chaewon di periksa terlebih dahulu oleh dokter yang menangani operasi nya tadi
***
"makasih sekali lagi loh nak felix, kamu baik sekali udah mau bantuin chaewon selama ini, benar benar calon menantu idaman saya..""bunda!!"
"ssttt!! kamu diam aja di situ, jangan banyak bicara. nanti perut kamu sakit."
chaewon menghela nafas karna kesal dengan bundanya yang terus mengoceh tak jelas tentang betapa baiknya seorang lee felix. halah! kalo belum pernah satu sekolah sama dia, jangan sok tau dulu tentang sifatnya.
"ini minjoo adek kandung chaewon, terus ini hitomi sepupu mereka yang tinggal di sini karna dapat beasiswa, hitomi ini dari jepang."
"hay, kakak ipar!!" sapa keduanya kompak
"he--"
"sstt!!"
chaewon tak bisa berkata kata, padahal tadi dirinya ingin menegur kedua adik nya namun langsung di hentikan lagi oleh sang bunda
felix tersenyum dengan ramah pada keduanya
"hay juga adek ipar."
"chaewon udah makan?" tanya bunda
gadis itu menggeleng
"mau makan apa? biar bunda pergi beliin dulu, bunda tau kamu ngga suka makanan di sini." chaewon tersenyum senang, bundanya memang pengertian. namun detik berikutnya gadis itu kembali berwajah datar mengingat bundanya mengabaikan chaewon karna ada felix di sini
"terserah."
"nak felix, jagain chaewon dulu ya.. bunda pergi dulu sama mereka berdua." ucap bunda chaewon dan menarik adik kandung serta sepupu chaewon itu keluar
"iya bunda, hati hati.." ucap felix lalu membungkuk sedikit
chaewon mendengus, bunda nya memaksa felix tadi untuk ikut memanggil bunda padahal chaewon tau felix paling tidak suka dipaksa
begitu mereka bertiga pergi felix kembali duduk dan menatap chaewon
"masih sakit?" tanya felix, chaewon hanya menggeleng singkat lalu buang muka ke arah jendela di samping nya yang memperlihatkan jalanan kota seoul karna dirinya berada di lantai tiga
"mau gue panggilan teman lo juga biar ngga terlalu sepi?" tanya felix lagi berusaha mengambil atensi chaewon
gadis itu menggeleng
"besok aja, ini udah malam," chaewon terdiam kemudian menatap felix
"kok lo ngga pulang kan ini udah malam?" tanya chaewon heran
"ya kali gue ninggalin lo sendirian di sini." jawab felix seadanya
"oh ya lo mau tau sesuatu?" tanya felix
"apaan?"
"jangan kaget ya."
"hm."
felix tersenyum penuh makna
"chaeyeon jisung udah jadian dari sebulan lalu."
"apa lo bilang?!!!" felix tertawa
"kan tadi janjinya lo ngga boleh kaget." ejek felix
"ya beda kalo beritanya kayak begini, wah chaeyeon benar benar.. ngga bilang bilang sama gue.." ucap chaewon sambil memukul tangannya sendiri
felix terkekeh melihatnya setelah itu wajah tampan nya berubah serius
"terus kita kapan?" pertanyaan felix seratus persen membuat chaewon bingung
"maksudnya?"
felix tersenyum
"bukan apa apa." ucap nya
***
"lo tau ngga sih gue tuh panik banget waktu lihat lo lari ngga jelas macam orang kerasukan sambil nangis???" nagyung langsung mengoceh begitu dirinya memasuki ruang rawat chaewon"sinting benar lo, nekat banget nolongin gue.." ucap chaeyeon
"kalo gue ngga datang lo bisa mati." ucap chaewon
"hahaha, lucu lo. yang ada tuh kalo lo datang lo yang bisa mati, dia ngga niat bunuh gue cuma jadiin gue umpan biar lo datang." jelas chaeyeon
"ya udah ngga usah berantam, sekarang semua udah baik baik aja, jadi ngga usah banyak bacot kayak tadi. chaewon belum sembuh total, bisa bisa dia stres karna kalian banyak omong." ucap kim hyunjin, membuat semua nya diam
"eh gue hampir lupa! tega ya lo chae sama gue, jadian sama jisung malah ngga bilang bilang udah sebulan lagi." ucap chaewon
"hah?! apa?!"
"gimana gimana????"
"wah hebat lo chaeyeon, kagak bilang bilang udah jadian!!"
sedangkan chaeyeon menyengir tidak jelas mendapat begitu banyak tatapan kaget dari semua temannya terlebih chaewon yang seperti nya sedang marah
"kalian tau kan? gue tuh suka juga sama dia, tapi ngga berani bilang ke dia karna takut sama fans dia, apalagi felix ngancam kalo gue bikin jisung stres dia bakal habisin gue, yah meskipun itu ancaman nya dulu.. sekarang mah beda.. makanya gue nerima dia karna felix bilang gue ngga usah dengerin omongan orang lain, ikuti perasaan gue aja asal gue bahagia. jadi lah kita berdua jadian." jelas chaeyeon
"wow!! sejak kapan felix perduli??" tanya nagyung
"mana gue tau, kesurupan kali dia kemaren." ucap chaeyeon sambil mengangkat bahu tanda tak perduli
"gue tenang banget nancy udah di temukan." ucap heejin tiba tiba membuat seluruh atensi terarah padanya
"tau dari mana?" tanya kim hyunjin
"coba buka grup sekolah, udah ada berita di mana mana sampai masuk tv anjing, dia udah di penjara lagi, dan penjaga nya ngga di sini, tapi kampung halaman dia nih di amerika." jelas heejin
"syukur deh kalo gitu.." ucap mereka kecuali chaewon yang termenung
gadis itu menatap langit yang sangat cerah
semoga lo baik baik aja di sana, gue cuma bisa doa dari sini.. nancy.
END
hayoloooooo apa ini
KAMU SEDANG MEMBACA
laurea | chaewon x felix
Fanfictionperbedaan derajat di sekolah bahkan bisa membuat seseorang kehilangan nyawa nya "kenapa kalian melakukan nya pada ku dan teman ku? apa salah kami pada kalian?" -kim chaewon "you can call me monster." -lee felix "tak apa, aku sudah terbiasa dengan se...