Surprise? [Minhee Wooseok]

289 38 9
                                    

BxB area
Crack area
Dldr
Typo bertebaran
Alur tidak jelas :")

Selamat membaca


Seorang namja tampan masih setia bergelung di tempat tidurnya. Padahal sang surya sudah menempatkan diri tingi dilangit.

Pintu kamar terbuka menampilkan sosok mungil yang hanya bisa mendengus melihat kelakuan sang suami.

Wooseok berjalan pelan menuju sang kekasih hati, duduk ditepi ranjang dan ditatapnya wajah sang suami selama 5 tahun ini.

"Tidak anak tidak papa sama saja. Sama sama suka tidur"

Diusapnya wajah sang suami lembut.

"Sayang?"

Suara serak khas orang bangun tidur menyapa pendengaran Wooseok

"Selamat pagi sayang"

Dikecupnya bibir Minhee lembut.

"Mandi dulu hm? Setelah itu kebawah ok? Aku masakkan makanan kesukaanmu"

Minhee segera bangkit dan bergegas ke kamar mandi, setelah mengecup mesra bibir istrinya tentu saja itu kegiatan rutin dipagi hari.

.
.
.
.

Wooseok terkejut ketika dirasa ada tangan yang melingkar pada pinggangnya disusul dengan kecupan kecupan lembut leher belakangnya. Wooseok kembali mengaduk kopi sambil tersenyum lembut.

"Sudah selesai hm? Ini kopinya"

Yang hanya di balas deheman dari sang suami. Wooseok tersenyum kala pelukan dipinggangnya mengerat.

"Ada apa sayang? Ada yang mengganggu pikiranmu?"

Diusapnya tangan yang masih melingkar pada perutnya lembut.

"Kak, apa kakak tidak menyesal menikah denganku waktu itu? Maksudku kakak jadi berkurang waktu untuk diri sendiri dan teman-teman kakak. Apalagi appa dan eomma waktu itu marah besar kan?"

"Sudah kakak bilang berapa kali hm? Menikahimu itu salah satu hal paling indah didalam hidupku. Kalau masalah mereka yang marah itu sudah resikonya Minnie."

Dibalikkan badannya agar bisa menatap sang suami lebih dekat, diusapnya pipi itu lembut. Dapat dilihat sorot mata sang suami yang sendu.

"Tapi, aku bahkan waktu itu masih kuliah kak. Pekerjaan pun hanya part time."

"Tapi nyatanya kita bisa melewati semua itu kan?"

Diciumnya pipi Minhee lembut.

"Aku masih tak mengira kakak mencintai dan menerimaku yang seperti ini"

Diciuminya pipi Wooseok berkali-kali membuat Wooseok tertawa geli.

"Hei, aku sudah jatuh cinta padamu dari awal bertenu. Dan kalau aku tak cinta mana mungkin aku akan memberimu 2 anak?"

"Iya sih. Benar juga kalau tidak cinta mana mungkin memberiku dua anak."

Wooseok hanya mengangguk dan tersenyum lebar.

"Uhum kalau tidak cinta mana mungkin kita punya dua anak."

"Tunggu sebentar. Dua?!"

Minhee menatap Wooseok dengan mata melotot.
Wooseok tertawa pelan dan menaruh telapak tangan Minhee pada perut ratanya.

"Surprise?"

Minhee tertawa bahagia dan memeluk Wooseok erat sambil menggumamkan 'terimakasih' dan 'aku mencintaimu'.

End

Halo halo bertemu lagi
Saya dateng dengan cerita lainnya
Maaf jika ada penulisan dan kata yang salah.

See you

memori [one]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang