Sore itu seperti biasa Jaehyun menjemput Jiho untuk mengajaknya pergi. Mobil andalan Jaehyun sudah terparkir indah di depan cafe. Jaehyun keluar cafe dengan senyum sempurna dengan jari jemarinya yang bertautan dengan Jiho. Bahkan semesta juga sepertinya sangat mendukung perjalanan mereka kali ini .
" Jadi, kemana lagi kita?" Tanya Jiho antusias.
" salah satu perjalanan menakjubkan lainnya bersama seorang Jung Jaehyun?" Jawab Jaehyun dibalik kemudi.
Persetan dengan nama Jung Jaehyun atau Jeffry atau apapun tetek bengek tentang keluarga Jung atau J&J Company.
Hari ini Jaehyun ingin menutup harinya dengan luar biasa bersama seorang Kim Jiho.
" Perjalanannya lama gak?"
" Sepertinya. tapi gue bakal nganter lo kembali tepat sebelum Kak Mimi marahin gue," Ucap Jaehyun, membuat Jiho yang ada disebelahny tertawa.
Perjalanan ternyata membutuhkan waktu lebih cepat dari perkiraan Jaehyun. Anak bungsu keluarga Jung itu mengajak Jiho melihat pemandangan kota saat malam hari lagi tetapi dari tempat yang berbeda. Bukan lagi diatap gedung, tapi di salah satu dataran tinggi yang memang sering digunakan untuk berkencan. Dan untuk kesekian kalinya seorang Jung Jaehyun menyewa seluruh tempat itu.
Jadi tidak alasan untuk repot-repot memilih tempat yang kosong dan merasa terganggu oleh orang lain. Jaehyun tidak suka diganggu saat bersama orang yang disayanginya.
" Bagaiamana? Pemandangan kota dari tempat yang berbeda?" Jaehyun dapat melihat kekaguman dari wajah Jiho.
Ah, Jiho semakin terlihat cantik saja. bahakan ketika Jiho diam ataupun marah gadis itu selalu terlihat cantik.
" Ayo keluar," Jiho buru-buru membuka pintu mobil dan semakin terkesima melihat bagaimana indahnya pemandangan dihadapannya.
Jika Jaehyun berkata bahwa hampir semua yang dilihat Jiho saat ini- kebanyakan bangunan di kota tersebut termasuk tempat Jiho bekerja-adalah kepunyaannya, akankah Jiho masih sebahagia ini?
Jaehyun tidak bisa membayangkan betapa kecewanya Jiho jika tau selama ini Jaehyun berbohong. Tapi Jaehyun terlanjur jatuh terlalu dalam pada pesona seorang Kim Jiho.
Laki-laki bermarga Jung itu mengajak Jiho duduk di kap mobil. Sedangkan dirinya mengambil beberapa makanan dan minuman dari bagasi. Baru kemudian ikut mendudukkan diri disebelah Jiho.
Mereka berdua terlarut dalam suasana malam itu hingga tidak terasa suhu udara disana semakin dingin. Membuat Jiho harus beberapa kali menggosokkan tangannya agar lebih hangat.
" Dingin ya?" tanya Jaehyun.
" Iya, kalo tau mau kesini gue pake baju yang lebih tebel," Jiho mengerucutkan bibirnya. Tau gak sih Jaehyun udah gemes banget.
Jaehyun bergeser mendekati Jiho dan memasangkan selimut untuk mereka berdua. Selimut yang Jaehyun ambil dari bagasi waktu ambil makanan sama minuman.
" Masih dingin?" Jiho mengangguk.
" Kalo gue cium disini-," Jaehyun menyentuh bibirnya,"nanti gak dingin. mau?"
Dalam sekejap wajah Jiho sudah memerah seperti kepiting rebus, dan udara disekitarnya mendadak meningkat dengan cepat.
" Gak usah macem-macem," Jiho memukul lengan Jaehyun dengan keras membuat Jaehyun mengiris kesakitan. Tapi kemudian laki-laki itu tertawa puas melihat Jiho yang salah tingkah.
" yaudah gue peluk aja sini," Jaehyun langsung melingkarkan lengannya di bahu Jiho.
oh Damn it! Jiho menahan nafasnya sekarang. Jaehyun membuat Jiho benar-benar gila sekarang. Jika Jiho mendongak bisa dipastikan dia bisa melihat wajah Jaehyun dengan sangat dekat.
Dan Jiho benar-benar mendongak tepat ketika Jaehyun menoleh kearahnya membuat mereka berdua saling bertatapan. Baik Jaehyun maupun Jiho bisa merasakan nafas lawannya masing-masing. Jarak keduanya hanya beberapa centimeter saja sekarang.
" Ji, boleh gue-" Jiho yang mengetahui arah pembicaraan Jaehyun menganggukan kepalanya. Memberi izin. Gadis itu menutup matanya.
Jaehyun mendaratkan bibirnya pada bibir Jiho. Merasakan sensasi bibir lembut Jiho. Menyapunya perlahan. Jaehyun is such a good kisser dan Jiho tidak menyangkalnya bahwa dia menyukai setiap sentuhan seorang Jung Jaehyun.
Tanpa mereka berdua sadari dari kejauhan sebuah mobil sedang memantau mereka. Siapa lagi kalau bukan Yerin dan Taehyung. Tidak ada yang bisa membendung rasa penasaran seorang Jung Yerin atau Kim Yerin itu.
" Bravo!! Adek aku emang pinter nyari kesempatan," Ucap Yerin gemas sambil memukul lengan suaminya.
" kamu gak mau juga?" goda Taehyung.
" Nih cium aja bantal nih," Yerin malah menyodorkan bantal leher pada suaminya itu. Taehyung tertawa.
" Udah pulang aja, jangan ganggu Jeffry," Yerin mengangguk meskipun rasa penasarannya belum terpuaskan.
aku juga gemes dong padahal aku yang nulis astaga :))
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Goodbye ✓
רומנטיקה" Jadi, ada yang perlu aku dengar?"-Kim Jiho " Terima kasih,"- Jung Jaehyun