Jari [Seungwoo Wooseok]

431 50 10
                                    

BxB
Typo bertebaran
DLDR
Cringe :")

Selamat membaca
.
.
.
.

Hangyul menatap sepasang kekasih didepannya malas. Menurut Hangyul lelaki perawakan tinggi itu punya sedikit obsesi pada kakak manis kesayangannya.

Bagaimana tidak, contohnya seperti sekarang Seungwoo-sang mantan kakak kelas- sedang memainkan jari lentik kakak manisnya -Wooseok- sambil sesekali mencium dan mengelus jari-jari lentiknya.

Hangyul hanya mendengus sebal. Sungguh mantan kakak tingkatnya itu sangat menyebalkan dan tak tahu tempat. Seenaknya saja mengumbar kemesraan didepannya dan dipublik. Kan jiwa jomblonya meronta-ronta kalau begini.

"Kak bisakah kalian tidak bermesraan dihadapanku?"

Seungwoo hanya menatap Hangyul malas. Dia lebih tertarik memainkan jari Wooseok kemudian menggenggamnya erat.

Wooseok hanya menatap Hangyul dengan sorot bersalahnya. Sungguh dia tak mengerti dengan jalan pikiran kekasihnya. Sedari tadi yang dilakukan hanya memainkan jarinya.

"Itu karena kau iri saja gyul. Sudah kubilang untuk menerima ajakan berpacaran dengan Seungyoun, tapi kau malah sok menolaknya"

Mendengar ucapan Seungwoo membuat perempatan imaginer muncul di dahi Hangyul. Sungguh jika bukan karena menemani kakak kesayangannya Hangyul juga ogah bertemu Seungwoo.

"Ya! Kenapa kakak malah membawa nama orang itu. Aku kan sudah bilang kalau aku tak mau berkencan dengannya"

Seungwoo hanya melihat Hangyul malas.

'Lee Hangyul dan semua denialnya'

"Gyulie jangan begitu nanti Seungyoun dengar dia sedih lho. Kalau sayang bilang saja ya"

"Tuh dengarkan kata kakakmu"

Seungwoo hanya tersenyum sambil memainkan jari Wooseok. Sesekali dia melirik sorang pemuda tinggi yang berdiri dibelakang Hangyul.

Hangyul masih menggerutu sambil mengerjakan kekurangan dari tugas yang harusnya sudah selesai dari tadi.
Hangyul makin cemberut ketika pundaknya ditepuk dengan agak keras.

"Apa?! Aku sedang konsen-"

Ucapannya terhenti ketika melihat siapa yang menepuk bahunya. Matanya membulat ketika dirasa wajah Cho Seungyoun begitu dekata dengan wajahnya, jangan lupakan senyum menyebalkannya. Raut mukanya seketika menjadi tidak bersahabat.

"Untuk apa kau kesini?"

Seungyoun hanya memasang senyum lebar sembari mengemas beberapa kertas tugas dan laptop Hangyul.

"Ya! Apa yang kau lakukan, aku belum selesai mengerjakannya. Cho Seungyoun ya!"

Hangyul mencoba menghentikan gerakan Seungyoun, tapi pemuda tinggi itu malah menggenggam tangan Hangyul dan mengecupnya.

"Soal tugas tenang saja nanti aku bantu menyelesaikan. Sekarang ikut aku, kita jalan-jalan hm?"

Tanpa menunggu jawaban Hangyul. Seungyoun menarik Hangyul pergi menjauh dari hadapan Seungwoo. Mengabaikan teriakan protes dari Hangyul.

.
.
.

Wooseok menatap punggung sang adik yang kian menjauh. Sebenarnya dia agak khawatir karena melihat Hangyul yang terus minta dilepaskan.

Pandangannya teralih pada Seungwoo ketika Wooseok merasakan ciuman dan usapan pada jari tangannya.

"Kak apa tidak apa Gyul pergi dengan Uyoun? Aku khawatir pada Gyul kak"

Seungwoo hanya tersenyum dan mengusap telapak tangan Wooseok lembut.

"Tidak apa, sekalian mereka bisa pendekatan. Dan kita bisa berduaan sepuasnya."

Senyum lebar diwajah Seungwoo membuat Wooseok mengerutkan dahinya dalam.

"Jangan bilang kalau kakak yang menghubungi Uyoun untuk mengajak Gyul?"

Yang ditanya hanya memasang wajah polos dan cengiran lebar. Wooseok semakin yakin bahwa dugaannya benar.

"Hehe habisnya dari tadi Hangyul mengeluh terus. Daripada dia menggerutu tak jelas aku suruh Seungyoun kesini saja"

Senyum lebar khas seorang Han Seungwoo menghiasi wajah tampannya. Oh senyum itu benar-benar tak bagus untuk kesehatan jantung seorang Kim Wooseok.

'KENAPA SENYUMNYA TAMPAN SEKALI SIH MAMA USOK TAK KUAT T.T'

Wooseok cepat-cepat memalingkan wajah meronanya kearah lain. Tapi sayang terlambat karena Seungwoo lebih dulu menangkup pipi Wooseok agar menatap lurus kearah pemuda Han.

.
.
.

Seungwoo tersenyum gemas, pemuda dihadapannya ini benar-benar menguji kesabarannya. Uh Seungwoo rasa ingin menerkamnya disini saja.

"Kenapa hmm? Kenapa pipimu jadi merah begini sih?"

Senyum Seungwoo semakin lebar saat melihat sang kekasih mengerucutkan bibirnya. Kenapa Seungwoo seperti mendapat tantangan untuk memakan bibir kecil dihadapannya ini sih?

"Kakak nyebelin"

"Menyebalkan bagaimana sayang? Dari tadi kakak gak ngapa-ngapain lho"

Dikecupnya bibir mungil itu singkat.

"Senyum kakak nyebelin. Bikin kakak semakin ganteng saja."

Seungwoo tertawa lepas mendengar jawaban si mungil. Aih kenapa kekasihnya sangat imut sihh. Dikecupnya bibir mungil itu lagi. Membuat sang empu merengut sebal.

"Jangan cium-cium. Kita ditempat umum kak"

Rengekan Wooseok membuat Seungwoo tertawa lebih keras. Dibawanya tubuh mungil itu kedalam pelukannya. Diciumnya rambut lembut Wooseok beberapa kali.

"Ayo kita pulang kakak pengen cuddle"

Setelah membereskan perlatan tugas Wooseok, Seungwoo menggandeng tangan Wooseok lembut. Dibawanya sang kekasih keluar dari kafe.

.
.
.

Wooseok menatap genggaman tangan Seungwoo dengan senyum kecil. Sebenarnya daei dulu dia penasaran kenapa Seungwoo suka sekali dengan jarinya

"Kak"

"Hm?"

"Kenapa kakak suka sekali dengan jari tanganku?"

Wooseok bisa melihat senyum lembut dan sorot penuh cinta dari Seungwoo untuknya. Membuatnya juga tersenyum. Sungguh senyum Seungwoo itu menular.

"Jari tanganmu cantik. Dan juga pas saat kugenggam. "

Diciumnya jari tangan Wooseok lembut.

"Walaupun hanya berpegangan pada jari kelingking ataupun genggaman seperti ini. Aku merasa kalau jarimu memang diciptakan untuk mengisi ruang kosong disela jariku. Hanya jarimu, hanya jarimu dan anak kita kelak yang akan kugenggam. Aku akan terus membawamu berjalan menuju masa depan kita."

Ucapan Seungwoo diakhiri dengan senyum yang membuat hati Wooseok menghangat.

Dipeluknya tubuh tinggi Seungwoo erat.

'Kau selalu membuatku jatuh cinta pada pesonamu lagi dan lagi'

'Karena hanya jari-jari mu yang akan aku genggam. Dan hanya jarimu saja yang akan kusematkan cincin pernikahan nantinya.'

END

Hai hai saya bawa cerita baru dari seuncat

Semoga suka. Dan maaf apabila ada salah penempatan dan penulisan kata

See you soon ❤

memori [one]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang