duapuluhsatu

6.5K 512 16
                                    





"Lisayang bisa tolong aku"Lisa yang sedang
Menggoreng telur membalikan badannya dan melihat Jennie yang sudah berlinang air mata.

"Bawang nya jahat,huaaa,dia membuat mataku perih"Jennie beranjak dari kursi nya lalu Lisa mematikan kompor karena juga telur nya telah matang dan menuju tempat Jennie.

"Mana pisaunya,biar aku saja kau potong sayuran saja"Jennie memberikan pisaunya pada Lisa.

"Gomawo Lisayang"Lisa berdecak.

"Panggilan macam apa itu nama ku Lisa"Lisa mengerutkan keningnya.

"lisa dan sayang aku gabung saja jadi Lisayang keren kan"Lisa tak menggubris Jennie dan fokus pada bawang dan pisaunya.

30 menit kemudian masakan nya telah matang dan mereka sudah duduk di kursi masing masing.

"Aaaaaa"Lisa menyuruh Jennie membuka mulutnya,tapi Jennie menutup mulutnya rapat.

"Mmm aku tidak mau itu tidak enak"Jennie menutup mulutnya dengan tangan nya.

"Ayolah jennieah buka mulut mu,tidak boleh menolak makanan"Lisa masih setia memegang sendok di tangan nya,bersiap memasukannya ke dalam mulut Jennie.

"Tidak mau,itu tidak enak,aku tidak suka sayur"jennie berdiri dari kursinya lalu berlari Lisa pun ikut berdiri dan berlari mengejar Jennie.

Baiklah sekarang aku seperti memberi makan anak kecil-batin Lisa

"Ayo lah Jennie jangan berlari hanya sayur saja"Lisa kehilangan Jennie

"Dimana dia,CK cepat sekali"Lisa mendengar suara grasak grusuk di balik kursi diam diam Lisa mengendap dan

Door

"Kena kau,ayo makan"Lisa meneluk Jennie ,Jennie meronta

Tapi ini enak-batin Jennie.

Dengan cepat Jennie membalik tubuh lisa,Lisa hampir terjatuh jika Jennie tak menahannya.

"Aku tidak mau sayur,aku mau itu saja"tunjuk Jennie dengan dagunya pada dua melon Lisa,Lisa menutup dadanya dengan tangannya.

"Tidak,enak saja,lepaskan aku"Lisa berusaha metonta,tapi Jennie malah mengangkat tubuh Lisa bagia mengangakt karung beras lalu menjatuhkannya di sofa.

Dengan tergesa gesa Jennie membuka kancing baju Lisa, kebetulan Lisa sedang memakai dres kuning dengan dua kancing di depannya.

Dua kancing terlepas dengan cepat Jennie mendaratkan bibirnya di dada Lisa yg masih tertutup bra.

"Nggh jennieah menjauh lah"tak mendengar Jennie malah menahan kedua tangan lisa.

Jennie mencium bibir Lisa tangan meremas pelan melon Lisa yg masih tertutup bra,tangan sebelahnya menahan tubuhnya agar tah menindih Lisa.

Lisa mendesah tertahan saat tangn jennie terus meremas melonnya.

Tangan Jennie mulai mencari pengait bra lisa setelah bertemu Jennie membukanya jari telunjuk dan jempolnya memilin milin Niple pink Lisa ciuman Jennie turun ke leher Lisa.

"Mmph ah,jangan disitu"

"Tangan Jennie mulai turun meraba paha putih Lisa dan membuka dalaman Lisa,jari jarinya mulai meraba di mis v Lisa.

"Ssst"jari tengan Jennie berusaha untuk masuk dan Jleb jari tengah Jennie pun lolos masuk ke dalam lalu jennie menggeraknya di dalam.

"Ssst ah,mmmh"Jennie menatap wajah Lisa sedangkan Lisa menutup matanya.

Jennie membuka seluruh baju Lisa dan juga seluruh bajunya.

Jennie menciumi Setiap inci tubuh Lisa dari dada sampai ke perut Lisa dan di sini berhenti tepat di depan mis v Lisa.

"Mau apa "lisa agak mendongak,Jennie tak menjawab dan malah mengangkat kedua kaki Lisa agar mengangkang.

"Kauh aah janganh itu jorok aah"Lisa mengumpati Jennie,tapi Jennie tak peduli,malah terus menjilati mis v Lisa dan Lisah nya terus bermain main di sana.

"Aah sssth,jenhh nnieehhh"Lisa menjambak rambut Jennie,saat lidah Jennie mulai menusuk nusuk di bawah sana.

"Akuh mau keluarhhh aah jennnhhhh"Lisa menggelinjang Jennie memasukan dua jarinya kedalam dan mulai mengocok cepat di bawah sana,Jennie mencium bibir Lisa,Lisa mengangkat bokong nya.

Dan croot

Lisa mendapatkan pelepasan Jennie langsung menepatkan kepalanya di depan mis v Lisa,lalu menelan habis cairan yg keluar dari miss v Lisa.

Jennie kembali menindih tubuh Lisa,sedangkan Lisa sudah terbaring lemas.

"Rasanya enak,dan wangi"Jennie membisik di telinga Lisa,Lisa tak menggubris.

"Ah aku lelah,aku jadi mengantuk,Lisa memiringkan tubuhnya.

"Ayo tidur,aku gendong ke kamar hmm"Jennie menyelipkan rambut Lisa di telinga Lisa.

"Hmmm"dengan cepat jennie menggendong Lisa ke kamar nya.

Jennie merebahkan tubuh Lisa di atas ranjang sedangkan Lisa sudah tidak sadar dan pergi ke alam mimpinya.

Jennie menutup pintu lalu ikut naik ke atas kasur,dan berbaring di samping Lisa mengambil selimut dan menutup tubuh polos mereka lalu memeluk pinggang Lisa posesif.

"Sampai kapan begini"Jennie terlonjak kaget astaga bukan kah Lisa sedang tidur atau dia mengigau.

"Maksudmu,Jennie mengangkat kepala dan menatap Lisa.

"Kita, sampai kapan begini"Jennie mengerti maksud Lisa.

"Kau mau kita bagaimana"Jennie merapikan rambut Lisa

"Apa maksudmu bagaimana,tak peka sekali"Lisa membalik tubuhnya dan memunggungi Jennie.

"Hehehe iya sayang aku mengerti,kita akan segera menikah setelah aku mendapat restu dari papa mu semua butuh proses,kau sudah tidak sabar ya"Jennie mencolek punggung Lisa.

"Is aku mau tidur"Lisa menarik selimut sampai menutup kepalanya,wajahnya sudah memerah,sempat malu dengan pertanyaan nya pada Jennie beberapa waktu lalu.

Apa apaan aku ini bertanya seperti itu is,buat malu dirimu Lalisa manoban,bodoh sekali-batin Lisa.

"Kau harus sabar menunggu,aku sangat menyayangimu,aku tidak hanya ingin tubuhmu tapi semuanya,aku ingin dari ku kekurangan dan kelebihan mu,aku sangan menyayangi dan mencintaimu Lalisa Kim"hati Lisa menghangat apalagi mendengar kalimat terakhir dimana jennie menyematkan marganya di belakang nama Lisa.

Jennie memeluk tubuh Lisa dari belakang,dan mereka tidur dengan damai malam ini.




my Girls (JenLisa)ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang