Alex Mathew
~~~~~~~~~~°°~~~~~~~~~~~
Seminggu sudah terlewat, kehidupan keduanya antara Ali dan Prilly berjalan seperti hal yang seharus nya, selayak nya keluarga kecil berbahagia, meski masih sama-sama sibuk, kedua nya tetap saling berkomunikasi untuk saat ini.
Jika ada waktu luang di antara kedua nya ---Ali & Prilly---, mereka mengisi nya dengan liburan tentu serta mengajak kedua anak nya. Memang sudah tak seperti beberapa bulan sebelum nya yang hanya saling cuek, memikirkan diri nya sendiri bahkan tak ada satu kata yang terucap kalau saja tak ada di depan anak-anak nya.
Seminggu ini Prilly juga sangat sibuk, terfokus menyelesaikan pembangunan proyek yang hampir saja rampung, walau pun masih separuh nya.
Visi misi dari kedua perusahaan Jonathan, yang saat ini di kendalikan Prilly dan juga bekerja sama dengan perushaan berasal dari New York, yang di tangani juga oleh Alex Mathew sang CEO perusahaan tersebut, ingin mengejar target, namun menghasil kan trobosan terbaru dari perusahaan lain nya. Tak jarang juga Prilly keluar kota tentu dengan Alex dan beberapa staf-staf lain nya, mereka juga mengamati hasil tujuan nya apakah sudah sesuai dengan target nya.
Maka dari itu Prilly benar-benar terfokus dengan urusan satu ini, bagaimana pun ia sudah di beri amanah dan wewenang oleh sang Ayah ---Jonathan---, ia tak boleh gagal dan mengecewa sang Ayah.
Prilly juga ingin menunjukkan bahwa ia bisa dan membanggakan kedua orang tua nya, sekali ini saja Prilly ingin membuktikan hasil kerja keras nya sendiri. Salah satu nya ia berhasil memenangkan tender, ia berhasil mengajak kerja sama perusahaan berasal dari New York tersebut.
Prilly juga sudah berjanji waktu itu pada Ali, ia berjanji jika ia sudah berhasil menyelesaikan urusan nya, ia akan resign dan berhenti bekerja, ia hanya ingin kembali menjadi ibu rumah tangga selayak nya, atau seperti saat ia melahirkan Alden dulu, mengabdi pada suami dan anak-anak nya.
Sudah lebih dari setengah jam Prilly berdiri di depan pintu Lobby, biasa nya mobil berserta supir nya si Samsul sudah nangkring di sini, kenapa sekarang belum muncul-muncul juga, padahal ia sudah menelpon nya setengah jam yang lalu.
Prilly melirik sekali lagi jam yang melingkar di tangan kiri nya, jam tersebut menunjukkan pukul 6 lewat beberapa menit sudah, langit sudah hampir berubah gelap sedikit bercampur jingga.
Tin !
Tin !
Suara klason berhasil membuat Prilly reflek menutup kedua mata nya dengan telapak tangan nya, sorotan dari sinar lampu yang mengklason tadi membuat silau di kedua retina mata nya. Ia bisa melihat mobil itu berwarna putih dari celah-celah jari nya. Setelah mobil itu tepat di hadapan nya dan kaca pintu nya turun dengan perlahan yang membuat Prilly pun mengetahui orang mengendarai itu siapa.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀 𝐌𝐈𝐒𝐓𝐀𝐊𝐄𝐒 [ 𝓬𝓸𝓶𝓹𝓵𝓲𝓬𝓪𝓽𝓮𝓭 ]
Fanfiction_____ᴛᴀᴋ ᴘᴇʀɴᴀʜ ᴀᴅᴀ ʀᴀꜱᴀ ʙᴇʀꜱᴀʟᴀʜ ʜɪɴɢᴀᴘ ᴘᴀᴅᴀ ᴅɪʀɪ ɴʏᴀ, ᴛᴀᴋ ᴘᴇʀɴᴀʜ ꜱᴀᴅᴀʀ ʙᴀʜᴡᴀ ᴋᴇꜱɪʙᴜᴋᴀɴ ɴʏᴀ ʟᴀʜ ʏᴀɴɢ ᴛᴇʟᴀʜ ᴍᴇᴍᴇᴄᴀʜ ʙᴇʟᴀʜ ᴋᴇʟᴜᴀʀɢᴀ ʏᴀɴɢ ᴅᴜʟᴜ ʜᴀʀᴍᴏɴɪꜱ ɪᴛᴜ. ᴛᴀᴘɪ ᴅᴇɴɢᴀɴ ᴋᴇꜱɪʙᴜᴋ ᴋᴀɴ ɪᴀ ᴛᴀᴋ ʙᴜᴛᴜʜ ʟᴀɢɪ ᴘᴇʀʜᴀᴛɪᴀɴ. _____ɴᴀᴍᴜɴ ᴅᴜᴀ ᴘᴀꜱᴀɴɢ ꜱᴜᴀᴍɪ ɪꜱᴛʀɪ ʏᴀɴɢ ꜱᴜ...