Part 13

4.7K 448 62
                                    

       
             "Hallo, ini lu, Li, lu sibuk gak ?"

"Ya ini gua, gak kok. kenapa ?" Jelas Ali, yang memang saat ini berada di Showroom Surabaya. Dan tumben sekali sahabat satu nya ini menelfon diri nya.

'Jadi gini Li, gua tadi gak sengaja ketemu Prilly di hotel, dia datang sama laki laki gitu, yang gak tau dia siapa, gua tadi nya sempat ngira itu lu, ternyata bukan. Mau gua samperin, eh Prilly sama laki laki tadi udah masuk lift duluan' jelas penelfon yang ada disana. Ali yang mendengar pun kaget. Istri nya saat ini berada di rumah bersama kedua anak-anak nya kok. Padahal Ali baru saja sampai showroom 1 jam yang lalu, Ali masih lihat istri nya sedang nonton tv dengan anak nya.

"Gak mungkin istri gua lagi di rumah kok, salah lihat kali lu ? bentar... " 

Ali menjauhkan ponsel yang masih terhubung itu, lalu berucap pada langganan nya "Pak Hans silakan lihat lihat dulu ! Saya permisi sebentar, nanti ada Ryan yang membantu menggantikan saya !"

"Baiklah, nanti saya WA anda soal nego nya, itu pun kalau ada yang cocok " Hans dan Ali pun terkekeh.

"Soal gampang Pak, kalau gitu saya permisi"

Ali sudah menjauh, kini ia berjalan menuju ruangan nya, lalu menyuruh Dimas untuk melanjutkan nya "..."

"Dimana?"

'Di hotel gua'

"Ok thanks, Dim. Lanjut WA aja ini gua mau siap siap kesana "

Tuth, Bunyi pertanda panggilan itu berakhir. Ya, baru saja Ali mendapat telpon dari salah satu sahabat nya, dan kini ia sedang menuju arah di mana mobil nya terparkir. 'Hebat sekarang kamu, saat aku gak ada dirumah, dengan cepat kamu kamu menemui orang itu. Seberapa penting kah orang itu ?' lirih Ali mencengkram setir itu dengan kekuatan nya, gemuruh amarah di hati nya kian meluap.

Sebelum sahabat nya itu menelfon, ternyata sebelum-sebelum nya, Ali sudah mendapat whatsapp dari istri nya, barusan saja Ali membuka pesan tersebut, bahwa Prilly meminta izin untuk keluar, itu pun ia bilang ke Ali pergi ke minimarket dekat komplek, lalu sekarang apa ? Sekarang istri nya sedang berada di hotel. Sejak kapan hotel dalam nya ada minimarket ?.

Ck!

Ini tak bisa Ali biarkan. Untung saja sahabat nya itu tahu dan memberitahukan mengenai keberadaan istri nya, kalau gak Ali akan menjadi orang terbodoh atas apa yang dilakukan istri di belakang diri nya.

Dimas Sanjaya, nama sahabat nya itu. Dimas memberitahu kan pada Ali, bahwa ia melihat istri Ali bersinggah di hotel milik nya saat ini.

Awal nya Dimas berfikir kalau Prilly sedang berada di hotel nya bersama Ali. Saat Dimas akan menghampiri Prilly, sayang keduluan Prilly masuk ke dalam lift.

Dan yang membuat Dimas berfikir keras adalah, ia sama sekali tak mengenali postur tubuh lelaki yang masuk dengan Prilly tadi, walaupun yang ia lihat sekilas adalah belakang tubuh nya. Tidak salah lagi, itu bukan Ali, karena Dimas hafal betul dengan postur sahabat nya itu ---Ali---. Kalau pun berurusan tentang bisnis, tidak mungkin kedua nya masuk dalam kamar hotel, padahal disini tersedia ruangan hanya sekedar untuk rapat.

Dengan otak ia berfikir, dengan cepat Dimas mendatangi bagian resepsionis disana dan dengan kuasa yang di milikki nya juga, ia pun bebas berbuat dan bertanya apapun dengan semua data-data tamu yang sekedar atau pun singgah di hotel nya. Ini hotel milik nya, walau hanya separuh nya, tetap saja Dimas bebas untuk itu, toh separuhnya lagi punya sang Ayah.

Informasi sudah ia dapat dengan sangat detail. Namun yang membuat Dimas syok, saat resepsionis itu bilang bahwa yang prilly masuki adalah kamar seorang laki-laki, bahkan laki-laki ini sudah lama menyewa salah satu hotel nya sejak beberapa bulan.

𝐀 𝐌𝐈𝐒𝐓𝐀𝐊𝐄𝐒 [ 𝓬𝓸𝓶𝓹𝓵𝓲𝓬𝓪𝓽𝓮𝓭 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang