Tanggal 26 Juni lalu diperingati sebagai Hari Anti Narkoba Internasional oleh masyarakat dunia. Peringatan ini ditujukan untuk memperkuat aksi dan kerja sama global untuk memerangi segala jenis penyalahgunaan dan pengedaran narkoba.
Indonesia termasuk salah satu negara yang darurat narkoba melihat tingginya tingkat prevalensi narkoba setiap tahunnya. Tidak hanya itu, United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) menyatakan bahwa negara kita masuk dalam jajaran segitiga emas perdagangan narkoba, khususnya metafetamin bersama dengan Jepang, Australia, Selandia Baru, dan Malaysia.
Dalam rangka memperingati Hari Anti Narkoba Internasional, ada sejumlah fakta dan data penyalahgunaan narkoba di Indonesia yang harus kamu ketahui. Simak berikut ini!
1. Berdasarkan penelitian Badan Narkotika Nasional (BNN) di 2017, jumlah penyalahgunaan narkoba di Indonesia mencapai lebih dari 3 juta orang pada kelompok usia 10 hingga 59 tahun
2. Mirisnya, kalangan pelajar dan mahasiswa menyumbang angka pengguna narkoba sebesar 27 persen di Indonesia
3. Menurut data BNN, 37 hingga 40 orang di Indonesia meninggal setiap harinya akibat konsumsi narkotika
4. Pengguna narkoba terdiri dari laki-laki sebesar 74,5 persen dan perempuan sebesar 25,5 persen
5. Oknum perempuan memiliki andil dalam peredaran narkoba dengan menjadi kurir, karena lebih sulit untuk ketahuan
6. Laki-laki lebih banyak mengonsumsi sabu dan ganja, sedangkan perempuan lebih menyukai opium
7. Para pecandu narkoba menghabiskan uang Rp 72 triliun per tahun untuk mencukupi kebutuhan obat terlarang mereka
8. Daerah paling rawan peredaran narkoba adalah DKI Jakarta dan pantai timur Sumatera, mulai dari Aceh hingga Lampung yang memiliki banyak pelabuhan ilegal
9. Menurut BNN, jenis narkoba yang paling banyak dipakai adalah sabu, disusul dengan ganja, ekstasi, dan heroin
Kebutuhan sabu Indonesia diperkirakan mencapai 219 juta gram, ganja sebesar 158 juta gram, disusul ekstasi dengan angka 14 juta butir, sedangkan heroin sebanyak 9 juta gram. Jumlah tersebut terhitung untuk satu tahun pemakaian.
10. Di tahun 2019, BNN memusnahkan barang bukti narkoba dengan jumlah yang sangat besar hanya dari 4 tersangka pengedar
Narkoba yang dimusnahkan adalah 99,7 kilogram sabu, 9.990 butir ekstasi jenis baru, dan 118,34 kilogram daun khat yang berasal dari Ethiopia.
11. Dari 1 Januari hingga 6 Maret 2019, kasus narkoba yang terungkap sebanyak 75 kasus, dengan 123 orang tersangka pengedar
12. Indonesia adalah sasaran empuk bagi pengedar narkoba, setidaknya 72 jaringan internasional yang beroperasi di negara kita
13. Di Indonesia, orang yang terlibat dalam pengedaran narkoba dapat dikenakan sanksi pidana penjara 2 hingga 20 tahun, pidana mati, atau penjara seumur hidup tergantung besarnya kasus
14. Sedangkan pecandu wajib mendapatkan rehabilitasi, baik medis maupun rehabilitasi sosial
15. Salah satu bandar terbesar yang pernah ada di Indonesia adalah Freddy Budiman, yang dihukum mati pada 2016 lalu
Ia mengimpor 1,4 juta butir ekstasi yang berasal dari China. Mendekam di penjara bahkan tidak membuatnya kapok. Ia tetap menjalankan bisnisnya hingga 2013.
16. Lemahnya penegakan hukum mengakibatkan peredaran narkoba di lembaga pemasyarakatan (lapas) sulit untuk dihilangkan
Sebagai generasi muda, kita harus ikut serta dalam upaya memerangi narkoba. Hal ini bisa dimulai dari diri sendiri dengan menolak segala jenis obat terlarang tersebut. Say no to drugs!

KAMU SEDANG MEMBACA
FACT OR FAKE?
Non-FictionBACALAH JIKA INGIN MENGETAHUI BANYAK KEBENARAN DAN KEBOHONGAN. Education book √ @mrosyadie