Ali mencoba menempel kan dahi nya dengan dahi Prilly. Ciuman yang sangat panas membuat kedua nya terengah, rasa nya pasokan di udara paru-paru kedua nya berkurang saat ini, saat pungutan itu terlepas kedua nya tak menyia-nyiakan untuk menghirup udara di sekitar agar pernafasan kedua nya stabil kembali.
Awal nya Ali berfikir dan takut akan kediaman Prilly karena tak membalas ciuman nya, ternyata salah istri nya juga mendambah kan diri nya, bukti nya Prilly lama-kelamaam menyibangi lumatan-lumatan yang di berikan oleh nya.
"Izin kan aku buat lanjut !" lirih Ali sambil membelai wajah Prilly lembut, lalu ditatap nya dalam retina mata itu. Prilly hanya pasrah, Prilly juga sebenar nya salah disini, tak seharusnya ia melupakan kewajiban pada suaminya yang satu ini, ia berdosa tak memberikan kebutuhan biologis untuk suami nya, ia benar-benar istri yang durhaka.
Prilly pun mengangguk begitu mantap.
Ali melepas rangkul nya, ia berjalan ke arah pintu sambil menarik tangan istri nya dengan pelan tidak tergesah-gesah, Prilly pun mengikuti saja kemana suami nya itu akan membawa nya pergi.
Lalu diambil nya kimono putih yang tergantung di belakang pintu, di pakaikan nya asal ke arah tubuh Prilly. Saat ini memang Prilly sudah tak memakai kain satu pun, bra dan hotpant sengaja sudah Ali lepas tadi, karena basah, bahkan diri nya kini juga bertelanjang dada ia hanya memakai boxer abu-abu setengah basah juga.
Di gendong nya lagi Prilly ala bridalstyle, namun beda nya kini Prilly sudah mengalungkan kedua tangan nya pada leher suami nya, sambil menghirup dalam-dalam aroma suami nya yang sudah lama ia rindukan dan sesekali ia kecup sekitar leher Ali, Ali sama sekali tak protes dengan kelakuan istri nya, ia malah sangat senang sekali, ini yang ia rindukan, sifat manja istri nya itu.
Disepanjang jalan menuju kamar yang tak jauh dari kamar kedua nya, di bagian paling belakang ujung masih di lantai atas juga, tak henti-henti nya Prilly memberi rangsangan itu pada suami nya.
Kenapa harus ganti kamar tau sendiri kamar mereka sudah terisi oleh kedua anak-anak nya. Gak mungkin kedua nya akan melakukan itu saat di sisi nya ada kedua anak nya. Tidak mungkin juga kedua nya akan bercinta di kamar kedua anak nya, bahkan disana hanya ada ranjang berukuran kecil-kecil.
Di lantai atas sendiri terdapat 3 buah kamar yang pertama kamar Ali dan Prilly yang menghadap luar langsung dan di sebelah nya ada kamar kedua anak nya, dan yang terakhir ada di ujung, kamar itu menghadap ke halaman belakang. Dan diatas sendiri juga ada 1 ruangan lagi tapi itu pergunakan oleh Ali dan Prilly sebagai tepat kerja nya.
Saat berjalan menuju tujuan, keduanya seperti diiringi oleh musik romantis, juga seperti bertaburan bunga di atas kepala nya, lampu tamaram menambah kesan sendiri bagi kedua nya untuk melakukan bercinta malam ini.
Apalagi hujan diluar semakin deras, beruntung tidak ada angin ataupun petir, Ali dan Prilly pun merasa aman tak perlu ada yang di khawatir kan pada kedua anak-anak nya, yang sudah terlelap tidur.
Untuk malam ini saja keduanya ingin melupakan semua orang-orang di sekitar mereka, ya untuk malam ini saja.
~~
"Molning Mommy"
Prilly yang sedang memasak sesuatu pun terkaget atas kedatangan putra nya yang memeluk kaki sebelah kiri nya dengan tiba-tiba. "Morning too sayang, jagoan nya Mommy tumben udah bangun, udah mandi ?"
Disempatkan nya Prilly melirik jam dinding yang berada di dapur ini, di sana jam menunjukkan pukul setengah enam lebih.
"Udah dong Mom, habis di mandiin sama mbak Ina, ni cakalang badan Alden udah halum" Gaya nya sambil menarik kaos nya sendiri untuk ia hirup. Prilly hanya gemas rasa nya ingin mencubit pipi nya itu, tapi sayang tangan nya kotor.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀 𝐌𝐈𝐒𝐓𝐀𝐊𝐄𝐒 [ 𝓬𝓸𝓶𝓹𝓵𝓲𝓬𝓪𝓽𝓮𝓭 ]
Fanfiction_____ᴛᴀᴋ ᴘᴇʀɴᴀʜ ᴀᴅᴀ ʀᴀꜱᴀ ʙᴇʀꜱᴀʟᴀʜ ʜɪɴɢᴀᴘ ᴘᴀᴅᴀ ᴅɪʀɪ ɴʏᴀ, ᴛᴀᴋ ᴘᴇʀɴᴀʜ ꜱᴀᴅᴀʀ ʙᴀʜᴡᴀ ᴋᴇꜱɪʙᴜᴋᴀɴ ɴʏᴀ ʟᴀʜ ʏᴀɴɢ ᴛᴇʟᴀʜ ᴍᴇᴍᴇᴄᴀʜ ʙᴇʟᴀʜ ᴋᴇʟᴜᴀʀɢᴀ ʏᴀɴɢ ᴅᴜʟᴜ ʜᴀʀᴍᴏɴɪꜱ ɪᴛᴜ. ᴛᴀᴘɪ ᴅᴇɴɢᴀɴ ᴋᴇꜱɪʙᴜᴋ ᴋᴀɴ ɪᴀ ᴛᴀᴋ ʙᴜᴛᴜʜ ʟᴀɢɪ ᴘᴇʀʜᴀᴛɪᴀɴ. _____ɴᴀᴍᴜɴ ᴅᴜᴀ ᴘᴀꜱᴀɴɢ ꜱᴜᴀᴍɪ ɪꜱᴛʀɪ ʏᴀɴɢ ꜱᴜ...