Nyatanya Mimi salah besar, hubungan Jaehyun dan Jiho rasanya semakin dekat. Tinggal menunggu siapa yang menyadari perasaan masing-masing terlebih dahulu.
" Kak, gue izin pergi sama Jae dulu ya." Ucap Jiho yang langsung memudarkan lamunan Mimi. Dia dapat melihat dengan jelas menembus pintu kaca itu seorang laki-laki bernama Jung Jaehyun sedang menunggu Jiho disana.
Begitu Jaehyun dan Jiho menghilang dari balik pintu kaca, Mimi menghela nafas dengan berat.
" Jadi gimana?" Tanya Mimi pada Sanggyun disebelahnya.
" Untuk jaga-jaga gue bakal ngehubungin kak Jisoo, semoga dugaan kita tentang cowok itu salah." ucap Sanggyun.
" Semoga dia emang Jung Jaehyun yang lain," Sanggyun menggenggam tangan kekasihnya.
Jaehyun kali ini mengajak Jiho ke salah satu gedung pencakar langit di kota itu, Jaehyun sengaja mengosongkan gedung itu agar Jiho tidak merasa terganggu. Jiho pernah bilang ingin melihat seluruh kota saat malam hari jadi disinlah mereka sekarang.
" Kok sepi sih Jae?"
" Kan udah malem Ji,"
Jaehyun segera mengajak Jiho ke atap gedung itu yang sudah Jaehyun sulap sehingga ada kursi dan beberapa camilan.
Setibanya Jiho disana, gadis itu benar-benar dibuat terkejut. Jiho bisa melihat seluruh kota dari atas sana, melihat lampu-lampu jalan yang terlihat berkelap-kelip seperti bintang. Bagaimana Jaehyun bisa mengakses tempat ini?
"Jae-"
" Gue udah izin sama bos gue kok." Jiho mengeratkan pegangannya pada Jaehyun.
Oh fyi, sedari memasuki gedung Jaehyun memang sudah menggandeng Jiho.
" Ayo duduk," Jaehyun membuka sebungkus es krim dan memberikannya pada Jiho yang masih berdiri menyandar pada pagar.
" Lo gak alergi sama es krim kan?"
" Semoga," Jiho melahap es krim pemberian Jaehyun.
Jaehyun yang sedang duduk memandangi Jiho yang ada di depannya. Berdiri menatap keramaian kota dengan es krim di tangannya. Dan seperti biasa rambut Jiho yang dibiarkan tergerai itu bergerak pelan dihembus angin malam.
" Lo gak kedinginan Ji?" Tanya Jaehyun mengingat mereka keluar cukup malam.
Jiho menoleh memberi jawaban dengan gelengan. Melihat ujung bibir Jiho yang terkena noda es krim, Jaehyun berdiri dari tempat duduknya dan berjalan menuju tempat Jiho. Membersihkan noda itu dengan jempolnya. Jiho terlonjak kaget dengan perlakuan Jaehyun.
" Jae,"
" Sorry, lo kaget ya?"
" sedikit,"
Keduanya sama-sama diam, termasuk Jiho yang masih menatap Jaehyun yang berada disampingnya dalam diam tapi sorot mata Jiho menyiratkan bahwa dia ingin mengutarakan sesuatu.
" Jae, gue boleh bilang sesuatu?" untuk sepersekian detik jantung Jaehyun rasanya berhenti berdetak dan setelahnya berdetak lebih cepat dari biasanya.
Jaehyun mengangguk.
" Gue punya kehidupan yang sangat sangat tidak menyenangkan sebelum gue pindah kesini, gue sempet khawatir kalo lo orang kaya terutama waktu lo jemput gue pake mobil pertama kita pergi," rasanya jantung Jaehyun benar-benar berhenti sekarang,
" aneh ya? tapi semua hal yang berhubungan buruk sama gue selalu berhubungan sama orang-orang kaya. Gue punya satu orang sahabat, dia baik. baik banget. dan dia orang kaya tapi keluarganya gak pernah sebaik dia."
" Lo takut gue orang kaya meskipun gue baik?" Tanya Jaehyun to the point.
Jiho mengangguk.
" Aneh ya? tapi gue takut gak bisa nerima lo kayak sekarang gue nerima lo,"
" Gue cuma karyawan biasa," Jaehyun menangkup wajah Jiho," Lo jangan khawatir ya,"
Jiho tersenyum, Jaehyun ikut tersenyum dan detik berikutnya sebuah ciuman mendarat di kening Jiho. Gadis bermarga Kim itu menutup matanya.
" Gue sayang sama lo Kim Jiho," Kata Jaehyun, meskipun kini pikiran Jaehyun penuh dengan berbagai macam kekhawatiran terutama jika Jiho suatu hari nanti mengetahui latar belakang Jaehyun sebenarnya.
Setidaknya untuk sekarang, biarkan seperti. Jaehyun di mata Jiho adalah seorang karyawan biasa. Bukan Keluarga Jung, bukan calon pewaris utama J&J Company.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Goodbye ✓
Romansa" Jadi, ada yang perlu aku dengar?"-Kim Jiho " Terima kasih,"- Jung Jaehyun