.
.
.Authornya kehabisan kata kata,
Bisa request?
Tulis aja di kolom komentar kalo punya quotest^^
Setidak nya aku sudah berusaha mempertahankan di saat kamu sudah merelakan.
Happy reading...
Motor itu berhenti di depan kaki Ravina. Sesaat gadis itu ingin kabur saja, lenyap dari bumi atau melakukan hal apapun agar bisa pergi dari hadapan pria dengan wajah tertutup helm di hadapan nya ini. Pada akhirnya Ravina hanya memalingkan wajahnya.
"Heh bocah!"
Suara itu cukup membuat telinga Ravina panas. Masih pagi tetapi lelaki ini sudah dua kali membuatnya naik pitam. "Apa?!" Balas Ravina.
"Wih wih wihhh marah banget kayaknya." Celutuk pria tadi. Ravina mengendus kesal, dia tidak suka jika dia di kata bocah, anak kecil atau lain nya.
Lelaki itu sudah melepas helm nya, dia masih duduk di atas motor besar yang Ravina tau sebagai Noah. "Ngapain di sini? Udah sana pergi!" Ravina tidak mau menatap wajah pria itu, benar benar menyebalkan.
"Ey ey gue di sini kasian sama lo! Bukan nya makasih malah ngusir." Ravina tetap diam.
"Gue mau kasih tau ya kalau angkutan umum hari ini tuh pada libur semua." Lanjutnya.
"Kenapa gitu?" Ravina menaikkan alisnya.
"Karena hari ini pekerja yang kerjaan nya narik angkutan umum atau lain nya diliburin! Gitu aja gak paham." Ravina melirik lelaki itu masih duduk santai di atas motornya.
"Aku gak percaya. Lagian emang kenapa kalo emang libur? Kan aku bisa pesan ojek online."
"Banyak omong banget sih lo, gue niat baik mau ngangkut Lo dari halte ini! Udah buruan naik udah siang nih." Ucap lelaki itu sambil memakai helm nya lagi.
Ravina masih tampak ragu, apa benar yang di katakan lelaki ini?
"Ck udah ayo." Lelaki itu menarik lengan Ravina hingga berdiri dan nyaris terjatuh, Ravina mau tidak mau harus menaiki motor yang begitu tinggi.
"Emm tapi aku ngga pakai helm." Ucap Ravina ketika sudah berada di atas jok penumpang.
"Udah gapapa polisinya baik ko sama gue, gue kan ganteng."
Ravina tidak peduli, dia menarik narik rok yang kenakan nya. "Eum.."
"Ck apalagi sih?!" Lelaki itu baru saja ingin melajukan motornya, tetapi Ravina terus bergumam tidak jelas.
"I-ini... Rok nya eum.. angin.." Ravina berbicara pelan, sangat pelan. Lelaki itu melihat rok yang Ravina kenakan, kemudian menutup matanya dan berbalik menghadap depan.
"Astaga gue kira kenapa." Jaket yang ke kenakan nya di berikan kepada Ravina.
"Nih pake, tutupin paha Lo tuh nanti di liat cowok kurang belaian!" Celutuknya.
Ravina menurut, dia menutupi paha nya dengan jaket hangat milik lelaki ini. Iya, dia adalah lelaki yang tadi pagi baru saja berbuat ulah dengan kucing kesayangan nya. Dan sekarang lelaki ini mengajaknya berangkat ke sekolah bersama? Bahkan dia saja tidak tau nama pria ini, dan dia belum memberitahu sekolah nya dimana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Heartbeat | 🕊️
Roman pour Adolescents-🕊️ Kurangnya kasih sayang dari orang tua, pertengkaran sahabat, dan rasa suka yang tak kunjung mendapat kepastian. Itu semua membuat Ravina semakin murung dan tak bersemangat. Tetapi karena suatu hal, dia bisa menemukan bahagianya kembali. Melupak...