Gak Usah Fake, Ini 5 Sifat yang Gak Perlu Disembunyiin dari Sahabatmu

1.1K 43 0
                                    

Memiliki sahabat yang setia menjadi idaman siapapun. Seperti manusia lainnya, kita adalah manusia yang membutuhkan orang lain dalam hidup kita. Begitupun kita yang juga akan merasa senang jika dibutuhkan oleh orang lain. Dalam hubungan pertemanan sedekat apapun itu, pastinya akan ada sifat dari kita yang tidak ingin kita tunjukkan kepada mereka. Kita akan berusaha sebaik-baiknya menyembunyikan sifat itu dan hanya menunjukkan sifat yang bisa diterima oleh mereka.

Namun sebenarnya tidak semua sifat itu harus disembunyikan dari sahabat kita. Beberapa sifat kita bahkan tidak perlu ada sekalipun terpaksa untuk ditonjolkan saat di depan mereka. Kita hanya butuh satu dari mereka, kesetiaan mereka, bukan sekedar pengakuan namun tidak bisa bertahan menjadi seorang sahabat. Lalu sifat apa saja kira-kira yang tidak perlu disembunyikan dari sahabat kita?

1. Sombong tentang harta yang dipunya

Ya, setiap manusia memiliki kelebihannya masing-masing. Termasuk soal kekayaan harta. Sebagian orang yang merasa bahagia akan kelebihan ini juga menuntut diri mereka untuk menunjukkan kepada orang lain, termasuk sahabat mereka sendiri. Salah satu tujuannya jelas untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain bahwa diri kita mampu akan suatu hal, seperti harta.

Namun, menjadi orang yang sombong karena harta kepada sahabat tentu tidak akan membuat pertemanan kita awet. Bahkan akan cenderung sulit untuk bertahan. Bagaimanapun yang namanya sahabat adalah mereka yang tak akan peduli bagaimana hartamu, berapa dan apa saja yang kamu punya. Mereka hanya peduli bagaimana kamu dan sikapmu sebagai sahabat. Harusnya jika memang ada kelebihan, bisa menjadi modal bagi kita untuk membantu sesama.

2. Minder karena kelemahan

Ada kelebihan ada pula kekurangan. Seperti halnya harta yang bisa disombongkan, ada pula kelemahan diri yang selalu disembunyikan. Tidak perlu rasanya kita menyembunyikan kelemahan atau kekurangan kita dari sahabat kita. Mereka adalah orang terdekat kita setelah keluarga yang harus tahu apa yang menjadi kelemahan atau kekurangan kita. Tentu saja tidak semua orang harus kamu bagikan bagian ini dari hidupmu.

Beberapa hanya penasaran, namun selebihnya benar-benar peduli dan ingin membantumu untuk melalui kesulitan di dalam hidupmu. Tak apa jika kamu memiliki kekurangan atau kelemahan. Itu tandanya kamu manusia biasa. Yang mereka butuhkan adalah rasa percaya darimu bagi mereka yang sedang berjuang membantumu dengan caranya sendiri. Jika kamu percaya padanya rahasiamu bisa dijaga, maka bagikan padanya.

3. Sok kuat saat ada masalah

Termasuk saat kita sedang ada masalah. Mudah ataupun sulit hingga menyiksa diri kita, semua yang kita alami tidak perlu disembunyikan dari sahabat kita. Mereka akan sangat senang jika kita bercerita dan mempercayakan solusimu padanya. Berlagak sok kuat justru membuat mereka tak mudah percaya dan ingin selalu mendesakmu untuk berbagi cerita.

Tapi apa daya mereka yang tak miliki hak untuk memaksamu bercerita. Kamulah yang harus meyakinkan diri untuk membuka diri pada mereka. Tak perlu berlagak sok kuat saat kamu tahu kamu punya sahabat yang siap membantumu kapan saja. Mereka tak akan meninggalkanmu bahkan di masa tersulitmu. Sama seperti kamu yang harus berkomitmen pada mereka menjaga rahasia dan melindungi serta membantu mereka di kala mereka membutuhkan.

4. Gengsi saat belum ada pasangan

Senang rasanya saat pergi bersama para sahabat sambil membawa pasangan, baik yang masih berstatus pacaran atau yang sudah menikah. Semakin bertambah usia, pertanyaan "mana pasanganmu? Kapan nikah?" akan membombardirmu. Membuatmu jengah dan mungkin lelah untuk menanggapinya. Hingga kamu akan malas datang saat sahabatmu mengadakan acara lagi.

Tapi kamu tak perlu menyembunyikan semuanya. Jika memang kamu belum memiliki pasangan, maka katakan saja pada mereka. Sampaikan saja dan mintalah doa dari mereka. Mungkin kamu butuh waktu untuk menguatkan hati agar tidak marah dengan pertanyaan-pertanyaan itu. Tapi jika memang belum ada tak perlu kamu bohong atau menyembunyikan pada mereka. 

5. Ambisi menggapai mimpi & cita-citamu

Entah sejak kapan, kamu adalah manusia dengan mimpi dan cita-cita yang sungguh besar. Bagi sebagian orang kamu sungguh tukang khayal yang mana mungkin bisa menggapai impian itu. Kerja kerasmu pun kadang diragukan, hingga tak diakui oleh banyak orang sudah menjadi makanan sehari-harimu. Kamu mungkin marah pada mereka, hingga enggan kembali bercerita tentang ambisimu menggapai cita-citamu.

Tapi tidak dengan sahabatmu. Jika salah satu dari mereka mengaku sahabatmu, maka mereka tak akan mengacuhkan apalagi menjatuhkan semangatmu. Kamu memang harus jeli melihat siapa yang benar-benar mau mendengarmu karena tertarik dan bersedia mendukungmu. Sebab tak semua memiliki niat yang sama untuk memberikan dukungan mereka kepada kita yang dibilang tukang mimpi. 

FACT OR FAKE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang