Heartbeat.8 |Merpati

18 6 0
                                    

.
.

Aku tidak peduli dengan mereka.
Yang selalu menerka-nerka,
Tanpa tau sebabnya apa.

🌷

Musim panas masih belum berganti, di saat-saat ini, banyak orang yang menanti rintiknya air hujan. Terutama pria bertopi hitam yang kini berada di atas motor teman nya.

"Buruan Val, gue pengen balik! Patung gue belum jadi!" Ucap Radit di tengah perjalanan.

"Aduh ya nanti dulu! Lo gak liat motor bensin gue mau abis? Nanti kalo ngegas bisa-bisa habisnya cepet." Balas Rival.

Radit kesal, dia mengetuk-ngetuk helm Rival dengan geram. Rival hanya menggeram dan tidak peduli dengan ketukan nya. Lumayan, itung-itung di pijet, kepala gue lagi pusing hehe.

Tak lama, mereka sampai di pekarangan rumah yang cukup mewah itu. Radit buru-buru gurih sebelum motor benar-benar berhenti. Rival berdecak kesal.

"Thanks ya bro! Gue masuk dulu! Daaahh!" Ucap Radit melambaikan tangan sambil berlari kecil ke dalam rumah.

Rival hanya menatap kepergian sahabatnya itu, "woy! Nasib motor gue gimana?!"

Rival mengecek bensin nya, dan hasilnya tidak mungkin cukup untuk kembali ke rumahnya. Dia tidak bawa uang untuk membeli bensin lagi.

"Duh gimana ya." Rival sedikit berpikir. "Oh iya gue kan ada hape! Untung gue pinter!" Pujinya sendiri.

Rival mengetikkan jari di atas layar ponsel dan tersenyum puas setelah mendapat balasan. Beberapa lama kemudian, sebuah mobil hitam terparkir di hadapannya. Perlahan kaca mobil itu terbuka menampilkan sosok Elang yang muncul.

"Buruan naik! Ganggu aja Lo! Gue lagi jalan-jalan sama cewek gue juga." Elang tampak kesal, tapi Rival tidak peduli. Yang penting dia bisa pulang!

Rival sudah menyimpan motornya ke rumah Radit. Dia masuk ke kursi penumpang, karena kursi samping kemudi sudah di tempati cewek yang tak lain adalah pacar Elang.

"Sayang, maaf ya temen gue emang nyebelin." Ucap Elang.

Cewe di sampingnya itu menatap Elang, "iya gak papa ko, abis ini langsung pulang aja."

Elang merasa tidak enak. "Jangan gitu dong yang, abis ini kita makan ya?" Elang mengusap rambut cewek nya.

"Ngga ah, aku nggak lapar." Cewek di samping nya itu cemberut membuat Elang terkekeh. Elang memainkan pipi dan rambut cewek nya. Rival hanya menatap iri pasangan di hadapan nya.

"ENTAH AAAAPAAA YANG MERASUUUUKIIII MUUU..." Rival bernyanyi lagu yang sedang viral itu dengan volume yang keras. Membuat pasangan di hadapan nya tertawa keras.

Jomblo bisa apa!

🌷

Ayana membawa Ravina ke taman baca, mereka bersama enam orang lain nya sudah berkumpul di sana. Membahas berbagai macam obrolan yang mengundang gelak tawa.

"Udah ah, aku mau ke kelas aja, mau liat hamba allah." Ucap Fany sambil berdiri.

"Dasar, bucin!" Celutuk Ayana.

Fany pergi diikuti Mella yang kebetulan satu kelas. Sedangkan Bulan, Chacha, Dan Vira sudah ke kantin untuk membeli makan. Kini tinggal Ravina, Ayana, dan Athilla.

"Rav, mumpung tinggal bertiga nih ya. Jadi gimana tentang Ziko?" Tanya Ayana.

"Ya dia banyak yang deketin di kelas. Halah modal ganteng doang." Ravina mengomentari.

Your Heartbeat | 🕊️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang