Untuk seseorang yang saya cinta,
Cerita ini saya tulis dengan hati dan penuh makna,
Banyak hal yang sepatutnya saya tuang,
Tetapi tak cukup untuk mengungkapkan rasa sayang.Ini curhatan author yah:v
__________________________
"Kebahagiaan sesungguhnya itu bukan tentang apa yang kita miliki saat ini atau apa yang akan kita miliki nanti, tetapi kebahagiaan sebenarnya ialah pengertian dari seseorang yang mengerti kita tentang apa yang kita miliki saat ini atau suatu saat nanti."
-Someone-
@_kusutkasat_
24 Juli 2019Ah senja..
Bukan kah ini sudah hari ke sepuluh Ravina membawa pulang buku Shine ini? Itu artinya dia harus terkena denda karena meminjam buku lebih dari satu minggu.Ravina mencoret-coret kertas putihnya, sudah beberapa lembar yang terbuang sia-sia karena dia mencoret-coret nya dengan berbagai macam goresan, tanda tangan, nama, atau quotest aneh yang dia tumpahkan sebagai rasa sedih nya.
Hatinya masih merasa sesak mengingat seseorang yang di sukainya ternyata mengabaikan nya dan memilih bersama yang lain. "Ini nggak adil!" Racau Ravina.
Dia melempar buku biru tersebut ke sembarang arah dan mengenai seekor kucing yang tertidur pulas di ranjang kasurnya. Alhasil, kucing belang tersebut terbangun dan menatap Ravina kesal.
"Apa?!" Bentak Ravina kepada Ochi. Kucing nya itu lompat dari ranjang dan melewati Ravina yang sedang menekuk wajahnya.
"Enak aja tidur di kasur aku! Udah syukur di kasih tempat tidur! Sana sana! Pergi cari makan sendiri!" Usir Ravina.
Setelah kucing tersebut pergi, Ravina mengecek ponselnya, tidak ada pesan masuk. Padahal yang di nantikan nya adalah pesan masuk dari seseorang yang dia rindukan.
Haruskah aku menegurnya? Karena apa? Karena dia tidak mengirimkan pesan? Tapi apa hak ku?
Ravina menghela napas berat, dia mengambil satu lembar kertas yang di coretnya tadi kemudian di bentuk membuat bentuk love. Di bentuk lagi menjadi seekor burung. Dan seterusnya hingga tumpukkan bentuk sudah terkumpul di hadapan nya.
Ekor matanya menangkap cahaya dari ponsel nya. Tidak! Dia pasti salah lihat! Tapi tak lama ponsel nya menyala lagi, tanda ada pesan masuk. Ravina bergegas mengambil ponselnya, rasa sedih nya berganti dengan rasa berdebar.
Luhan ><
Hei.. apa kabar? Gak rindu sama gue?Luhan ><
Atau cemburu ?Ravina membulatkan matanya, dia buru-buru membalasnya dengan tangan gemetar.
Ravina
Baik ko, ya kangen sih hehe
Tapi takut gangguRavina
Engga ko ngga cemburuLuhan ><
Masa? Gue itu gak ada hubungan apa-apa sama cewe itu. Lagian nih ya dia udah kerja mana mau gue sama tante-tante. Mending gue sama LoBaru saja Ravina tersenyum malu.
Luhan ><
Candaa, tapi kalo mau juga ayok
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Heartbeat | 🕊️
Teen Fiction-🕊️ Kurangnya kasih sayang dari orang tua, pertengkaran sahabat, dan rasa suka yang tak kunjung mendapat kepastian. Itu semua membuat Ravina semakin murung dan tak bersemangat. Tetapi karena suatu hal, dia bisa menemukan bahagianya kembali. Melupak...