Part END

9.2K 500 105
                                    

                  Pagi menjelang, benar saja kemaren adalah hari paling melelahkan bagi Ali dan Prilly, bahkan juga bisa di katakan malam yang melelahkan bagi Ali dan Prilly. Badan Prilly rasa nya remuk redam setelah di gempur oleh Ali habis-habisan malam kemaren.

Jam sudah menunjukkan pukul 2 siang, Prilly mulai bosan menunggu suami nya. Sudah terhitung 3 jam suami nya itu tak bangun-bangun. Diri nya di sini yang lelah, kenapa Ali yang terlihat paling capek sekali. Ya memang si semalam Ali yang paling dominan dan paling bekerja keras untuk mendapatkan klimaks.

Bosan hanya dengan menggonta-ganti chanel telivisi, Prilly beranjak ke dapur, menuju wastafel, entah kenapa dengan tiba-tiba perut nya terasa di aduk, ia ingin muntah.

Setelah memuntahkan sedikit cairan, Prilly merasa legah seketika dan lemas pula. Prilly berfikir dan yakin, ia tak pernah memakan sesuatu yang aneh, tapi selalu saja tubuh nya menolak.

"Habis makan apa ?" Prilly tersentak kaget saat membasuh mulut nya, suara Ali mengagetkan nya. Ia pun mematikan kran air tersebut.

"Kenapa bisa sampai muntah muntah gitu, teledor banget si kamu ?"

"Pasti kamu makan yang aneh-aneh tadi kan, saat gak ada aku !?" tuduh nya, Prilly menatap sekilas Ali.

"Aku gak mau kamu sakit, pas kita liburan kayak gini, yang !" Pertanyaan yang di ajukan Ali, antara marah bercampur khawatir.

Prilly sudah baik-baik saja, ya gitu sekarang ia merasa lemas lama kelamaan pening melanda nya sekarang.

Ali datang masih dengan muka bantal nya, bertelanjang dada hanya berbalut boxer abu-abu nya. Mungkin terusik dengan suara Prilly muntah-muntah tadi, ia pun terbangun jadi nya.

"Aku gakpapa, udah bangun kamu"

"Gakpapa gimana, muka ku pucet banget. Udah makan kan kamu, jangan bilang kamu belum makan, ck ! Kenapa kamu nungguin aku bangun si !?" Ucap Ali dengan nada khawatir sambil merengkuh tubuh istri nya untuk di duduk kan di kursi makan.

"Seandainya aku bangun nya masih nanti, apa kamu bakalan makan nanti juga ? bandel banget kalau di suruh makan !" Enatah apa yang merasuki suami nya itu hingga marah-marah seperti ini.

"Udah ? Udah ngomel ngomel nya ?" Ucap Prilly, ia terkekeh.

"Aku khawatir yang, kok ngomel ngomel si !"

Tubuh Prilly seketika oleng di hadapan Ali, seketika Ali langsung menangkap nya. Walaupun Prilly sudah duduk di kursi, badan nya oleng kesamping. "Tuh kan, bandel banget"

Tanpa perintah Ali langsung menggendong Prilly membawah nya masuk ke dalam kamar. Di sepanjang Ali menggendong nya Prilly meminta Ali menurunkan nya.

"Kamu lebay, aku beneran gakpapa, aku lemes doang"

"Bahkan aku udah makan jam dua belas tadi, aku cuma merasa masuk angin dan sedikit pusing. Tapi udah gakpapa kayak nya, yang" jelas Prilly, benar ada nya, itu yang di alami tubuh nya sekarang.

"Jangan bercanda, yang ! gimana aku panggil dokter aja ?!"

"Gak gak gak ! Kamu kali yang suka bercanda !"

"Iya tau, tapi kalau sakit jangan di buat bercanda kayak gini !" Prilly menggangguk, Ali sudah mendaratkan tubuh nya di atas springbed, yang masih berantakan bekas mereka bercinta semalam.

"Bener gakpapa ? Apa kita batalin aja pergi ke pasar malam nya" Tanya Ali sekali lagi, Prilly tersenyum manis lalu menggelengkan kepala nya pelan.

'Syukulah' desah Ali

Setelah itu Ali memutuskan untuk mandi, sedangkan Prilly membereskan kamar tidur nya. Sementara sprai itu di cuci dulu dan meminta pihak apartemen memberikan sprai baru. Malam nya nanti mereka berdua akan pergi ke pasar malam, yang ada di kota Perancis.

𝐀 𝐌𝐈𝐒𝐓𝐀𝐊𝐄𝐒 [ 𝓬𝓸𝓶𝓹𝓵𝓲𝓬𝓪𝓽𝓮𝓭 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang