Sebenernya aku ngga mau lanjutin ini lagi.
Karena aku bakal terus keinget sama masa lalu,
Tapi banyak yang pengen cerita ini terus lanjut, ngga tau kenapa.Aku pikir aku harus bisa bedain mana yang fiksi dan nyata.
Jadi..
Aku mutusin untuk lanjut cerita ini :)Semoga kalian masih stay yah!
Aku juga disini cuma bakal fokusin sama karakter Ravina aja.
.
.
.
.
Happy Reading...
Ravina baru saja keluar dari kamar mandi di Balong milik laki laki gila itu. Dia tercebur ke dalam Balong ikan, dan sialnya, lelaki itu - Alvin malah menertawainya kemudian baru menolongnya.
Dia memakai baju laki-laki yang tentunya milik Alvin. Katanya dia memiliki banyak baju ganti di dalam Balong ini.
"Hoi! Lama amat dah."
Ravina merengut, "diem deh! Ini tuh gara-gara kamu!"
Gadis itu duduk di bangku rotan di bawah pohon mangga, sambil menyisir rambutnya yang masih basah. Di susul Alvin yang ikut duduk di sebelahnya.
"Kok Lo nyalahin gue sih, suruh siapa lo jingkrak-jingkrak kaya orang gila di samping kolam." Elaknya.
"Y-ya harusnya kamu narik aku biar gak jatoh."
Alvin terkekeh, Ravina benar-benar lucu. Bersalah tapi menyalahkan orang lain.
"Lo laper? Gue traktir mau?"
Sebenarnya Ravina sangat lapar, tapi dia tidak mau terlihat sangat ingin di traktir.
"Nggak, aku nggak lapar," dia menggeleng kukuh.
Lelaki itu berdecak, menyambar tas milik Ravina dan berjalan menuju motornya
Ravina panik bukan main, "eh eh! Tas aku mau di kemanain?! Kamu mau kemana Upin!!"
Gadis itu berlari mengikuti Alvin yang sudah akan tancap gas. "Masuk atau gue tinggal!"
Mau tak mau dia duduk di boncengan belakang. Selama perjalanan, gadis itu tak henti-hentinya mengomel agar Alvin tidak mengebut. Padahal lelaki itu sama sekali tidak mengebut.
"Woii!! Pelan pelan dooong ihh rambut aku berantakan lagi! Masih basah ini."
Alvin memelankan laju motornya, "udah?"
Gadis itu mengangguk, kemudian tersadar bahwa Alvin tak dapat melihatnya.
"Iya udah."
Alvin mulai tak sabar dengan kecepatan motornya ini, ini sangat pelan.. dia bisa memastikan bahwa motornya adalah motor paling lambat di sepanjang jalan raya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Heartbeat | 🕊️
Roman pour Adolescents-🕊️ Kurangnya kasih sayang dari orang tua, pertengkaran sahabat, dan rasa suka yang tak kunjung mendapat kepastian. Itu semua membuat Ravina semakin murung dan tak bersemangat. Tetapi karena suatu hal, dia bisa menemukan bahagianya kembali. Melupak...