Dua hari semenjak Lisa siuman,Lisa sudah di perbolehkan pulang,tapi pikiran Lisa tak lepas dari perkataan tzuyu tempo lalu.
"Sekarang apa kau mau bicara nak,ayo katakan pada kami siapa yg mencelakai mu"Lisa tidak mau bicara sama sekali membuat semua orang bingung.
"Lisa tidak ingat ma,sudhlah Lisa ingin tidur,Lisa sangat lelah"Lisa lngsung memunggungi mamanya.
"Baiklah,tidur yg nyenyak"mama Lisa menyelimuti Lisa sebelum pergi dari kamar Lisa.
-
-
"Hahah kau lihat wajah Lisa watu itu sangat pucat,apa saja yg kau bisikan padanya"
"Hanya ancaman kecil"
"Sudah lah temn teman pelankan suara kalian bagaimana kalau ada yg dengar,kita bisa dalm bahaya"
"Ck chaeyoung sebiknya kau diam saja"sekarang tzuyu dan kedua temannya sedang berada di dalam kelas,tak ada siapa siapa mungkin.
"Memang nya apa yg kau katakan"
"Aku menyuruhnya untuk tutup mulut dan menjauhi kak Jennie,jika tidak ibunya dalam bahaya,hahahah"tzuyu tertawa sangat keras.
-
-
-
"Mama sebaiknya kita kembali ke Thailand
Saja"sekarang Lisa sedang makan dan di suapi oleh mamanya.
"Kenapa,lagi pula papamu sedang bertugas di sini nak"mama Lisa menghentikan suapannya pada Lisa.
"Lisa rindu nenek dan kakek"mama Lisa kembali menyuapi bubur pada Lisa.
"Kita bisa berkunjung jika kau memang benar benar rindu tapi untuk pulang ke sana tidak bisa sekarang,ayo aa satu suapan lagi,lalu minum obat"mama Lisa beranjak dari tempat tidur untuk mengambil obat dan air minum yang berada di atas nakas.
-
-
-
Keesokan harinya Lisa sudah masuk sekolah.
"Lisaaaa aku merindukan mu "rose langsung memeluk Lisa
""Ck rose awas aku juga merindukan Lisa memangnya kau saja"Yeri langsung menjauhi rose dari Lisa dan beralih dia yg memeluk Lisa.
"Aku juga mau peluk"dan di susul oleh Joy.
"Apa kau tidak ingat siapa yg menyerang my"rose langsung melemparkan pertanyaan pada Lisa yg membuat Lisa menghela nafasnya kasar.
"Aku sudah bilang,aku tidak melihat wajahnya dengan jelas"
Bel berbunyi
Dan buk Sandara memasuki kelas.
-
-
