Messed Up

409 77 3
                                    

maaf untuk typo ang bertebaran dan alur yang kayaknya agak kecepetan.

Tapi, Happy Reading Yeoreobun!!

.

.

.

.

.

Pagi itu Jiho sedang membersihkan kamarnya. Berhubung ada karyawan lain yang memintanya untuk berganti shift. Sehingga untuk hari ini Jiho bekerja di shift malam lagi. Hingga sebuah ketukan pintu menghentikan aktifitas Jiho.

Jiho segera membuka pintu dan menemukan Mina berdiri disana dengan senyum cerah. Mina langsung saja memeluk Jiho.

" Selamat datang di Korea," Ucap Jiho dengan tak kalah bahagia.

Lalu mempersilahkan Mina untuk memasuki kamarnya.

Untung saja kamar Jiho sudah bersih.

" Setelah gue lihat lo langsung, gue sekarang yakin lo udah bener-bener bahagia disini," Ucap Mina sambil memutar-mutar tubuh Jiho. memastikan sahabatnya itu benar-benar dalam keadaan baik-baik saja.

" Lo nginep disini kak Min?" Mina menggeleng.

" Lo tau sendiri kan keluarga gue kayak gimana? padahal gue pengen banget nginep disini,"

Jiho tak masalah, dia sudah tau seperti apa keluarga Myoui padanya. Pasti sulit bagi Mina untuk sekedar berkunjung ke tempat Jiho.

" Sore de, anata wa Kankoku ni iku tame ni don'na bijinesu ga hitsuyōdesu ka? (jadi, ada urusan apa lo ke Korea?" Jiho tertawa diujung kalimatnya. Sudah lama dia tidak menggunakan bahasa jepang.

" Watashi ga sewa o suruhitsuyōgāru fairu ga arimasu (ada berkas yang harus gue urus)," jawab Mina.

" Doko e?" Tanya Jiho

" Pokoknya lo temenin gue," Jiho mengangguk mengiyakan.

" Pokoknya lo temenin gue," Jiho mengangguk mengiyakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mina dan Jiho memasuki pelataran J&J Company. Jiho tidak pernah tau ada perusahaan sebesar ini. Sedangkan Mina dengan santai melangkah menuju lobi perusahaan tersebut. Menemui resepsionis untuk memastikan jadwal kunjungannya yang sudah diatur sebelumnya.


" Bapak Direktur sebentar lagi kembali, anda boleh menunggu di ruangannya," Jelas sang resepsionis. Mina mengangguk dan mengucapkan terima kasih.

" Gue nunggu disini aja ya Min?"

" Serius?"

" Ya kan yang ada urusan sama beliau itu lo bukan gue. Gue nunggu disini aja gpp. asal jangan lama-lama," Mina mengangguk lalu meninggalkan Jiho di ruang tunggu lobi.

Tak banyak yang bisa Jiho lakukan sebenarnya, jadi Jiho sesekali mengecek ponselnya atau sekedar mengedarkan matanya menelisik setiap inci lobi perusahaan raksasa itu. Tak heran Jika Keluarga Myoui sangat kaya, tapi bisa Jiho pastikan pemilik perusahaan ini lebih dari sekedar kaya raya.

Netranya tak sengaja menangkap rombongan yang baru saja memasuki lobi perusahaan itu, dimana ada sesok laki-laki yang sangat familir bagi Jiho berjalan paling depan diikuti beberapa orang dengan setelan jas rapi.

" Jaehyun," gumam Jiho.

Rombongan itu jelas tak bisa melihat Jiho mengingat posisinya yang ada dipojok lobi. Tapi gadis itu bisa dengan jelas melihat siapa saja sosok rombongan itu. Terutama si laki-laki yang berjalan paling depan yang setelan jas nya tak kalah rapi dari orang-orang dibelakangnya. Semua karyawan di lobi tersebut membungkuk hormat ketika rombongan itu lewat.

Dengan segala keberanian Jiho berusaha mencari kontak Jaehyun di hapenya dan segera menghubunginya. Berharap laki-laki yang dilihatnya ini bukan Jung jaehyun yang dia kenal.

" hallo Ji?" dan sekali lagi dapat melihat dengan jelas bagaimana laki-laki di rombongan itu mengangkat telpon dan mengatakan hal yang sama dengan orang di ujung telpon.

" Ji," ulang Jaehyun dari ujung telepon. Cairan bening lolos membasahi pipi Jiho.

" Tidak, tak ada apa-apa. aku hanya salah menekan nomer," Ucap Jiho sambil menahan suaranya agar tidak bergetar.

" Ji, kenapa lo bicara formal sama gue, lo yakin gak apa-apa? " Jiho tidak menjawab pertanyaan Jaehyun, netra Jiho mengikuti arah perginya rombongan beserta Jung Jaehyun yang dia kenal hingga menghilang di salah satu lift.

Jiho menutup panggilan itu sepihak. Harusnya dia menunggu Mina, tapi hati Jiho rasanya sakit. Dia harus menemui Kak Mimi dan Kak Sanggyun secepatnya.


Jiho

Min, maaf gue gak bisa nungguin lo sampai selesai.

Gue ada urusan mendadak. maaf ya.

Mina

Ini gue udah mau selesai kok Ji.

Pak Jung tinggal tanda tangan doang.


Jiho tidak membalas pesan Mina. Tapi sebelum Jiho benar-benar pergi, dia ingin memastikannya lewat si resepsionis.

" Permisi, rombongan yang baru saja lewat.. itu siapa?"

" Ah, Tuan Jung? Beliau Direktur di perusahaan ini. Beberapa hari lalu beliau baru saja dilantik, jadi banyak sekali client yang harus beliau temui."

" Tuan Jung,"

" Tuan Jung Jaehyun, pewaris utama J&J Company yang selama ini dirahasiakan." Jiho mengucapkan terima kasih lalu pergi meninggalkan perusahaan itu.

Hatinya benar-benar sakit sekarang. Jiho merutuki betapa bodohnya dia. Tentu saja harusnya Jiho menyadarinya dari awal Jaehyun mengajaknya ke pantai, kepala Restoran yang membungkuk hormat, bagaiaman mudahnya Jaehyun meminjam atap gedung, dan Jiho baru saja sadar akan segala kemudahan akses yang selama ini dia terima.

Jaehyun tidak ingin menyakiti Jiho tapi hati Jiho rasanya jauh lebih sakit ketika mengetahui bahwa semuanya adalah bohong.

Dan dalam sekejap Jiho bisa merasakan kembali masa lalunya yang menyakitkan.


aku gak nyanga bisa nulis sampai sejauh ini.

lumayan bangga sih untuk aku yang sangat males nulis meskipun ada ide.

tapi, selamat menikmati part kali ini sebelum kalian aku buat gemas di part selanjutnya.


Hello, Goodbye ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang