enam

10.8K 717 26
                                    


Happy Reading












"Sehun,kau belum pulang"bola mata Lisa mengikuti pergerakan Sehun yang sepeti sedang mencari sesuatu.

"Hmm.. ya"Sehun hanya membalas singkat,tanpa melihat ke Lisa.

Sehun menarik tangan  Lisa.

"Lepaskan,ada apa,sakit tau"Lisa berusaha melepaskan tangan Sehun dari tangannya.

Di sini mereka sekarang gudang Sekolah.

"Ssst diam"Sehun membekap mulut Lisa menggunakan tangannya.

"Mereka ada disini,jangan bersuara jika kau tetap ingin hidup"Lisa hanya menuruti kata Sehun dia tidak tau apa yang terjadi.

Sedangkan di luar gudang.

"Aku melihatnya tadi,bersama perempuan,mungkin itu pacarnya,bagus sekali kita bisa main dulu dengan gadis itu,sebelum membunuh keledai itu,hahah"suara seorang pria sangat jelas terdengar di telinga Lisa dan Sehun,mebuat Lisa merinding dengan kata terakhir pria itu.

"Cepat cari dia,tangan ku sudah sangat gatal ingin mencabik tubuh keledai itu"

Lisa menarik narik baju Sehun,Sehun mengerti dan melepaskan dekapan nya.

"Huh,siapa mereka"Lisa berucap sangat pelan seperti berbisik.

"Anak punk"Sehun menjawab santai.

"Ada masalah apa,kenapa mereka mencari mu,,aku takut sekali dan kau dengar apa kata pria Yg tubuhnya gemuk itu,"Lisa berbicara dengan nafas tak beraturan.

"Masalah kecil,nanti akan ku habisi mereka,mereka hanya semut kecil,"Lisa memutar bola matanya Seolah jengah dengan ucapan Sehun.

"Cih,aku tidak yakin "Lisa mengedarkan pandangannya.

"Lalu bagaimana ini,aku ingin pulang"suara pintu di dobrak Membuat Sehun terperanjat dan Lisa seluruh tubuhnya bergetar.

"Sehun,Aku sudah pernah mengatakan padamu kemana pun kau lari aku akan mengejarmu dan apa ini kau tidak sendiri"pria bertubuh gemuk yg mungkin adalah Ketuanya memandang Lisa dari bawah sampai atas.

"Wooow,apa Ini bonus untuk ku sehun,hajar dia"ujar lelaki gemuk itu kepada dua anak buahnya,ia menginstruksi agar mereka menghajar Sehun sedangkan pria gemuk itu mendekati Lisa.

"Jangan dekat,menjauh"Lisa terus mundur detak jantungnya tak karuan dan tubuhnya gemetar.

Sedangkan pria gemuk itu terkekeh,merasakan kemenangan.

"Ayolah gadis manis,aku tidak akan bermain kasar"Sehun terus menghajar kedua anak buah pria gemuk itu hingga mereka babak belur.

"Jangan dekati dia brengsek"Saat Sehun akan ke arah Lisa dan pria gemuk itu,kaki nya di tarik oleh salah satu anak buah pria gemuk itu,dan satu pukulan mendarat di pipi mulusnya.

Sedangkan Lisa sudah menangis karena ketakutan.

"Hiks,menjauh,Sehun aku takut"Pria gemuk itu sekarang sudah di depan Lisa jarak mereka hanya beberapa centi saja.

Bruk.

Tumbang,pria gemuk itu tumbah setelah benda keras membentur punggungnya,dan sekarang sehun menarik Lisa untuk keluar dengan kakinya yang agak terpincang.

"Ayo cepat,sebelum mereka bangun"Lisa menghapus air matanya yg sempat mengalir.

-

-

-

-

Di sini mereka sekarang di bawah pohon rindang di sebuah taman.

"Tunggu,aku mau membeli sesuatu"Lisa segera berdiri dari duduk nya sedangkan Sehun hanya membalas dengan deheman saja.

Setelah sekitar 15 menit.

"Makan ini,dan ini air minum"Lisa  memberi sebuah roti dan air minum.

"Boleh aku liat wajahmu"Sehun hanya menatap Lisa sekilas.

"Aku akan mengobati lukamu"Sehun tetap mengunyah roti yg di beri Lisa tanpa memperdulikan Kata kata Lisa.

Dingin sekali suami ku ini-author


"Nanti aku akan mengobatinya sendiri,sepertinya sudah sangat sore,aku mau pulang dulu"Sehun segera berdiri sedangkan Lisa mempoutkan bibir nya.

"Ck,tunggu"Lisa menarik tangan Sehun hingga Sehun terhuyung dan hampir terjungkal.

Dengan pasrah Sehun membiarkan Lisa mengobati lukanya.

"Say aww"Sehun meringis saat Lisa menyentuh lukanya.

"Apa sangat sakit,kau tau tadi kau seperti super Hero,keren sekali aku melihat mu memukul dua laki laki tadi"

"Ck,terlalu berlebihan,mereka kecil bagiku"Lisa menekan salah satu luka di pipi Sehun .

"Aww sakit ,kau ingin mengobati lukaku atau mau membuatnya menjadi tambah parah"Lisa tidak memperdulikan kata kata Sehun.

"Sudah,oh ya ada apa kenapa mereka bertiga tadi mencarimu dan seperti ingin membunuhmu"Lisa menatap Sehun,bertanya.

"Masalah anak laki laki,kau tidak perlu tau,sebaiknya kau pulang ini sudah sore,kasihan pasti ibumu mencarimu"Lisa melihat handphone nya dan ternyata mati.

"Ah kau benar,kalau begitu ini kau harus mengoleskan salep ini agar lukanya segera kering,aku pulang dulu,kau bisa pulang sendiri kan"Sehun hanya mengangguk .

Lisa segera berdiri dan meninggalkan Sehun.

Sedangkan Sehun menatap punggung Lisa yg mulai menjauh,hingga tak terlihat lagi dan seulas senyum terlihat di wajahnya.

"Cantik"

-

-

-

"Kenapa aku memikirkan Lisa pesan dariku tidak di baca olehnya huh"gadis bermata kucing itu sedang mondar mandir di dalam kamarnya gelisah.

"Sudahlah,itu artinya dia tak mau dengan mu Jen,terima takdir,lagi pula dia gadis normal tidak sepertimu"jisoo terkekeh geli mendengar penuturan dari seulgi.

"Sebaiknya berkaca dulu wahai kang seulgi,apa kau fikir kau ini normal"Jennie menatap sinis seulgi sedangkan seulgi tetap fokus pada handphone.

"Aku memang tidak normal,aku sadar itu,dan aku bersyukur karena nyai Irene mau menerima ku dengan seluruh hatinya"seulgi tersenyum senang sampai sampai matanya hilang.

"Aku jadi berfikir ingin operasi kelamin"seketika Jennie mendapat tatapan horor dari tiga sahabatnya yaitu seulgi,jisoo dan Wendy.

"Kenapa kalian menatapku begitu aku serius,aku sangat mencintai Lisa dan akan ku lakukan apapun untuk nya"sekarang tiga sahabat Jennie hanya bisa menganga mendengar ucapan Jennie.

"Ini lah yg di namakan budak cinta"akhirnya Wendy buka suara.

Apa kalian rindu aku?

Coba katakan

Sekali lagi

Nggak?

Aku juga gak sih

Tinggalkan jejak karena baca tanpa vote & coment itu tidak seru

my Girls (JenLisa)ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang