"Kata Luhan, gak ada yang namanya kebetulan. Karena semuanya itu sudah di atur oleh tuhan."-Raditya
Suasana kantin siang itu begitu senyap, selain kelas VII yang kemah selama 3 hari dan kelas VIII yang study wisata 5 hari, guru-guru yang mengajar pun ikut berpartisipasi. Mendampingi kemah dan juga study wisata.
Anak kelas IX bisa saja tidak bersekolah selama kegiatan berlangsung, tetapi guru gemuk menyebalkan itu telah mengumumkan kepada siswa bahwa
"Walaupun kelas tujuh dan delapan mengikuti kegiatan kemah dan study wisata, anak kelas sembilan tetap masuk sekolah untuk melaksanakan KBM yang ada. Jika guru pengajar tidak hadir, maka akan di beri tugas sesuai yang sudah di perintahkan."
Suara cempreng guru itu membuat seluruh anak kelas IX mengeluh. Terutama pada empat pria yang kini duduk santai di ujung bangku kantin.
"Gak seru banget nih, masa di suruh masuk. Kan harusnya ikut liburan juga." Protes Fandi.
"Tau tuh guru nya gak punya ati banget napa dah." Celutuk Rival.
"Coba aja kita ikutan libur, pasti sekarang lagi nongki-nongki di pinggir danau sambil minum es terus makan seblak." Fandi membayangkan dengan tatapan seolah kelaparan.
"Apasih lo ah ngaco, tapi bener juga sih." Ucap Rival.
"Ah berisik Lo semua, gue lagi galau tau." Ucap Elang.
"Galau lagi galau masih bocah juga banyak gaya Lo!" Ucap Rival diikuti tawa dari ketiga sahabatnya yang lain.
"Yahh salah lagi dah gue."
"Eh iya, kemarin Lo kemana? Gak nonton pertandingan kita. Menang nihh." Ucap Radit.
"Gue abis jalan sama cewe gue." Ucap Elang. Kemarin Elang memang tidak sempat melihat pertandingan, karena dia berjalan-jalan bersama pacar barunya.
"Udah dapet cewe lagi aja, lah gue.." Fandi mengeluh.
"Lebay lo!" Celutuk Elang. "Eh tim futsal sekolah kita menang nih?" Lanjut Elang.
"Wah iya dong siapa dulu kapten nya." Rival membanggakan dirinya sendiri.
"Halah-halah.. kapten macam apa! Lo kapten tapi gue yang masukin gol lebih banyak." Ucap Radit. Rival hanya meringis membenarkan ucapan Radit.
"Eh dit, gimana nih first day main roleplayer Lo?" Tanya Rival sambil menyeruput es teh yang baru datang.
"Ya gitu." Ucap Radit singkat. Sekilas Rival dapat melihat senyum tipis di bibir Radit.
"Gitu gimana nih? Lo udah ada cewe?" Tanya Rival.
"Belum, gue mau perlahan aja. Karena gue lagi nyari yang cocok sama gue. Mau gue jadiin pacar real juga." Jelas Radit.
"Yeuu bucinn." Celutuk Fandi.
"Tapi gue ada cewe yang.. yah.. gue rasa gue nyaman sama dia." Ucap Radit.
"Siapa? Eh emangnya tuh cewe mau Lo ajakin pacaran nyata?" Tanya Rival.
"Ada deh. Emangnya gak mau ya?" Tanya Radit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Heartbeat | 🕊️
Fiksi Remaja-🕊️ Kurangnya kasih sayang dari orang tua, pertengkaran sahabat, dan rasa suka yang tak kunjung mendapat kepastian. Itu semua membuat Ravina semakin murung dan tak bersemangat. Tetapi karena suatu hal, dia bisa menemukan bahagianya kembali. Melupak...