7 Cara Hacker Mencuri Identitas Lewat Sosial Media, Lebih Waspada Ya!

1.2K 61 1
                                    

Media sosial adalah tempat terbaik untuk menjalin koneksi, baik dengan teman maupun orang asing. Akan tetapi, kamu tentu sudah tidak asing lagi dengan dampak negatifnya, kan?

Salah satunya adalah pencurian identitas. Hal ini dilakukan dengan berbagai tujuan. Misalnya ingin merusak reputasi seseorang, menggunakan identitas orang lain untuk berbuat kejahatan, dan lain-lain.

Berikut ini beberapa cara hacker mencari celah di media sosial untuk mencuri identitas orang lain. Simak penjelasannya!

1. Mengambil informasi dari profil

Terkadang hacker tidak perlu bersusah payah untuk mencuri identitas seseorang. Cukup dengan mengklik profil di media sosial, data-data yang mereka butuhkan sudah terpampang. Apalagi jika orang tersebut mengisi semua kolom data yang ditanyakan. Mulai dari tanggal lahir, email, alamat, hingga nomor telepon.

Maka dari itu, jangan membagikan informasi yang sangat pribadi seperti kontak dan alamat. Selain itu kamu juga bisa mengatur akunmu menjadi private sehingga hanya orang yang kamu pilih saja yang bisa melihat apa yang dibagikan.

2. Mencuri informasi melalui aplikasi dan situs lain

Sebagian situs media sosial memungkinkan pengguna untuk memasang aplikasi lain yang terhubung. Terkadang kita juga ditawari untuk masuk ke situs tertentu menggunakan akun media sosial kita.

Kamu sebaiknya menghindari hal tersebut. Ini karena tidak semua aplikasi atau situs bisa memberikan apa yang kamu cari. Sebaliknya, terkadang hacker memanfaatkannya untuk mencuri data pribadi pengguna.

3. Mengambil informasi melalui akun teman

Pernahkah kamu stalk akun temanmu kemudian mengklik akun lain yang muncul? Kamu kemudian akan menemukan teman dari temanmu tersebut. Kurang lebih itulah yang dilakukan oleh hacker. Mereka mencari akun orang-orang di sekitar untuk mendapatkan informasi tentangmu.

Oleh karena itu, penting untuk membuat kesepakatan dengan temanmu. Misalnya, jangan pernah membagikan foto yang memalukan dari satu sama lain, atau data-data pribadi lainnya.

4. Mengirikanmu link phishing

Phishing adalah cara hacker untuk mencuri password dengan form log in pada situs palsu. Saat kamu mendapatkan link mencurigakan, terlebih dari orang yang tidak dikenal, jangan klik. Mereka akan mendapatkan passwordmu dengan mudah.

Selain itu, terkadang link berisi malware yang bisa mencuri informasi pribadi dari device yang kamu gunakan. Tentunya kamu gak mau kan?

5. Mendapatkan data lokasi dari foto yang dibagikan

Ketika sedang hang out bersama dengan teman atau saudara, terkadang kita terlalu asyik berfoto dan membagikan lokasi. Alasannya simpel, ingin menunjukkan tempat-tempat yang kalian kunjungi.

Namun tahukah kamu bahwa hal ini cukup berbahaya? Terutama jika kamu membagikan foto dan lokasi dari tempat tinggalmu. Orang lain bisa mengetahui lokasimu dan tentunya ini berbahaya.

6. Mengambil informasi melalui informasi yang dihapus

Jejak digital tidak bisa hilang sepenuhnya. Walaupun kamu sudah menghapus apa yang kamu upload, informasi tersebut masih tetap ada di internet. Ditambah lagi kini ada situs yang bisa mencatat aktivitas pengguna di media sosial seperti Wayback Machine.

Cara terbaik untuk menghindarinya adalah selektif ketika akan membagikan sesuatu. Jangan bagikan informasi yang akan kamu sesali nantinya. Misalnya foto dan video memalukan.

7. “Memelajarimu” melalui friend request

Terkadang hacker tidak perlu bersembunyi. Mereka cukup menambahkanmu sebagai teman atau memfollow akunmu dan melihat informasi yang kamu bagikan. Itu sudah lebih dari cukup, jika kamu membagikan informasi dengan sangat banyak.

Mereka akan mengirimimu pesan, mungkin mengajak untuk berkenalan. Atau mereka juga bisa mengamati bagaimana pengaturan privasimu. Oleh karena itu, penting untuk menyeleksi pertemanan di media sosial.

Media sosial memang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan kita. Oleh karena itu, kamu perlu mengetahui celah apa saja yang bisa dimanfaatkan hacker atau orang jahat untuk mencuri identitasmu.

FACT OR FAKE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang