Menangis menjadi ekspresi pertama saat seorang manusia terlahir ke dunia. Menangis juga merupakan sebuah ekspresi emosi seseorang saat masih kecil. Namun semuanya berubah saat kita semua mulai dewasa. Kita dilarang untuk menangis, karena hal tersebut merupakan tanda kelemahan.
Apakah benar menangis merupakan kelemahan? Hal ini justru sebaliknya. Didukung fakta ilmiah, menangis sebenarnya merupakan tanda kekuatan. Bahkan menangis juga memiliki efek yang baik untuk kesehatan emosional dan mental.
1. Mengurangi stres
William H. Frey, Ph.D dan direktur Psychiatry Research Laboratories di St. Paul-Ramsey Medical Centre melakukan sebuah penelitian dimana dia membuat para partisipan menangis dengan mempertontonkan film yang sedih.
Hasilnya menunjukan bahwa orang-orang merasa lebih baik setelah percobaan tersebut. Hal ini dikarenakan menangis mampu melepaskan hormon stress dan racun dalam tubuh mereka.
Dalam tangisan kita berisi hormon stress yang bernama adrenocorticotropic (ACTH) yang mampu memicu level Kortisol yang tinggi di dalam tubuh. Menangis mampu membuang hormon tersebut dari tubuh dan membuat kita lebih tenang dan santai.
2. Memperbaiki mood
Air mata berisi zat mangan dan protein lainnya yang berhubungan dengan hormon stres. Ketika kita mengalami stress, zata mangan tersebut meningkat sehingga mengganggu mood dan menimbulkan kegelisahan dalam diri kita.
Namun dengan menangis, hal ini akan membantu melepaskan zat mangan dan protein-protein yang berhubungan dengan stres tersebut. Sehingga menangis juga mampu mengembalikan kita ke mood yang lebih baik lagi.
Menangis juga mampu menghasilkan hormon endorfin, yang mampu menghasilkan rasa ketenangan dan kebahagiaan dalam diri manusia. Hormon endorfin juga mampu dihasilkan setelah kita berolahraga.
Inilah kenapa dengan menangis mampu membuat seseorang memperbaiki mood-nya.
3. Meningkatkan kreativitas
Sebagian orang cenderung otak kanan, yaitu seorang yang intuitif, kreatif dan mengedepankan perasaan. Sedangkan sebagian lagi cenderung otak kiri, dimana mereka adalah seorang yang mengutamakan logika, analitikal dan berpikir secara struktural.
Mayoritas orang lebih menggunakan otak kirinya dalam berbagai hal. Uniknya, dengan menangis mampu membantu kita untuk bersentuhan dengan sisi emosional dan mengaktifkan otak kanan dimana kreativitas tersimpan. Jadi, janganlah malu untuk menangis.
4. Membantu menghadapi rasa kehilangan dan mengatasi kesedihan
Banyak orang menderita depresi dan kekhawatiran yang berlebihan setiap harinya. Salah satu sebabnya adalah mereka selalu berpura-pura baik-baik saja saat sebenarnya mereka merasa sangat tidak baik dalam diri mereka.
Tetapi terkadang ada satu momen dalam hidup kita saat kehilangan orang yang sangat dicintai karena meninggal dunia. Hal tersebut pastinya sangat menyakitkan bagi perasaan kita, dan pura-pura kuat tidaklah membantu.
Menangislah, rasakan emosi yang sedang kamu alami. Menangis akan membantumu melepaskan rasa sakit itu.
5. Melepas perasaan negatif yang terpendam
Para peneliti telah membuktikan bahwa terlalu lama menahan emosi dalam diri akan menimbulkan sakit seperti migren, radang sendi, palpitasi jantung ataupun kecemasan.
Menangis membantu kita menghilangkan perasaan-perasaan negatif yang terpendam tersebut, dan menggantinya dengan perasaan yang lebih positif. Menangis mampu mengaktifkan sistem saraf Parasimpatik yang menandakan pernapasan dan detak jantung kita melambat. Oleh karena itu kita merasa jauh lebih ringan dan lebih tenang setelah menangis.
Hayo sekarang siapa yg masih ragu-ragu buat nangis nih? Lepasin aja tangisannya, bisa-bisa malah buat danau tangisan sekalian :v
KAMU SEDANG MEMBACA
FACT OR FAKE?
NonfiksiBACALAH JIKA INGIN MENGETAHUI BANYAK KEBENARAN DAN KEBOHONGAN. Education book √ @mrosyadie