Part 10

5.1K 388 65
                                    

Before...   

"Gimana untuk hari ini kita libur aja, kita habiskan waktu bersama anak-anak seharian penuh ini ?" ucap Ali sambil rebahan di atas tempat tidur, menunggu Prilly memilah dan memilih celana yang akan di pakai Ali, karena sebelum nya terkena makanan Racquel.

"Ni ganti dulu sana !"

"Yang..." Ali mencoba untuk duduk.

"Apa?"

"Yang tadi, gimana menurut kamu"

"Kamu dan aku udah ditunggu disana, bukan satu atau dua loh ribuan yang bergantung pada kita. Ntah kamu udah ada janji sama seseorang disana, terus kamu batalin gitu aja, terus orang itu gak ada waktu saat kamu ada waktu, gak ketemu ketemu jalan keluar nya nanti " ucap Prilly mejelaskan, bukan maksud ia menolak, ia si mau-mau aja.

"Iya ada, tapi aku bisa batalin buat kamu sama anak anak, sekarang ?"

Prilly menggeleng, ia tak mau suami nya itu se enak nya. Suami nya harus menjalankan kewajiban nya terlebih dahulu baru diri nya.

"Dad..." decak nya, masih berdiri.

"Gak ada anak anak !"

"Yang..."

"Lagi !"

"Ali ih..."

Cup, Ali seketika langsung bangkit dari duduk nya dan menghampiri istri nya lalu dengan lancang dan cepat mengecup bibir istri nya, setelah itu melenggang pergi setelah mengambil celana yang sedari tadi masih ada ditangan Prilly.

Sedangkan Prilly langsung diam membeku, muka yang tadi bersemu merah saja sudah meredam, dan kini naik kepermukaan lagi akibat ciuman Suami nya yang secara tiba-tiba itu. Dasar suami nya itu, lebih baik Prilly turun dan bersiap-siap berangkat kerja, sudah jam berapa sekarang.


Next...

 
          "Khem...ekhemm" Deheman dari seserorang yang ber sumber dari belakang tubuh nya membuat Prilly reflek membalikkan badan hingga 180 derajat.

"Eh, Ayah..." ucap nya setelah mengetahui siapa orang itu.

"Kok gak ngabarin Prilly dulu, tumben banget Ayah datang kesini ?" Ya benar saja, bagi Prilly Jonathan datang kesini terhitung sudah kedua kali nya, pertama di saat ia datang menemani Prilly untuk peresmian tempat ini dan yang kedua tepat hari ini, entah apa yang mengundang Ayah nya sehingga mampir ke sini.

"Gakpapa, Ayah tadi habis rapat dari restoran sana, gak jauh dari tempat sini dan Ayah gak sengaja aja mampir kesini, eh gak tau nya Ayah di suguhin pemandangan kalau putri Ayah lagi senyum senyum sendiri sedari turun dari mobil, pantes si?" Prilly langsung menoleh ke arah Jonathan seraya menyibak kan rambut nya ke sisi lain, lalu ia menyerit Pantes, maksud nya ?

"Maksud Ayah?"

"Ayah bisa lihat si kalau kamu sebahagia ini setelah beberapa tahun kamu kerja sama Ayah. Seneng pakai banget kayak nya, seneng banget di antar sama supir yang tadi iya kan, ayo ngako !" Membuat Prilly menatap Jonthan dengan sorotan ketidak pengertian nya, tentang ucapan yang Jonathan lontarkan itu. Jonathan malah menyunggikan sudut bibir ia tersenyum manis, lalu mengelus lembut kepala belakang putri nya.

𝐀 𝐌𝐈𝐒𝐓𝐀𝐊𝐄𝐒 [ 𝓬𝓸𝓶𝓹𝓵𝓲𝓬𝓪𝓽𝓮𝓭 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang