Happiness [ seungyoun Yuvin Wooseok]

338 34 12
                                    

BxB area
Crack area
Chapter ini mengandung unsur Mpreg, jika tidak suka bisa diskip.
Typo bertebaran

Selamat membaca
.
.
.

Sungguh Seungyoun sejujurnya tak suka menghadiri acara pernikahan seperti ini. Kalau bukan karena Wooseok dia tak akan mau berangkat kesini.
Helaan nafas kembali keluar dari bibirnya. Pandangan matanya mengedar keseluruh penjuru ruangan sampai berhenti pada sosok mungil yang tertawa bersama teman-temannya. Tanpa sadar sudut bibirnya pun ikut tersenyum melihat sang pujaan hati tertawa dengan lepas. Tapi senyum itu luntur ketika melihat seorang yang sedari tadi dihindarinya berjalan kearahnya.
Sungguh Seungyoun ingin keluar dari sini sekarang juga.

Yohan menghampiri Seungyoun dengan senyum lebar diwajahnya. Hey ini acara pernikahan kakaknya jadi dia juga harus bahagia kan.

Dipeluknya lengan Seungyoun erat dan mengecup pipi tunangannya singkat.

"Kak ayo kita ke tempat mama papa"

"Hm?"

"Mama menanyakanmu, katanya ingin membicarakan tentang rencana pernikahan kita nantinya"

Seungyoun memutar bola matanya malas. Dia yakin sebenarnya yang ingin membicarakan pernikahan mereka malah Yohan.

"Pernikahan kakakmu saja belum selesai Han. Kita bisa membicarakannya esok hari. Masih ada waktu 2 bulan lagikan"

"Tapi ini mama kakak juga lho yang minta kak. Ayo kak temani Yohan ya?"

Rengekan yang terus keluar dari Yohan membuat Seungyoun semakin pusing.
Akhirnya dia hanya mengangguk malas menyetujui ajakan Yohan. s
Sementara pemuda disampingnya sudah kegirangan dan langsung menyeret Seungyoun ketempat sang mama.

.

.

.

.

Wooseok tertawa pelan mendengar candaan dari Byungchan.
Ah Wooseok sangat merindukan sahabatnya ini. Persiapan pernikahannya benar-benar menyita waktu Wooseok untuk berkumpul dengan teman-temannya.

"Kenapa Seok?"

"Tidak hanya merindukanmu saja."

Byungchan hanya tertawa melihat wajah memelas Wooseok.

"Hei jangan cemberut. Kau harus tersenyum inikan hari bahagiamu. Nanti suamimu kabur lho"

"Tidak akan kabur, aku berani jamin itu"

Byungchan hanya mengangkat sebelah alisnya terheran kenapa sahabatnya ini yakin sekali.

Ditambah senyum kecil diwajah mungil Wooseokmembuat Byungchan semakin penasaran.

Apa jangan-jangan..

"Jangan-jangan kau memelet suamimu ya? sampai yakin begini"

Wooseok hanya menatap datar sahabat dari kecilnya.
Entah apa yang dipikrkan oleh Byungchan, tapi tawa dari Sejin mebuatnya semakin cemberut.

"Enak saja. Aku tidak memeletnya ya, memang suamiku ikan diberi pelet?"

Sejin hanya tersenyum melihat sahabatnya cemberut, setidaknya kini sahabatnya mempunyai orang yang melindunginya setiap saat dan membuatnya bahagia.

"Sejin kenapa? Kok nangis?

Ucapan penuh kekhawatiran Wooseok membangunkan Sejin dari lamunannya. Diusap pelan airmatanya, dan menatap Wooseok lembut. Temannya ini memang mudah sekali khawatir Sejin jadi makin terharu.

memori [one]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang